Hari ini Ali akan segera bersekolah, dimana sekolah tersebut adalah sekolah Prilly dan Mila. Ia berniat menjemput Prilly dan Mila untuk ke sekolah bersama sehingga ia berangkat lebih awal.
"Ali Kamu nggak sarapan dulu?" tanya Anis saat melihat Ali tengah ingin berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu. Ali menghentikan langkahnya dan berjalan ke arah Anis.
"Eum, Ali mau-" Ali menghentikan ucapannya untuk berfikir, "Apa gue kasih tahu Mama aja kali ya, kalau gue udah ketemu sama Prilly. Eh jangan jangan, gue bawa Prilly aja nanti ke rumah, biar ketemu langsung sama Mama." pikirnya sambil melamun.
"Mau apa? Lho kok malah ngelamun." ujar Anis.
"Ngg ngg nggak kok Ma. Ali pengen cepet-cepet aja sampe ke sekolah, soal sarapan nanti Ali sarapan di kantin aja." ucap Ali.
"Oh yaudah. Nih uang saku Kamu, nanti jangan lupa langsung sarapan ya!" kata Anis sambil memberikan uang seratus ribu rupiah sebanyak tiga lembar.
"Ali udah dikasih tadi sama Papa, Yaudah Ma Ali berangkat dulu ya." ucap Ali seraya mencium tangan Anis dan beranjak pergi menuju rumah Prilly dan Mila.
Disisi lain Prilly dan Mila tengah sibuk merapikan diri, tak lupa juga merapikan buku-buku yang harus dibawa hari ini.
Mila telah selesai, tapi sepertinya Prilly belum. Ia terlihat masih mengenakan bedak pada wajahnya, padahal sudah terlihat cantik.
"Pril, ayolah buruan. Nanti telat gimana?" ucap Mila cemas.
"Sebentar, Mil." kata Prilly.
"Dari tadi sebentar sebentar terus, berangkatnya kapan? Lagi ngapain sih pake bedak lama banget, udah cantik kok." ujar Mila.
"Iya iya nih udah, yaudah yuk!" ucap Prilly seraya memasukan bedaknya kedalam tas.
Mereka terlihat bahagia beranjak keluar rumah, sebab mereka tak sabar bertemu dengan orang spesial masing-masing. Tak lupa, Mila mengunci rumah.
Sebelum mereka berangkat, tiba-tiba saja ada 2 buah mobil datang di depan rumah mereka.
"Siapa ya, Mil? Pagi-pagi gini neri-" ucapan Prilly terpotong sebab Mila menyenggol lengannya dan menatapnya sambil tersenyum-senyum. Prilly seraya melihat dengan jelas mobil itu dan baru teringat jika itu adalah mobil Kevin, lalu ia baru paham maksud senyuman Mila. Tak lama kemudian mobil lain pun datang menyusul, Prilly dan Mila saling bertatap dengan heran.
"Siapa lagi?" tanya Mila.
"I dont know!" jawab Prilly.
Lalu Kevin dan pengendara mobil tak dikenal itu keluar bersamaan, tak disangka mobil asing itu adalah milik Ali, pantas Prilly dan Mila tak mengenalinya, karena mobil yang Ali pakai berbeda dengan yang kemarin.
"A-Ali?" Gue kira siapa, Mil." ucap Prilly.
"Ughhh, pangeran-pangeran kita dateng." ujar Mila sambil tersenyum-senyum menatap Kevin. Prilly menatap Mila dan menaikkan satu alisnya.
"Pangeran kita? Lo doang kali, gue mah sama Ali cuma sahabatan." kata Prilly seraya tersenyum singkat.
"Sekarang mah belum, tapi Lo tenang aja, sebentar lagi Ali bakal jadi pangeran Lo kok hehehe!" ucap Mila seraya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
أدب الهواة[THE END] Maaf, kita akan terpisah lagi, Aku tak bisa berada disampingmu lagi, bahkan kali ini untuk selamanya. - Prilly Putri Latuconsina - PU : Ali & Prilly.