Mobil Ali berhenti sempurna didepan gerbang istananya. Ali membuka kaca mobil untuk melempar senyum seolah mengucapkan terima kasih kepada Pak Ari selaku satpam dirumahnya.
"Sore, Tuan." sapa Pak Ari tersenyum ramah.
Ali tersenyum dan berkata, "Sore juga, Pak."
Setelah Ali mematikan mesin mobil, Ali bergegas membuka sabuk pengamannya. Prilly juga terlihat tengah membuka sabuk pengaman yang ia pakai, tapi matanya tertuju pada nuansa rumah Ali.
Ya. Rumah Ali sungguh unik dan terlihat mewah. Berdesign klasik tak membosankan. Dinding dan tembok luar terbuat dari keramik coklat yang mengesankan berdiri kokoh. Di bagasi, berderet rapi mobil Alphard dan kijang Innova.
"Kenapa? Kok bengong?" tanya Ali pada Prilly yang terlihat melongo.
"Eum, gapapa. Selama ini Kamu tinggal disini?" jawab Prilly sekaligus bertanya.
"I-iya. Pas waktu Mama sama Papa adopsi Aku, Aku tinggal disini selama beberapa bulan. Terus Papa sama Mama bawa Aku ke Singapore karena Papa ada tugas disana." jelas Ali.
Prilly mengangguk tanda paham. Setelah itu, ia menaikkan bola matanya lalu bertanya, "Tante Anis masih inget nggak ya sama Aku?"
"Pasti dong. Orang pas pulang ke Indo Mama yang lebih keukeuh dari Aku supaya cepet-cepet nemuin Kamu." jelas Ali.
"Masa?" goda Prilly sambil memasang wajah lucunya. Sangat menggemaskan. Sampai-sampai Ali mencubit kedua pipinya tak tahan.
"Ih! Ali, udah berapa kali sih Aku bilang jangan cubit pipi Aku, bete!" ocehnya sambil membuang muka keluar jendela.
Ali terkekeh melihat tingkah gadisnya itu. Lalu ia tarik lengannya agar menghadapnya lagi, kemudian ia menarik dagu Prilly dan mendekatkan wajahnya hingga hanya menyisakan jarak 3 senti saja.
"Sorry." ucap Ali. Lalu ia mengecup bibir Prilly singkat. Prilly terkejut dan langsung salah tingkah, pipinya merah merona.
"Bisa ya bikin Aku nggak bete lagi." ledeknya.
"Bisa lah, siapa dulu, pacarnya Prilly..!" cakap Ali berlagak sok keren.
"Dih apaan dah gayanya. Sok ganteng!" komennya.
"Emang ganteng kan? Kalo nggak ganteng pasti Kamu nggak bakal naksir hehehehe." kata Ali seraya terkekeh.
"Li, denger ya. Aku cinta sama Kamu, bukan karena Kamu ganteng atau apapun. Aku cinta sama Kamu itu tulus, sumpah." ucap Prilly sangat serius menatap mata Ali.
"Iya Aku percaya. Yaudah, kita masuk yuk!"
Tok Tok Tok!
Hening. Tak ada yang menjawab sama sekali. Biasanya Anis langsung berteriak sebentar ketika mendengar pintu istananya diketuk, tapi kali ini tidak.
Ceklek
"Eh nggak dikunci." ujar Ali.
"Kamu tunggu sini dulu, ya? Nanti kalo Aku panggil baru masuk, kita bikin surprise!" lanjutnya dan Prilly mengiyakan dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Фанфик[THE END] Maaf, kita akan terpisah lagi, Aku tak bisa berada disampingmu lagi, bahkan kali ini untuk selamanya. - Prilly Putri Latuconsina - PU : Ali & Prilly.