20

4.6K 81 0
                                    

Zach POV

Hari ini aku dan Cara ingin berkunjung ke rumah Mommy Cara, katanya dia kangen sama mommy and daddy nya. Ya udah. aku turutin aja.

Nanti malah dia nangis nangis gara gara gak diturutin. Dia jadi lebih sensitif dan manja. Hahah,  bukan gak sayang, tapi aku hanya malas jika ia akan bertingkah seperti itu.

Semenjak Cara hamil, sikap ku semakin posesif dan sedikit egois. Aku takut jika anakku akan keguguran atau apa. Ugh! hilangkan negative thinking mu Zach!

Meskipun begitu, Cara tetap menjalankan semua keinginan ku, dan betah dengan perilaku ku yang berlebihan. Ya walaupun kadang ia ngeyel, dan berkata bahwa ia bisa pastikan anak kami akan baik-baik saja.

Cara sangat menikmati peran sebagai calon ibu, Meskipun harus menderita di pagi hari ataupun malam hari, dia harus bolak balik ke kamar mandi karena mual.

Belum lagi dia yang lebih sering buang air kecil di keadaan yang mendesak. Tapi, aku harus bisa sabar menangani hal itu.

"Kamu mau?" Tawar Cara sedari tadi menikmati pisang kaya yang dia bikin beberapa saat yang lalu. Dia terlihat sangat lucu, bahkan ketika makan masih terdapat sisa nya di pinggir bibir mungilnya itu. Kami sedang duduk di ruang tamu, karena Cara ingin sarapan dulu sebelum kami berangkat pergi.

"Yaudah boleh." jawabku sambil memainkan hpku. aku memang sudah lapar, Tadinya aku ingin mengajak Cara makan siang dulu diluar, namun dia menolak.

Katanya Mommy udah masak dirumah, Tapi untungnya dia sudah menyediakan beberapa buah pisang kaya yang sudah digoreng untuk sarapan kami.

"Akk," suruhnya akupun membuka mulutku dan melahap beberapa cm pisang kaya tersebut.

"Pakein selai serikaya nya dong," suruhku dia pun mengangguk dan mengoleskan sedikit selai serikaya. Akupun melahapnya, lalu sisanya dimakan olehnya.

Aku melihat Cara yang mengambil tissue untuk mengelap sisa bekas pisang dengan selainya. Namun aku menahan tangannya ketika dia ingin membersihkannya dengan tissue.

Aku langsung menjilat dan menghisap bekas selai yang ada di tangannya, dia mengangkat alisnya heran. Aku acuh dan terus melanjutkan aksiku.

"Ng-ngapain kamu Zach?" Tanyanya bingung. Aku memberinya tatapan bingung, justru seharusnya aku yang tanya dia kenapa dia mesti heran sama aksi aku.

"Masih ada bekas selainya," ucapku singkat sambil sibuk dengan jemari lentik manisnya itu.

"Jorok, ih!" ujarnya. Aku hanya tertawa terpingkal pingkal mendengar ucapannya. Dia memoyongkan bibirnya dengan muka masam.

"Kayak di fifty shades of grey dong, kan digituin juga. Ceweknya biasa aja tuh digituin hahahah." ujarku sambil tertawa. Dia pun memutar bola matanya tak merespon ulahku,aku pun langsung mengajaknya berangkt kerumah Mommy.

"KAMU NONTON GITUAN?!"

"Yuk berangkat," ajakku mengabaikan ocehannya sambil menggengam tangannya.

-

Setelah sampai di rumah Mommy, Mom and Dad sudah menyambut kami di depan rumah. Aku pun mencium kedua punggung tangan mom and dad.

"Ayok masuk, kita makan bareng. Mommy udah bikinin mpek mpek nih." Suruh Mommy antusias. Kamipun langsung menuruti apa yang dimau Mommy, langsung masuk kedalam rumah.

-

"Gimana Zach, Enak gak selama pernikahan berjalan?" Tanya Mommy membuka percakapan. Aku sedang memakan mpek mpek Palembang buatan Mommy berdua dengan Cara namun sepiring. Aku mengusap usap pundaknya dan sesekali disuapi untuk makan.

Crazy Feeling (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang