22

4.5K 87 0
                                    

4 months later...

Hari ini aku akan ke RS untuk check keadaan baby ku ini dengan Zach. Yah setelah menunggu jadwal check akhirnya hari ini aku kena jatah untuk periksa. Untungnya hari ini hari Sabtu, jadi aku bisa ajak Zach ikut sekalian karena kandungan aku udah masuk ke bulan 8.

"Yuk berangkat," ajak Zach bersemangat sambil mencekal tanganku menuju mobilnya.

Dia membukakan pintu lalu menggring aku masuk ke dalam mobil, kayak princess aja sih, haha.

"Jangan lebay deh, cuman masuk gini doang." ujarku lalu dia tersenyum dan menggiring secara pelan tubuhku masuk kedalam mobil agar tidak menyakiti perutku.

-

Sesampainya di ruang periksa Zach membantu ku untuk membaringkan tubuhku di ranjang periksa lalu suster membantu ku membuka baju ku hingga ke bawah dada. Lalu suster mengusapkan gel dan menggerakan trenducer pada perut ku yang sekarang sudah besar.

"Ini bayinya, detak jantungnya bagus kok," ujar Dr. Putri.

"Oh iya jangan dibikin stress ya pak, nanti bayinya juga ikut stress. Jangan lupa diperhatiin asupan gizi nya." jelas Dr Putri lagi lalu dijawab anggukan mantap oleh Zach.

"Pasti dok." jawabnya mantap lalu dia menatapku sambil tersenyum

"Oh iya dok, udah bisa tau belum ya jenis kelaminnya apa?" Tanya Zach penasaran tiba tiba ya kami sempat cek tetapi kami suka lupa untuk menanyakan jenis kelaminnya.

"Sebentar ya saya lihat dulu." ucapnya lalu dr Putri menggerakan trenducer nya dan memperhatikan keadaan bayi kami

"Selamat ya Pak, Bu bayinya cowok nih."ucap dr putri menyemangatkan kami berdua.

"Wahh anak kita cowok yang!" ujar Zach bersemangat. Aku tersenyum dan menangis terharu melihat si kecil di layar yang menyambungkan pada trenducer.

-

Setelah selesai melakukan check up dengan Dr. Putri, kami berdua memutuskan untuk pulang ke rumah mommy sekalian untuk makan siang.

"Kenapa gak makan diluar aja sih, hon?"  Tanya Zach sambil mengendarai mobilnya sedangkan aku sedang asyik memakan salad yang dibawakan mommy tadi pagi kebetulan sebelum check up kami sempat mampir kerumah mommy sehabis mengambil berkas di kantor Zach.

"Mommy masak dirumah lagian jangan keseringan makan diluar, ga baik buat dedek nya." jawabku panjang lebar, karena aku tidak ingin Zach menjadi orang yang berkehidupan terlalu konsumtif.

Aku sedang menikmati salad buatan mommy. Salad buatan mommy itu super enak, padahal dari dulu aku gak terlalu suka sama sayuran.

Salad nya juga gak dikasih apa apa cuman salad pada umumnya mungkin mommy pintar pilih sayur supaya rasanya enak.

"Bukannya kamu gak suka salad ya? Apa cuman buat sok sehat doang?" Ledek Zach ketika aku sedang asik memakan salad super buatan Mommyku ini.

"Yeuu. Ini enak tauu cobain deh," aku cemberut mendengar perkataannya. Lalu aku menawarkan sedkit salad untuknya, awalnya dia menolak namun akhirnya luluh juga aku menyuapi sedikt sayuran salad ke mulutnya lalu dia mulai mengunyah makanan tersebut.

"Enak gak?" Tanyaku memastikannya dia terlihat masih mengunyah makanan tersebut dan sempat berhenti untuk mencicipi lebih dalam bagaimana rasa salad tersebut.

"Wih enak nih hon. Kok bisa enak gitu sih? Padahal gak dikasih apa apaan cuma salad biasa." ucap Zach aku tersenyum dan melanjutkan makanku

"Aakk," tawarku lalu dia mengangkat alisnya bingung. Gak peka banget sihh orang mau makan bareng.

"Ngapain?" Dia menyeritkan keningnya bingung aku memasang muka cemberut ku sesaat, lagi gak peka banget jadi suami.

"Yuk makan berdua." ajakku lalu kami berdua makan salad bersama sepanjang perjalanan hingga sampai kerumah.

-

Sesampainya di rumah mommy aku ikut bergabung dengan mommy, and daddy yang sedang menunggu kami berdua di meja makan. Aku dan Zach ikut gabung dan memakan masakan mommy bersama sama tanpa berlama lama.

Masakan mommy kali ini sangat spesial, nasi kuning dan rendang, pisang kaya, dan sweet popcorn sebagai penutupnya. Masakan masakan ini bertujuan untuk merayakan bulan ke 8 usia kehamilan ku, walaupun sebenarnya udah masuk ke 8 bulan 2 minggu sihh, biarin deh tlat 2 minggu heheh.

"Ayok dimakan," ajak Mommy akupun mengangguk dan langsung mengambil nasi kuning beserta lauk pauk. Sepertinya aku sendiri yang makan paling banyak,mau jadi apa badan aku nanti ya kalo uda lahiran ya? Udahlah aku makan banyak ini buat anak aku ini toh.

"Gimana tadi cek kandungannya?" Tanya Mommy dsela kami menikmati masakan khas mommy ini.

"Sehat kok mom kandungannya. Ngomong ngomong mom , babynya cowok nih." ujarku sambil mengusap usap perut besarku dan tersenyum membanyangkan si kecil nanti lahir. Pasti dia akan sangat tampan mirip dengan ayahnya, aduhh mikir apa sih kamu Cara.

"Wah cowok? Kita dapet cucu cowok nih." ucap daddy exited . Aku dan Zach hanya tersenyum melihat reaksi mommy and daddy yang lucu itu.

-

Sesudahnya kami makan di rumah mommy kami berdua kembali ke kamar untuk beristirahat. Aku sedang berbaring di dada Zach sambil mengusap usap perut besarku ini.

"Zach," panggilku.

"Iya hon?" Tanyanya sambil mengusap usap keningku lembut.

"Apa kita bakal seharmonis mommy and Daddy?" Tanyaku tiba tiba, membayangkan apakah kita akan seharmonis mom and dad? bisa aja kan nanti kita cerai?

"Bahkan kita akan lebih harmonis hon," ucap Zach lalu aku tersenyum.

"Semoga kamu cepet lahir ya. Papi pengen cepet kamu hadir di dunia ini." Zach berbicara dengan perutku kali ini dia sudah berada di atas tubuhku sambil berceloteh dengan baby ku nanti.

"Hon," panggil Zach sambil menatapku.

"Iyah?"

"Nanti kalo dia uda lahir, namanya siapa ya?" Tanya Zach.

"Loh kan kamu yang rekomendasiin. Katanya mau Gale Maxwell kan?" Ucapku mengingatkannya lalu dia mengangguk setuju.

Zach mengajakku untuk berdiri lalu dia memegang daguku hingga akhrnya kami menyatukan bibir kami. Zach melumat bibirku dengan sangat lembut aku sudah melingkarkan tanganku pada lehernya  hingga akhirnya dia melepaskan ciuman kami

"Maksih hon uda jadi istri paling baik dalam hidupku. Aku tau kamu bukan yang pertama, tapi sudah menjadi yang terakhir bagiku." ucap Zach membuatku terharu. Aku melumat bibir Zach singkat

"Makasih juga uda jadi bikin aku perempuan terbahagia di dunia, aku bisa berkeluarga sama suami yang sesabar dan sebaik kamu oh iya romantis juga." ucapku lalu kami berdua menempelkan bibir kami kembali.

Aku yakin meskipun aku bukan yang pertama baginya pasti aku bisa menjadi yang terakhir baginya. Aku senang mempunyai keluarga kecil apalagi bersama Zach, aku merasa seakan dunia ini hanya milik aku bertiga. Yaitu Zach, aku, dan Mitchell.

END~~~~

Crazy Feeling (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang