part 4

10.5K 704 13
                                    

Jacob pov

"Leo, kau lihat gadis di cafe yang mengantar pesananku tadi. Aku ingin kau segera mencari informasi tentang dia secepatnya.." kataku tegas asistenku.

"Baik..Tuan.. Saya mohon diri.." kata Leo dan berlalu pergi keluar dari ruanganku. Itu hal yang pertama yang aku lakukan saat menginjakan kaki d ruanganku.
Tak lama kemudian sekretarisku muncul dengan membawa setumpuk pekerjaan d antaranya meeting meeting yang aku rasa tidak penting.
Aku harus cepet menyelesaikan pekerjaanku dan segera menemui gadisku.

-----------

Akhirnya pekerjaanku selesai. Sbelum beranjak keluar dari ruanganku,ku lihat Leo membuka pintu dan masuk ke ruanganku.

"Maaf Tuan..ini informasi yang ingin anda ketahui dari nona muda tadi.." kata Leo.

Aku mengambil sbuah dokumen berisikan lembaran kertas. Aku sangat senang.
"Terima kasih Leo.." balasku dengan wejah berbinar dan senyum merekah.

Lalu aku meminta Leo mengantarku ke hotel. Aku hrus mandi setelah hari yang panjang seharian ini. Dan segera menemui gadisku.

Gadisku gadis yang malang. Dia tinggal hanya dengan ibu nya Rose. Ia kuliah tak jauh dari rumah nya. Ia bekerja partime d cafe kecil untuk memgurangi beban ibunya membayar kuliah dan kebutuhan lainnya. Ayah gadisku tak d ketahui keberadaannya, bla..bla..bla...

Itu lah sedikit info yang ku terima dari Leo tadi sore.

****

Di dalam mobilku,dari seberang jalan ku perhatikan gadisku bekerja. Gadisku, mateku, my angel. Terlihat jelas d wajahnya, ia sudah kelelahan tapi ia tetap memaksakan senyum dan ramah untuk pengunjung cafe.

Tepat pukul 10 dan cafe itu tutup, gadisku keluar dari cafe 20 menit kemudian. Gadisku berjalan lemah dan sendiri. Ku suruh Leo mengantarku 100meter ke depan dari gadisku berdiri. Aku akan menunggunya disana dan menemani berjalan kaki.

Setelah aku rasa cukup jauh dari pandangan gadisku.aku pun trun dari mobilku dan menyuruh Leo menunggu d seberang jalan.

Dari kejauhan aku mengamati gadisku. Jalan nya lambat sekali, gumamku pelan. Daripad aku diam di sini aku akan mendekatinya. Pikirku.

Langkahnya terhenti saat melihat aku di depannya. Ketakutan dan cemas terlihat jelas diraut wajahnya yang mungil. Sungguh mengemaskan.

Gadisku mundur saat aku berjalan semakin mendekatinya. Sepertinya gadisku akan melarikan diri tapi sebelum gadisku melakukannya,aku mencengkram tangannya dan menahan tangannya tetap d genggamanku. Aku tersenyum penuh kemenangan karena ia tak berhasil lolos dari cengkramanku.

"Hai..selamat malam.. Jangan takut, aku tidak akan melukai atau menyakitimu. Aku janji.." kataku dengan senyum manis semanis mungkin agar rasa takutnya berkurang.
Dan kurasa tidak berhasil.

"B-bisa kau lepaskan tanganku" katanya terbata-bata karena takut. Aku menahan tawaku saat ku lihat jelas nya wajah memerah,aku rasa ia sedang blushing.

"Maaf..aku tidak bisa melepaskannya karena sepertinya kau terlihat memerah,mungkin kau demam. Jadi aku akan memegang mu dan mengantarmu pulang. Aku takut kau akan pingsan di jalan.." kataku tak acuh.

"Ah ya..namaku Jacob Black dan kau..?" kataku sambil melingkarkan tangannya di lenganku. Dan kami mulai melangkahkan kaki pulang. Aku tahu dimana rumah dan aku dapatkan semua infomasinya dari Leo asistenku

"A-aku Navhiea.."jawabnya terbata-bata.

Nama yang indah,cocok untuk dirinya. Dia masih takut padamu jack..Kata Sam Wolfku tibatiba. Menganggu saja. Aku hanya mengacuhkannya.

Tak terasa sudah sampai di depan rumah dan aku tak rela berpisahnya. Aku baru bertemu dengan gadisku 10menit yang lalu setelah perjuangan panjangku seharian.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang dengan lembut agar kekecewaanku tak terdengar gadisku.

"Baiklah vhiea, masuklah.." kataku tak rela. Dan dia blushing lagi..sangat menggemaskan sekali gadisku.

"T-terima kasih..." katanya dengan senyuman yang sedikit dpaksa, mungkin takutnya belum hilang.

Gadisku langsung buru buru masuk kedalam rumahnya. Setelah yakin dgadisku aman, aku memberikan isyarat pada Leo agar menjemputku.

--

Pukul 2 menjelang pagi..
Malam ini aku tak bisa tidur karena terlalu bahagia sudah menemukan mateku,ralat mate kami, aku dan Sammy.

Aku sudah memutar tubuhku ke kanan ke kiri puluhan x dan tetap tak bisa memejamkan mataku.

Aku memutuskan kembali ke rumah gadisku. Siapa tahu aku mendapatkan double lotre hari ini.

Aku menuju balkon, dengan kemampuan wolfku, aku berlari dan melompat lompat dari satu atap k atap yang lain.

Sampailah aku d rumah gadisku. Dan mencari celah agar bisa masuk k dalam rumah. Yang benar saja, double lotre, cm sedikit mengoyangkan jendela kamar dan terbuka dengan mudah. Senyum bahagiaku terlihat jelas d bibirku.

Aku segera masuk ke dalam kamar, aku tak tiba tiba ada seseorang yang meneriaki aku maling.

Begitu lelahkah gadisku, ada seorang membuat keributan d kamarnya, ia tak bangun. Gumamku berbisik.

Cium mateku jacob, aku ingin menciumnya.. Seru Sammy d dalam sana.

Selamat malam sayang..bisikku dtelinga gadisku. Dan aku mencium kening dan pipi nya, saat aku mencium bibirku mengenai bibirnya trasa hangat dan lembut. Aku tersenyum saat ku lihat gadisku blushing di dalam tidurnya.
Sammy pun melompat kegirangan karena aku mengabulkan permintaannya

Aku memutuskan berbaring sebentar dengan gadisku. Memeluknya erat , memandang kepolosan.
Tiba tiba gadisku menggeliat di dadaku seakan meminta kehangatan lebih dan..

Terima kasih ibu...katanya dengan mata tertutup. Aku pikir dia sedang mengingau
----
---
--

Aku tersentak bangun saat ku dengar jam weker milik gadisku berbunyi. Aku tak percaya, aku ikut tertidur.
Kulihat pukul 5 pagi, aku segera berlari keluar jendela sebelum Navhiea gadisku membuka matanya.
Gadisku bisa histeris begitu membuka mata ada aku tidur seranjang dengannya. Dengan perlahan aku beranjak dari kasur kecil miliknya dan kembali k hotelku.

----

---

--

I AM YOU'R MATE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang