part 14

6.4K 382 5
                                    


Happy reading ^^

------

Jacob pov

Aku mencarinya keseluruh tempat yang pernah kami kunjungi tetapi hasil nya nihil. Aku tak mencium aroma Navhiea mateku dimanapun.

Aku juga menanyakan keberadaan mateku pada Sarah tetapi dia tak tahu apa pun. Begitu juga Bryan, werewolf itu juga ikut mencari dan akan memberitahukan aku segera jika ia menemukan Navhiea.

Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal, mengusap wajahku dengan kasar. Frustasi dan depresi itu yang terjadi padaku. Semua perasaanku tercampuk aduk menjadi satu.

Rumah ibu Rose kosong. Semua tertutup kain putih saat memazuki rumah itu. Tak kutemukan pakaian pakaian di lemari Navhiea atau pun ibu Rose.

Kemana mereka pergi..? Aku menyuruh Leo asistenku dan beberapa orang kepercayaan Papa untuk mencari Navhiea mateku tetapi sudah seminggu mereka belum menemukan apa pun.

Kenapa dia pergi? Batinku

Ini semua salahmu Jack.. Sam tiba tiba menjawab.

Kau menyalahkan aku..? Tanyaku tak percaya

Baiklah, ini salah kita berdua.. Jawab Sam sedih.

Seminggu, seminggu, bayangkan saja seminggu bagaikan se-abad tanpa mateku. Aku bisa gila jika ini lebih lama lagi.

Navhiea,sweetheart..where are you..? I can't life without you..

Hari demi hari berlalu. Hari ku kacau, aku tak dapat berkonsentrasi saat bekerja. Beberapa tender lolos karena kinerjaku yang buruk. Papa dan Mama sangat mengkhawatirkan aku.
Dan karena itu Papa memintaku untuk beristirahat di rumah.

Aku duduk di sudut ruangan kamarku. Menatap ranjang besarku. Terbayang mateku tertidur manis di ranjang itu. Aku masih bertanya tanya kenapa dia pergi? Apa salah ku ?

Aku merasa tak aneh saat terakhir kali bersamanya. Jadi, kemungkinan Vhiea sudah merencanakan pergi dari ku. Tapi kenapa..?
Aku sangat merindukannya. Sangat

"Jacob..Jacob.." terdengar suara wanita memanggil namaku.

Aku mencari suara itu dan mataku menangkap wanita paruh baya yang cantik untuk usianya, Mamaku.

"Oh..Mama..masuklah Ma.."kataku tersenyum lembut dan mempersilahkan Mamaku masuk ke kamar ku yang sedari tadi, tak tahu sejak kapan ia berdiri di depan pintu kamarku.

Mama mendekati dan ikut duduk bersamaku.
"Kau baik-baik saja sayang..?"tanya Mama cemas sambil mengusap-usap kepalaku.

"Buruk Ma..aku tak menemukan dia dimanapun..aku hancur Ma.." kataku sedih.

"Bersabarlah sayang..ini ujian..tetapi mama yakin kau akan mendapatkan kembali.."kata Mama mencoba menyemangatiku.

"Oh MoonGoddness sangat baik padaku, terima kasih.. Bisakah lebih cepat pertemukan aku dengan mateku sekarang..Apa kau ingin aku mati secara perlahan dengan cara ini..?" aku mulai meracau tak jelas membuat Mamaku semakin cemas.

"Sebentar sayang..Mama akan kembali.." kata Mama lalu pergi meninggalkan aku.

Seandainya Jason ada disini. Mungkin aku bisa menyuruhnya pulang, meminta bantuan untuk mencari mateku. Sejak kejadian itu, Jason di perintahkan Papa untuk mengurus kantor cabang perusahaan di negara lain dan ia harus menetap disana.

Jason adalah werewolf murni kekuatannya lebih besar dariku tiga kali lipat sama seperti Papa. Aku kan hanyalah Half werewolf tak sebanding dengan mereka. Tetapi aku tak bisa meminta bantuan Papa. Harapan ku sekarang hanyalah Jason.

Aku melirik jam besar di dinding kamarku. Sekarang pukul 9 kemungkinan disana pukul 2 dan Jason pasti sedang tidur. Percuma menghubunginya sekarang karena berapa kali pun aku menelponnya,ia tak kan menjawab telepon dari ku. Werewolf itu tidur nya seperti orang yang kehilangan nyawa.

"Jacob.." sapa Mamaku. Ia kembali dan membawakan segelas susu hangat.

"Jadi Mama..terima kasih Ma.." kataku terharu.

"Minumlah..agar kau terlelap malam ni sayang.." kata Mama sambil menyodorkan segelas susu padaku.

"Ya aku akan terlelap jika cinta Mama selalu menyelimutiku.." balasku lalu meneguk susu itu perlahan hingga tetes terakhir.

Aku yakin Mama menaruh sesuatu dalam susu itu karena setelah meminumnya aku merasa pusing.

Dengan susah payah Mama membantuku berjalan ke ranjangku. Agar aku terbaring nyaman dsitu. Sebelum aku menutup mataku dan tertelan dalam kegelapan, aku sempat melihat bayangan Navhiea mateku tertidur disampingku. Apa aku sudah gila..?

"Good night Ma.."

------------

Dirrrttttttt...

Ponselku berdering membangunkan ku dari tidurku. Ya, aku tidur lelap malam ni berkat obat tidur pemberian Mama. Aku merasa lebih segar dan bertenaga.

Aku mencari dering dan getar itu berasal di atas nakas tepat di samping ranjangku. Disitu tertulis nama Leo dan sekarang memunjukan pukul 10 artinya aku kesiangan, efek obat tidur dalam susu.

"Ya..bagaimana Leo..?"

"Maaf tuan muda, aku belum menemukan petunjuk apapun.."

"Baiklah..teruskan percarianmu, lakukan yang terbaik dan jaga dirimu baik-baik.."

Lalu aku memutuskan percakapan singkat itu. Aku bergegas membersihkan diri. Kembali mencari mateku.

------------

Navhiea pov

"Sayang..kau punya rencana apa?" tanya ibu ku penasaran.

"Aku akan membantu ibu dan segera mendaftar kuliah di desa sebelah.." jawabku santai.

Setelah jalan-jalan mengelilingi desa ini berkali kali. Kami tak menemukan satu pun yang cocok untuk menjadi mata pencaharian kami selanjutnya. Untuk memenuhi kebutuhan kami sehari hari, aku dan ibuku.

Jadi ibu memutuskan akan merovasi rumah kecil ini menjadi toko kecil di bagian ruang tamu. Kami akan menjual kue-kue dan roti-roti. Dan tentunya aku akan membantu ibu mengadoni kue kue itu.

Aku akan melanjutkan pendidikanku. Di desa ini tak ada kampus, hanya sampai pendidikan menengah ke atas. Jadi bagi penduduk desa yang ingin melanjutkan pandidikannya lebih tinggi harus ke kota besar menetap disana atau ke desa tetangga.

"Kapan.."tanya ibu lagi

"Hari ini bu..aku hanya sebentar lalu pulang secepatnya..ibu tak perlu khawatir.." yakinku pada ibu.

"Kau sendiri sayang..?"

"Tidak ibu..aku akan pergi dengan gadis yang tinggal di rumah bercat warna biru..namanya Lucy, ia seumuran denganku dan ia kuliah di kampus itu jg bu.."terangku.

"Yakin tidak mau ibu temani..?" telitinya.

"Ibu..aku sangat yakin.." jawabku dengan tegas.

Sebenarnya aku ingin ibu menemani aku tapi rencana buat toko kecil ini akan terlambat karena aku. Dan itu akan mengecewakan ibu.

Selain mendaftar, aku juga ikut ujian untuk mendapatkan beasiswa. Itu satu-satu cara mempermudah dan meringan ibu dan diriku sendiri. Jadi hari ini sambil berkutat dengan adonan tak lupa aku juga menbaca-baca buku ku untuk ujian besok.

.......

Pendek ya..?
Abis bingung nih..

Thanks udah baca,vote n coment nya..
^^

I AM YOU'R MATE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang