19

4.9K 93 0
                                    

Aku terbangun dari pelukkan suami tampanku ini, aku merasa sedikit capek setelah melakukan aktifitas melelahkan kami tadi.

Jam sudah menujukkan pukul 05.39 sore. Zach melarangku untuk langsung tinggal di penthouse tadi untuk sementara, jadi dia membawaku pulang ke rumah dulu lalu besoknya kita akan menyewa orang untuk membawa barang di apart kami ke penthouse.

Padahal barang barang yang aku bawa gak terlalu banyak. Lalu, Zach menjanjikan besok dia akan menemaniku memeriksa kandungan ku.

Aku mengambil kemeja Zach yang kebesaran yang dilempar sembarangan olehnya yang berada di lantai lalu memakainya. Lalu aku mengambil celana dalamku yang dibuang sembarangan tadi.

Aku memutuskan untuk memasakannya makanan untuk dinner malam ini. Tapi, kulkas hanya berisi sedikit sayuran dan telur. Apa yang akan aku buat?

Tiba-tiba aku merasakan tangan Zach memelukku dari belakang. Aku membalas perbuatannya dengan memegang tangan nya yang melingkar di perutku.

"Udah gausa masak, nanti aku delivery." suruhnya aku mengangguk menyetujuinya. Lagian stock barang untuk masak aku lagi kosong, besok aku beli aja di super market.

Zach memutuskan untuk delivery makanan kesukaan ku hoka hoka bento! Yah, daripada makan mcd, aku lagi ngandung juga kurang baik aku makan yang begituan. Meskipun hokben juga sih, tapi kan aku bisa makan wortelnya.

"Aku pesen premium set yah?" rengekku tapi dia malah memasanh muka bingung.

"Jangan pesen hokben sayang, aku mau pesen sama temen mama aku. Dia jual vegetarian food tapi enak loh," Ucapnya, aku menbuang nafas panjang, tapi iya juga sih. Aku kan lagi hamil, masa mau makan yang begitu.

"Lagian, kamu lagi ngandung hon." Ucapnya aku memgangguk melas. Dia mengusap pipiku lembut dia membawa tubuhku ke pelukkannya, aku hanya bisa diam dalam perlakuannya.

"Kalo kamu ngerasa aku milih keputusan yang salah, bilang aja ya. Maaf aku harus ngatur ngatur kamu gini. Aku gak mau baby kita kenapa-napa," ujarnya dia mengusap usap perutku yang masih datar. Aku hanya tersenyum dan memeluk tubuhnya sambil tersenyum lebar.

-

Pagi yang cerah, aku sudah tidak sabar pindah ke penthouse dan memeriksa kandunganku. Aku sangat bersyukur akan mendapatkan anak dan memberikan cucu kpada mommy Linda and Dad Devan.

"Hon yuk berangkat." Zach mengajakku dan langsung menuju parkiran mobil kami.

Dalam perjalanan Zach tidak melepaskan senyumannya di wajahnya, begitu juga denganku. Dia menggengam tanganku memberikan kehangatan disana, membuat ku semakin semangat, aku akan menjadi ibu.

"Kira-kira nanti nama baby nya siapa yah?" Zach menatapku sambil tersenyum yang tidak pudar sedari tadi.

"Kan belum tau baby nya cewek apa cowok." ucapku bingung. Dia terlalu bersemangat.

"Kalo cewek, namanya apa kira - kira?" ujarnya. Aku pun berpikir nama apa yang cocok untuk anakku nanti.

"Stephanie Bella Madison aja!" saran Zach aku mengangguk setuju dengan usulannya.

"Kalo cowoknya Peeta Maxwell aja?" sarannya lagi aku hanya membalasnya dengan senyuman lebarku.

Sesampainya di rumah sakit, kami sedang menunggu di ruang tunggu untuk panggilan memeriksa kandungan. Tidak lama namaku dipanggil oleh salah satu suster.

Crazy Feeling (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang