"Ya ya ya, oke gue ceritain!" ucapnya seraya menarik nafas dalam-dalam dan mulai bercerita pada Ali.
Flashback
Terlihat Prilly tengah berjalan mengarah pintu dengan tatapan kosong, tak sengaja Mila melihatnya dan bertanya.
"Pril, mau kemana?" tanya Mila yang ingin beranjak ke sofa untuk menonton televisi.
"Eum... mau cari angin aja Mil, bad mood dirumah." jawabnya seraya tersenyum simpul.
"Cari angin kemana? Disini aja sih temenin gue nonton TV!" pinta Mila sambil menepuk sofa empuk yang berada di sebelahnya itu.
"Gue lagi pengen sendiri, Mil." katanya dengan nada memohon.
"Oh, yaudah gih. Tapi hati-hati ya, jangan ngelamun." ucap Mila mengingatkannya. Prilly tersenyum untuk menjawabnya.
Prilly berjalan dengan tatapan kosong seperti tak ada tujuan, ia lupa dengan perkataan Mila jika ia tak boleh melamun agar tak terjadi hal buruk apapun padanya.
"Gue mau kemana ya? Ke taman aja kali ya!" ucap dirinya sendiri dan beranjak menuju taman yang tak jauh dari komplek.
Sesampainya disana, ia langsung duduk di sebuah bangku yang teduh tertutup pohon di atasnya. Tiba tiba ia teringat semasa ia bermain masak-masakan bersama Ali yang juga tepat di bawah pohon teduh seperti ini.
"Kamu kapan pulang? Tangan ini mungkin udah beku hampir sepuluh tahun kita nggak saling genggam!" ucapnya pelan mengandung siksa yang belum juga terbebaskan, air matanya jatuh, mengalir deras tanpa bertetes-tetes lagi.
Setengah jam ia lewatkan untuk menatap orang-orang yang lewat pada seisi taman ini. Kadang ia tersenyum saat melihat satu anak perempuan dan satu anak laki-laki sedang bermain, ia merasa seperti Ali dan ii sedang bersama sewaktu dipanti asuhan.
Akhirnya ia berniat untuk pulang karena merasa moodnya telah membaik. Di sepanjang perjalanan, ia salah dengan menghabiskan waktu untuk melamun lagi, kadang ia melirik sebentar ke ponsel yang berada ditangannya, tapi setelah itu ia melamun lagi. Hingga tanpa sadar, ketika ingin menyebrang jalan, mobil melaju dengan kecepatan tinggi yang sudah berada selangkah lagi dihadapannya, Prilly sama sekali tak sadar jika ada mobil dihadapannya hingga sama sekali tak berteriak.
Bruk!
Mobil itu menghantam dirinya, tubuhnya terseret kepinggir aspal hingga kepalanya terbentur dengan sangat kencang. Tubuhnya tergeletak, kepalanya berlumuran darah, membuat orang-orang yang berada sekitar berteriak dan menghampirinya.
Prilly dikerumuni oleh orang banyak yang ingin menolongnya, mobil yang baru saja menabraknya melarikan diri, untung saja salah satu dari mereka melihat ponsel milik Prilly yang tepat berbunyi karena mendapat panggilan masuk dari Mila. Akhirnya orang itu mengangkat panggilan dari Mila dan memberitahu yang sedang terjadi pada Prilly.
"Halo, Pril? Lo dimana kok belum pulang, gue khawatir sama Lo." ucap Mila diujung sana.
"Halo, Mba?" ucapnya.
"I-ini siapa ya, Pak dimana sahabat saya?" tanya Mila heran sekaligus panik.
"Pemilik handphone ini baru aja ngalamin kecelakaan tertabrak mobil, dan mobilnya melarikan diri, Mba!" ujar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Fanfic[THE END] Maaf, kita akan terpisah lagi, Aku tak bisa berada disampingmu lagi, bahkan kali ini untuk selamanya. - Prilly Putri Latuconsina - PU : Ali & Prilly.