Setelah menikmati sunset di pantai, aku dan Zach menuju hotel kembali dan memutuskan untuk bersantai. Aku hanya menonton acara TV dengan tenang.
"Sayang," Panggil Zach sambil memperhatikanku. Aku menoleh.
"Apa?" Tanyaku dan menoleh padanya kemudian kembali mengalihkan tatapanku ke layar TV.
"Kapan sih kita bisa make out?" Tanyanya dengan enteng. Aku tersedak saat sedang meminum air mineral, ia hanya diam.
"Gimana yang?" Tanyanya lagi berusaha membuatku membuka suara.
"Ehm..." Aku hanya bisa diam. Tak tau ingin menjawab apa, yang benar saja!
Dia merangkup pipiku dan mencium bibirku lembut aku mengalungkan tanganku pada lehernya. Zach meraih pinggang ku dan meremasnya, sesekali tangannya dengan nakal meraba-raba pantatku membuatku mengerang. Dia membaringkan tubuhku diranjang dia membuka croptop ku dan memperlihatkan bra hitamku.
"You looked beautifull," bisik nya dan langsung menghisap leherku kuat sehingga jemariku meremas rambutnya. Dia memberikkan tanda merah di leherku.
"Ahh Zach, ughh," desahku ketika dia sudah meloloskan bra ku dan menghisap disana. Perlahan kepala dia turun hingga membukakan celanaku sehingga terpampang lah celana dalam hitamku.
Dia membuka celana dalam ku dan tubuhku sekarang polos dihadapannya. Dia kembali menciumi dadaku hingga dadaku membusung, bibirnya menjelajahi secara perlahan dari dada turum hingga ke liangku.
"Zach! Ahh! Ughh," teriakku ketika aku sudah mencapai puncak. Dia tersenyum seringai ke arahku. Dada ku naik turun karena nafasku yang tak teratur.
Dia langsung membuka pakaiannya dan membuka boxernya. Terpampanglah 'adik'nya itu. Aku langsung menutup wajahku serta mataku dengan kedua telapak tanganku.
"Don't be shy, say hello to my little Zach," bisiknya dan mulai memasuki juniornya ke liangku.
"Maaf ini akan sedikit sakit. Tahan aku jika kamu gak kuat" ucapnya, aku hanya mengangguk.
"Aku milikmu. Lakukanlah," ujarku, perlahan ia memasukkan junior nya ke dalam milikku. Rasa sakit itu benar-benar menyiksaku. Sungguh.
Aku mengigit bibir bawahku karena tak tahan dengan rasa sakit itu.
"Argh! Stop it Zach," aku menahan tubuhnya. Tak lama dia langsung menghentakkan juniornya keras membuatku mengeluarkan air mata kesakitan.
"Argh!" pekikku, ia membungkuk-an badannya dan mulai mencium kedua kelopak mataku.
"Maaf," ucapnya sambil diam disana menyesuaikan diri.
Tak lama dia mulaj menggenjot kan disana membuatku mendesah tak tahan. Rasa sakit yang amat kurasakan di awal berubah menjadi rasa nikmat tak tertahankan.
"Ahh ahhh ahhhh Zacchh!" desahku sambil mencengkram punggung kekarnya. Aku berusaha memperdalam genjotannya itu dengan menggoyangkan pinggulku.
"Say my name babe," bisiknya sambil meremas remas payudara ku.
"Zach! ahhhh!" teriakku mencengkram kuat punggungnya.
"Ahhh Cara!" disusul oleh Zach dan ambruk di tubuhku aku memeluk tubuhnya.
"I love you Hubby," ucapku.
"I love you too Wifey," Disusul olehnya sambil mengecup keningku. Dia melepaskan juniornya dari liangku dan ambruk di sebelahku. Zach mengambil selimut disana dan menutup tubuh polos kami.
-
Aku terbangun di pelukan suami tampanku ini. Dia terlihat nyenyak menikmati tidurnya aku memutuskan untuk mandi dan berpakaian. Agh, bagian intim ku terasa sangat perih. Aku harus kuat. Aku menaruh pakaian kotorku dan pakaian kotor Zach di tempat baju kotor yang sudah di siapkan.
"Sayang?" aku kaget tiba-tiba ada tangan besar yang memeluk tubuh polosku dari belakang.
"Ihh pake baju sanaa," aku berusaha melepaskan pelukannya.
"Morning kiss dehh?" rengeknya.
Aku membalikkan badanku dan merangkul lehernya mencium bibirnya lama.
"Udah,"'ucapku sambil berjalan ke kamar mandi.
-
Setelah ritual mandiku selesai aku kali ini memakai baju biru donker dengan tulisan "worth it" dan celana pendek jeans dan motif robekkan di paha.
"Hai sayang. Aku mandi dulu ya nanti kita main ke pantai," Ucapnya dan mencium bibirku lalu melarikan diri ke kamar mandi.
Aku memutuskan untuk memesan sarapan di hotel ini. Kali ini pesanan ku bakso dan mash potato with chicken sausage perorang.
Tok tok
"Ini ya mbak pesanannya saya taro disini," sahut pembawa makanan. Aku menuju keluar kamar dan terpampang porsi makanan dan membawa ke dalam kamar.
"Eh udah selesai ya mandinya? Yuk sarapan dulu," ajakku setelah merapihkan pesanan di meja makan kami. Dia mengangguk mengiyakan.
Kami makan dalam diam aku memperhatikan Zach sangat senang. Mungkin gara-gara kemaren kali ya? Abis kayak senyumnya ada percikan mesum gitu.
"Kenapa senyum-senyum?" tanyaku.
"Eh? Gak papa kok." Jawabnya.
"Inget di ranjang ya?" Kok akuyang jadi mesum sih.
"Iya yang," jawabnya polos. Ihh masih aja ya mesunnya gak ilang.
-
Setelah menghabiskan sarapan dia mengajakku ke pantai. Aku sudah mengenakan sepatu adidas berwarna putih polos dan menuju pantai.
"Zach ngapain sih kita ke pantai? Masih jam 9 tau. Pantai sepi dan yang bagus itu ke pantai sore Zach. Ngeliat sunset bukan sunrise," tanyaku panjang lebar.
"Ya main lah sayang. Kan butuh refreshing juga kali," jawabnya sambil mengedipkan sbelah matanya. Bikin mau cium dia deh.
Aku mencium bibirnya dan mengalungkan tanganku pada lehernya, tangannya sudah sempurna melingkar di pinggangku.
"I love you," ucapnya sambil memeluk tubuhku dan berbisik tepat di bibirku.
"I love you doang?" Tanyaku bercanda, kalu kembali mencium bibirnya. Aku bisa merasakan kami berdua sama-sama tersenyum di sela-sela ciuman kami.
"I love you my wifey," aku tersenyum dalam pelukannya.
"Love you to my hubby," balasku dan memberi kecupan singkat pada bibirnya.
Aku sudah menyewa tikar disana dan membaringkan kepalaku di pangkuan Zach. Zach mengusap-usap lembut rambutku dan memainkannya.
"Makin cantik aja sih," godanya dan tersenyum padaku.
"Iyalah, kata siapa makin jelek?" jawabku kepedean dia tertawa mendengar jawabanku.
"Cara," panggil Zach.
"Hm?" Aku memberi respon.
"Janji ya kamu gak selingkuh, terus gak kasar sama aku, nurut sama aku ya. Jadi istri yang baik. Aku sayang sama kamu," ucapnya tiba-tiba.
"Iya, aku janji my hubby," janjiku. Aku bangun dari tidurku dan mencium bibir Zach menandakan aku berjanji padanya. Bibirnya mendarat di leherku karena rambutku diikat ini membuatnya mudah menjelajah dia menggigit dan menghisap dan menutup dengan jilatan membuatku mendesah.
"Egh," desahku.
"Udah yah," dia mengakhiri acara kami.
"Emang seharusnya diudahin kok," Aku menjawabnya.
-
Edited.
![](https://img.wattpad.com/cover/50573758-288-k918713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Feeling (EDITED)
Romance#854 IN ROMANCE Cara Delevingne sudah mengenal Zach Johnson sejak kecil. Di masa kecil, Cara bukan peminat para lelaki, hanya perempuan tomboi yang tidak terlalu suka bermain dengan perempuan feminim. Di masa dewasanya dia bertemu lagi dengan teman...