"Bangun Cara" Sepertinya ini sudah pagi. Aku bisa merasakan Zach membangunkanku dengan menepuk-nepuk pelan pipiku.
"Hm? Udah pagi?" Tanyaku padan Zach yang sedang duduk di pinggir ranjang.
"Udah," jawabnya sambil tertawa melihat wajahku.
"Aduh kita kan harus ke hotel tempat pernikahan. Kemarin mommy bilang begitu ketemu jam 11 pagi. Ini udah jam berapa?" Aku teringat sesuatu yang sudah diberi tau oleh Mommy kemarin. Untung aja gak lupa.
"Udah jam 9," jawabnya. Syukurlahh aku belum telat.
"Yaudah aku mandi dulu," Ucapku sambil meninggalkan ranjang kasur dan melangkahkan kakiku menuju ke kamar mandi.
Kemudian Aku merendamkan tubuhku di bathub untuk menyegarkan tubuhku. Saat aku sedang memejamkan mata aku merasakan dadaku agak seidkit perih, seketika aku melihat kissmark terpampang di dada ku.
Agh! Sial, pasti ini gara-gara aktifitas kemarin. Dadaku terasa agak perih mungkin karna hisapan Zach terlalu kuat.
Setelah selesai menjalani ritual mandiku aku lansung mengenakan pakaian ku dan menuju keluar dari kamar mandi. Zach terlihat tertidur di kasur. Perasaan tadi dia yang bangunin aku, kenapa sekarang dia yang ketiduran?
Aku mengalihkan tatapan ku ke arah jam dinding,sudah jam 10.05 . Sebaiknya Zach harus cepat-cepat bersiap. Karna Mommy akan membicarakan permasalahan resepsi pada jam 11.00
"Zach? Bangun," Ucapku sambil menguncang guncangkan tubuhnya pelan agar dia cepat bangun.
"Duh! Capek.." Runtuk nya kesal. Aku masih mengguncangkan tubuhnya agar terbangun.
"Aduh, ini udah jam 10 lewat Zach," aku mengingatkannya namun tak kunjung berhasil membangunkannya.
"Morning kiss aja deh nanti aku mandi," dia menawarkan hal itu kepadaku agar dia cepat bangun dan membersihkan dirinya.
Gimana lagi? Yakali aku mandiin dia di kasur. Eh? Lagian siapa juga yang mau mandiin dia.
"Ah elah, yaudah deh," aku turuti saja. Aku mencium bibirnya singkat namun dia malah menarikku ke pelukkannya dan mengeratkan tangannya di pinggang ku. Aku sudah mengalungkan tanganku pada lehernya semakin cepat semakin baik.
Dia melumat bibirku dan aku juga melumat bibir nya balik. Ia meraba-raba dadaku, dan aku mehanan tangannya.
"Udah," ucapku ketika aku melepaskan ciumanku dengan Zach.
"Yaudah misi," ujar Zach. Ternyata aku sudah duduk di pangkuannya. Bahkan kaki ku sudah melingkar ke bagian belakang punggungnya.
"Eh?" Aku merona seketika karna aku tak sadar jika sudah berada di pangkuannya.
"Malu?" Tanyanya tiba-tiba aku hanya diam sambil memunduk tidak menjawab pertanyaannya.
"Udah, sana mandi," aku mengalihkan topik.
-
Aku sudah memasuki hotel yang akan dijadikan tempat pernikahan kami. Aku melihat Mommy ku serta Mommy Zach sudah melambai-lambai kan tangannya ke arah kami. Aku membalasnya dengan senyuman. Sedangkan Zach hanya terus mengenggam tanganku.
"Hai mom!" aku langsung memeluk mommy.
"Haii daddy!" Aku juga memberi pelukan pada daddy ku. Aku melihat Zach terkesan biasa saja. Tapi dia terlihat senang di dekat orang tua ku & orang tuanya. Tapi, kenapa kalau sama aku biasa aja? Apa aku lebay? Padahal dia yang lebay sama aku.
"Oke, jadi sebenarnya bentar aja sih. Nanti cuman di cocokin lagi gaun sama tuksedonya. Udah deh. Habis itu kalian boleh pulang," Ucap Mommy Zach yang terkesan samgat ramah padaku, aku pun mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Feeling (EDITED)
Romance#854 IN ROMANCE Cara Delevingne sudah mengenal Zach Johnson sejak kecil. Di masa kecil, Cara bukan peminat para lelaki, hanya perempuan tomboi yang tidak terlalu suka bermain dengan perempuan feminim. Di masa dewasanya dia bertemu lagi dengan teman...