part 10

8.7K 528 8
                                    

**happy reading**

Aouthor pov

Jacob menghela nafas panjang dan lega setelah menceritakan jati dirinya pada Navhiea matenya. Senyum terus mengembang di bibirnya.

Raut wajah Jacob yang bahagia setika berubah menjadi panik dan cemas saat mendengar suara matenya dari kejauhan.

Jacob...t-tolong..

Kata itu tertangkap di telinga Jacob,walau matenya jauh di depan mata. Ini lah kelebihan werewolf. Lebih peka dari telinga manusia.

Jacob berlari menyusul matenya dengan kekuatan wolfnya. Jacob terkejut melihat matenya yang meringis kesakitan. Mata blue oceannya berubah menjadi hitam kelam menandakan ia sedang marah. Dan lebih marah lagi saat dia tahu yang membuat kesakitan matenya tidak lain adalah kakak laki-lakinya sendiri Jason.

"Jasoon..!!" teriak lantang Jacob.

Jason hanya diam tak mengacuhkan tindakan Jacob. Jason yang sedari tadi sudah mengunci tubuh Navhiea sekarang ingin mencium gadis itu. Jason ingin menjadikan Navhiea miliknya.

Jacob kalap, dalam hitungan seperkian detik bogem mentah mendarat di rahang milik Jason.
Cengkraman Jason pada Navhiea terlepas dan gadis itu terduduk lemas.

Darah segar keluar dari mulut Jason tapi ia hanya tersenyum mengejek.

"Aku akan merebutnya. Aku akan menjadikan dia milikku..!" teriak Jason

Mendengar kata-kata itu dari mulut Jason membuat Jacob semakin kalap. Dalam hitungan detik kedua saudara itu saling hantam, meninju dan menendang membuat se-isi rumah hancur berantakan.

"Stooop..! Cukup !!" teriak lantang seorang werewolf murni, Kevin.

Kevin terlihat kecewa melihat kedua putranya yang tak bisa menahan ego dan emosi mereka.

"Jason, Jacob.." kata wanita paruh baya, seorang manusia yang lembut dan penyayang annabella.

Annabella cemas melihat lembam di wajah kedua putranya.

------

Jacob pov

"Dia mateku Pa.." kata Jason membela diri.
Aku menggeram marah mendengar Jason mengatakan itu.

"Jacob, bawa Navhiea ke kamar.." kata Mama.

Aku mengusap pipi gadisku. Menyeka airmatanya. Mengecup keningnya. Tatapannya kosong.

Aku menggendong gadisku ala bridal style ke kamarku. Meninggalkan Papa, Mama dan Jason.
Hatiku seperti ter-iris melihat mateku di dalam dekapan.

Aku membaringkan Navhiea di ranjang besar milikku. Menyelimuti nya dan lagi mengecup keningnya.

"Jacob..sini mama kompres lukamu.." kata Mama tiba-tiba di belakangku.

"Tak ap Ma. Ini hanya luka kecil.." kataku lemas tak bertenaga sambil menatap wajah gadisku.

"Dia akan baik-baik saja dear.." kata Mama sambil mengelus pundakku.

"Aku tak kan memaafkan Jason jika terjadi sesuatu pada Navhiea Ma.." kata ku dengan menekan setiap kata-kataku pada Mama. Mama hanya terdiam.

Suasana kembali hening. Karena Mama sudah keluar dari kamarku.

Aku mendekati dan duduk di samping gadisku. Tak ingin menambah ketakutanya karena kejadian tadi. Kemungkinan gadisku masih shock.

Perlahan-lahan mata dengan tatapan kosong itu menutup, nafas nya naik turun dengan teratur, menandakan ia sedang tidur. Poor myNavhiea..

---------

I AM YOU'R MATE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang