Bollywood Song's

16.3K 873 1
                                    

Mereka telah beres melahap bakso sapi buatan Mang Jarwo itu hingga ludes menyisakan kuah saja. Ali terlihat memanggil Mang Jarwo untuk membayar bakso sebanyak empat mangkuk itu beserta milk shake green tea.

"Mang, jadi berapa?" tanya Ali, lalu Mang Jarwo pun menghampirinya.

"Bukannya nanti aja. Masih pada mau ngobrol kan?" elak Mang Jarwo seraya bertanya.

"Gapapa sekarang aja, malah kalau nanti Saya kelupaan karena keasikan ngobrol!" jawab Ali sambil mengeluarkan uang Rp. 75.000,00-

"Totalnya jadi tujuh puluh dua ribu, sebentar ya Mang Jarwo ambil kembaliannya dulu!" seru Mang Jarwo.

"Nggak usah sih, Mang. Tiga ribu doang ini hehehe." kata Ali.

"Kan tiga ribu juga uang atuh. Yaudah terima kasih ya!" ucap Mang Jarwo. Ali menjawabnya dengan senyuman.

"Eh ngomong-ngomong Mang Jarwo baru lihat Kamu? Murid baru, ya?" tanya Mang Jarwo heran.

"Hehehe iya nih, salam kenal ya Mang, nama Saya Ali." ujar Ali memperkenalkan diri.

"Ohhh, yang betah ya disini. Jangan lupa sering mampir ke bakso Mang Jarwo yang paling ganteng hehehehehe." katanya sambil terkekeh, Ali, Prilly, Mila dan Kevin pun ikut tertawa melihatnya.

"Yaudah Mang Jarwo permisi dulu ya!" serunya sehabis merapikan empat mangkuk dan juga gelas kotor itu.

"Hmm." gumam Mila, ketika melihat Ali dan Prilly saling pandangan dengan senyum penuh malu.

Prilly memandang Mila heran, begitupun Ali.

"Vin, berhubung kita udah ditraktir dan udah kenyang juga, balik ke kelas atau kemana gitu yuk. Jangan gangguin yang baru jadian, entar kita disangka perusak lagi!" ujar Mila pada Kevin.

"Kuy, sayang. Kasih kesempatan buat Ali, hahahahaha." tawa Mila dan Kevin pecah, padahal menurut Ali dan Prilly tak ada yang lucu disini.

"Lah, mabok Lo berdua?" Prilly berkomentar.

"Lagi kesempatannya udah abis gara-gara Lo berdua gerecokin. Sekarang tinggal dana umum doang." oceh Ali.

Prilly cekikikan.

"Maaf, Li. Yaudah yuk, sayang!" ucap Mila dengan wajah melasnya. Ia dan Kevin berjalan dan menyusul cekikikan bersamaan dengan tawa cool Kevin.

"Maafin sahabat-sahabat Aku yang pada nggak jelas itu ya, hehehehehe." ujarnya seraya terkekeh.

"Mereka sahabat Aku juga, My chubby! Lagi canda mereka asik kok." kata Ali.

"Oh iya. By the way, Aku pengen main ke panti deh!" pinta Prilly.

"Rencana yang bagus! Eum, tapi sebelum pergi kesana Aku boleh ajak kamu ke tempat lain dulu, boleh?" tanyanya pada Prilly.

"Pertanyaan retoris, pasti Kamu tahu jawabannya."

"Mau?"

Prilly menganggukkan kepalanya.

"Emang mau kemana? Aku sih seneng-seneng aja selama Kamu ada disamping Aku."

Ali tersenyum, dan mencubit pipi mumbul milik perempuan yang baginya sangat istimewa itu. "Kerumah Aku, Aku mau kasih tahu Mama, kalau Aku udah ketemu lagi sama moodboster Aku!" tuturnya.

"Aliii. Kebiasaan suka nyubit pipi. Nanti kalau tambah mumbul aja!" ocehnya dengan memasang wajah masam.

"Cie ngambek. Hei, jangan ngambek dong, iya deh maafin Aku yaa?" ucap Ali.

Prilly terus cemberut, tapi saat mendengar Ali meminta maaf justru ia malah tertawa.

"Hahahahahaha!"

"Lho kok malah ketawa?" tanya Ali heran.

"Abisnya Kamu lucu minta maaf begitu, lagi Aku cuma bercanda kok marahnya." ujar Prilly.

"Dasar kurang asem, sini Kamu! Hehehehe." Ali menggelitiki Prilly terus dan terus meski ia terus saja memberontak dan meminta ampun. Seisi kantin memperhatikan mereka, ada yang mengakui jika itu so sweet, ada yang biasa saja, ada juga yang iri sampai mendumel tak jelas.

***

Setiba pulang sekolah, Prilly berbicara pada Mila jika ia tak bisa pulang dengannya melainkan bersama Ali karena ada suatu urusan.

"Eh, Mil!" teriak Prilly memanggil Mila yang jalan lebih dulu.

"Hah?" sahutnya, sambil mengenakan earphone pada telinganya. Karena tahu Prilly memanggilnya, ia copot salah satu earphone tersebut.

"Gue nggak pulang bareng Lo ya, soalnya mau main ke rumah Ali. Sekalian mau main ke panti." ucap Prilly ketika sudah mendekat.

"Eum... mau dikenalin ke orang tuanya Ali yaaa hahaha, baru sehari jadian, udah dikenalin aja." ujarnya.

"Apaan sih, Mamanya Ali udah kenal kali sama gue. Lagi bilang aja Lo iri hahahahaha!" kata Prilly tertawa geli.

"Pret! Ya nggak lah, entar dikit lagi gue juga dibawa ke rumah Kevin, ke pelaminan langsung malah hehehehehe." balas Mila seraya terkekeh.

"Tai! Yaudah ah, buru-buru nih gue." ujar Prilly.

"Emang Lo aja, gue juga keles! Gue kan mau dianter pulang sama ayang beb hahahahaha." ucapnya berlagak.

"Alay najis, udah ah. Duluan ya, Mil! Dadahhh." kata Prilly lalu berjalan cepat sambil melambaikan tangannya.

Mereka telah berada diparkiran sekolah. Cuaca yang begitu panas, membuat Prilly menebas-bebaskan telapak tangannya meski tahu tak akan berhasil membuat tak gerah lagi.

"Panas banget hari ini!" eluh Prilly sambil menyipitkan matanya karena matahari begitu terik.

"Ayo mangkanya cepet masuk, nanti kepala Kamu pusing kalo panas-panasan." suruh Ali yang terlihat sudah membukakan pintu untuk gadisnya.

Prilly tersenyum merona menerima perlakuan Ali kepadanya.

"Makasih ya, Li. Beruntung banget Aku bisa milikin Kamu." kata Prilly.

"Aku yang jauh lebih beruntung bisa milikin Kamu, Pril. Yaudah masuk yuk!"

Perjalanan tidak membosankan dengan memutar lagu dari Bollywood yang berjudul 'Shukr Tera' itu, Prilly sangat menyukainya entah mengapa, ia sangat menyukai lagu-lagu Bollywood. Ali yang juga mendengarkannya ikut menikmati, nuansa romance dari lagu tersebut sangat mendukung keadaan di mobil ini, dari setadi tangan kiri Ali lebih sering memegang tangan kanan Prilly, padahal Prilly sudah melarang, bukan tak suka, melainkan ia ingin Ali hanya fokus mengendarai mobil. Jadinya, di antara mereka hanya saling melempar senyum.

Sesekali ketika lampu merah, Prilly mengajak Ali selfie, dari foto perfect hingga aib karena tiba-tiba traffic light berganti warna hijau.

Hampir 8 alunan lagu Bollywood terputar, akhirnya Ali dan Prilly sampai dirumah Ali.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang