"Udahan yuk?" Ajakku pada zach sambil berdiri dari tikar. Zach pun mengikuti hal yang sama.
"Yauda yuk." dia mengangguk mengiyakan dan mengembalikan tikar tersebut lalu balik ke hotel.
-
Setelah selesai bermain di pantai kami berdua sudah berada di kamar hotel. Aku memikirkan tentang liburan kita yang akan berjalan selama 3 minggu? Yang benar saja. Apa yang bakalan kita lakuin? Masa mesum setiap hari? Bisa mati kecapekan aku layanin dia. Oke, otakku terkontaminasi virus mesum Zach.
"Zach. Serius nih kita 3 minggu disni?" Tanyaku sambil menghampirinya. Ia menoleh.
"Masa baru 1 hari udah berasa lama?" Jawabnya.
"Eh? Nggak sih. Tapi ragu aja Zach,"
Ucapku jujur, Zach menaikkan sebelah alisnya menatapku."Ragu kenapa?" Dia mendekatiku dan melingkarkan tangan besarnya di pinggangku.
"Eh.. Ragu aja.." Jawabku dia memegang dagu ku memaksa untuk menatapnya. Namun aku mengalihkan pandanganku ke arah lainnya.
"Kenapa?" bisiknya menghembuskan nafas hangatnya di leherku membuatku menggelinjang.
"Takutnya kelamaan." Ucapku.
"Emang kenapa kalo kelamaan?" Tanya nya lagi.
"Jangan ragu, ada aku kok." dia langsung membalikkan tubuhku dan dengan cepat mendaratkan bibirnya di bibirku. Seperti biasa, aku sudah melingkarkan tanganku di lehernya, bibir dia menghisap bibirku sesekali beralih menghisap leherku .
"Zach," Bisikku dengan nafas yang tak teratur, aku mendorong tubuhnya pelan. Dia malah terus menjelajah leherku hingga ke tengkukku membuatku tak tahan hingga mendesah.
"Ahh Zachh," desahku. Aku menjambak rambutnya lembut karena tak tahan dia yang tak berhenti menghisap kuat leherku. Suara-suara kecupan menjadi musik kegiatan kami tersendiri. Dia kembali menjelajah bibirku lagi aku mengalungkan tanganku pada lehernya.
"Aku yakin aku gak bisa nahan niat aku kalo aku terusin," Ucapnya meninggalkan ku dan mengecup bibirku singkat. Punggungnya seolah ingin di peluk aku membayangkannya dia melambai-lambai ingin di peluk. Aku berlari menujunya dan memeluk tubuh kekarnya dari belakang.
"Eh? Ada apa nih meluk tiba-tiba?" Tanya Zach dan dia membalikkan bandanya ke arahku.
-
Sudah 10 hari kami di Bali. Sisa 11 hari lagi kami di Bali dan harus kembali ke Jakarta. Kali ini aku memutuskan untuk di hotel saja bersama Zach karena tak tahu apa yang mesti kulakukan.
Zach asik memainkan rambutku sedangkan aku sibuk dengan hp ku sendiri mengecek foto terbaru dari fans twilight. Momen Bella & Edward membuatku senyum senyum sendiri.
Ahh pasti sangat menyenangkan kalau kami langsung mempraktekannya. Kehidupan mereka sangat so sweet, sayangnya momen fantasi seperti itu hanya ada didalam film.
"Sayang ngapain sih liat-liat foto twilight gitu? Senyum senyum lagi." Ujar dia memperhatikanku senyam senyum sendiri memperhatikan foto foto tersebut.
"Emang kenapa? Aku penonton twilight sejati." Ucapku sambil terus meng-scroll down mencari video cut-an romantic momment nya.
"Mau di praktekin hon?" Tanyanya mesum.
"Ihh mesum terus deh!!" Aku mencubit perut kekarnya malah tanganku yang bonyok. Perut dia terlalu keras.
"Apaan sih hon cubit-cubit. Ada yang bangun tuh," Ucapnya sambil tertawa dengan polosnya.
"Kenapa sih mesum terus?" Ujarku kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Feeling (EDITED)
Romansa#854 IN ROMANCE Cara Delevingne sudah mengenal Zach Johnson sejak kecil. Di masa kecil, Cara bukan peminat para lelaki, hanya perempuan tomboi yang tidak terlalu suka bermain dengan perempuan feminim. Di masa dewasanya dia bertemu lagi dengan teman...