Aku merasakan seseorang sedang menciumi pipiku dan mengelus elus pipiku. Aku membuka mataku dan mendapati Zach sedang asik mengelus pipiku. Enak sih, rileks gitu. Tapi dipikir gak malu apa? Kan ini lagi tidur, wajah aku pasti polos dan keliatan bego banget.
"Ngapain kamu?" Tanyaku sambil merabahkan tubuhku ke kepala ranjang. Menghindari perlakuannya terhadapku.
"Ya nungguin kamu bangun lah. Sekalian–"aku memotong ucapannya dengan menaruh telunjukku di bibirnya. Aku sudah tau maksudnya apa. Dia merengek meminta morning kiss.
Aku berjalan acuh menuju toilet untuk mandi ria. Karena aku cukup merasa tubuhku lengket.
-
Setelah ritual mandi ku selesai. Aku keluar dari kamar mandi dengan pakaian croptop putih dan celana pendek putih. Aku melihat Zach bengong memperhatikanku. Aku hanya tersenyum singkat.
Aku membuat sarapan di lantai bawah. Kali ini aku akan membuat udang tumis.
Setelah selesai merapihkan meja makan dan bersiap untuk membersihkan sampah-sampah tiba-tiba tangan hangat memelukku dari belakang.
"Morning," sapanya. Aku tak membalasnya dan menanggapi, sedangkan aku hanya sibuk merapihkan sampah plastik.
"Lepasin Zach," Runtukku karena aku sudah berpikir pasti dia tak ingin melepaskan pelukannya padaku.
Dia tak berguming dan malah menciumi leher ku hingga ke tengkukku dia lebih leluasa melakukan ini karena rambutku diikat ke atas dan mengenakan croptop dengan leher lebar. Tubuhku merinding karna ulahnya, sensasi geli, perih, nikmat tercampur aduk membuatku menahan desahan yang akan keluar dari mulutku.
"Zach," aku berusaha menghentikan perlakuannya kita butuh asupan sarapan Zach.
"Belum mau selesai yang. Masih mau nyiumin kamu," bisiknya dengan suara serak gairah nya membuat kakiku lemas. Dia sudah merangkup kedua payudaraku dari belakang aku langsung menghadapnya.
"Morning kiss? Gausah pake acara mesum Zach," ucapku menghentikkan perilaku mesumnya padaku.
"Kurang puas sih kalo morning kiss doang," gumamnya santai. Aku langsung merangkup kedua pipinya dan mencium bibirnya singkat.
"Udah kan? Yuk sekarang kita sarapan," ajakku dia mengangguk sambil tersenyum.
Kami makan dalam diam, hanya bunyi garpu dan sendok sebagai soundtrack kami. Aku menatap Zach yang sedang asik memakan sarapan nya.
"Zach, kira-kira 3 minggu itu gak kelamaan untuk honeymoon?" Tanyaku membuka percakapan. Ya selama ini aku meragukan soal honeymoon itu. Menurutku itu terlalu lama. 3 Minggu? Yang benar saja.
"Ya nggak lah yang. Aku udah izin sama boss aku. Dia maklumin kok aku bahkan dikasih cuti 2 bulan," Hatiku entah mengapa langsung bersemangat medengar perkataanya.
"Seneng?" Tanyanya sambil tersenyum licik, aku mengangguk pelan malu-malu sebagai jawaban.
"Yaiyalah!" Sontak aku memeluk tubuhnya yang besar dan dibalas dengan elusan pada punggungku. Mengingat jawaban ku membuatku malu, ah tapu siapa yang peduli?
"Yang udah dong peluknya. Aku sesek nafas nih," keluhnya disela-sela momen berpelukkan kami.
"Ih. Kamu itu ngerusak suasana tau ga!" Runtukku kesal.
"Hehe," Dia terkekeh melihatku yang mengerucutkan bibirku.
Aku melepaskan pelukanku padanya dan melanjutkan sarapanku.
-
"Sayang," panggil Zach ketika aku sibuk dengan macbook ku di atas kasur sambil tengkurap menoton beberapa video gaming youtube.
"Hm?"!Dia mengambil posisi tengkurap disebelahku.
"Kapan mau main ke rumah mommy?" Tanyanya, aku menoleh lalu kembali menatap layar laptopku.
"Mommy Linda & Daddy Devan atau Mommy aku sama Daddy aku?" Aku berusara lagi
"Dua-duanya," Jawabnya, aku berdehem.
"Terserah kamu. Keadaan belum memungkin kan Zach. Kayaknya untuk soal kunjung ke mertua sebaiknya 1-2 minggu setelah honeymoon Zach aku yakin kita capek setelah honeymoon," aku langsung mengungkapkan pendapatku. Lagipula mereka pasti memaklumi.
"Capek ngapain?" Tanya vulgar sambil tersenyum mesum.
"Ihh, mesum kamu dasar!" aku mencubit perut kerasnya.
"Aduh, ada yang bangun yang. Ganti rugi," ujarnya tersenyum licik aku hanya memanyunkan bibirku kesal.
"Udah ah nanti aku cium loh," ancamnya membuatku memutar kedua bola mataku dengan malas.
-
Edited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Feeling (EDITED)
Romance#854 IN ROMANCE Cara Delevingne sudah mengenal Zach Johnson sejak kecil. Di masa kecil, Cara bukan peminat para lelaki, hanya perempuan tomboi yang tidak terlalu suka bermain dengan perempuan feminim. Di masa dewasanya dia bertemu lagi dengan teman...