part 20

7K 433 3
                                        

Happy reading guys
^^

-------------

Tamu spesial..

Aku memeluk erat tamu spesial, surpise dari Jacob. Aku sangat merindukan sosok ini yang sudah beberapa hari tak kulihat dan tak ku ketahui kabarnya.

Ini semua karena ulah Jason yang membuang ponsel pemberian ibuku.

"Ibu..maaf, aku telah membuatmu cemas.." kataku terisak sambil memeluk tamu spesial yang tidak lain adalah ibuku sendiri.

"Ya..tak apa sayang... Ibu sangat mencemaskan mu,ibu sangat mengkhawatirkan keadaanmu. Ponselmu tidak aktif..kenapa sayang..?" kata ibu sambil melepaskan pelukannya lalu kami duduk di sofa, bersebrangan dengan Papa dan Mama.

"Mmm..itu karena ponselku lowbat bu..dan, dan , dan aku tak membawa chargerku bu..ya itulah sebabnya.." jawabku dengan gugup. Aku tak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya pada ibu. Itu akan menyakiti perasaan ibu.

"Kami sudah menyiapkan kamar untuk anda. Menginaplah malam ini disini Mrs. Rose.." kata Mama mengalihkan pembicaraan.

"Terima kasih Mrs Black, aku merasa aku tak dapat menolaknya.." jawab ibu dengan tersenyum lembut.

"Baiklah..makan malam sudah siap...Mari kita semua menuju ruang makan.."ajak Mama lalu kami pun berdiri bersamaan berjalan ke arah dapur.

---

"Jack..maafkan aku..sungguh.." kataku membuka pembicaraan kami.

Setelah makan malam aku dan Jacob duduk di taman kecil milik keluarganya. Indah, aku menyukai taman kecil ini. Dengan penerangan yang minim aku yakin bisa menutupi wajahku yang sedang merona karena perlakuan Jacob.

Sedangkan ibuku dan Papa Mama berada di ruang tengah. Ada hal penting yang mereka bicarakan. Aku tak tahu apa itu. Mereka sepertinya merahasiakan sesuatu dari aku dan Jacob.

Ia merangkul bahuku, memegang erat tanganku dengan tangannya yang lain. Ia sesekali menempelkan hidungnya di pipiku. Terdengar ia sedang menghirup aroma ku dan itu membuatku cukup tak nyaman.

"Jack..hentikan.."

"Aku sangat merindukanmu sweetheart..sangat.. Dan kau tak kan ku maafkan.. Katakan padaku apa alasannya kau pergi dariku.."

Aku terdiam. Aku berpikir keras mencari kata-kata yang cocok untuk mengatakannya pada Jacob, tanpa melukai perasaannya.

"Aku hanya merasa tak pantas bersama seorang Jacob Black.." jawabku.

Dengan lembut ia menarik tubuhku. Ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya, memaksaku untuk menatap wajahnya. Ia menatapku lembut dan tersenyum.

"Kata-katamu membuktikan kau sangat pantas bersamaku.." katanya lalu mencium puncak kepalaku, dahi,pelipis, pipi-pipi, hidung dan bibirku.

Aku terasa melayang atas perlakuan lembutnya. Perlahan ia mendekatkan tubuhnya padaku, memelukku tanpa melepaskan ciuman dan lumatan di bibirku.

"Uhuk..uhuk..heermmm.."

Kegiatan ku dan Jacob terhenti saat mendengar sesuatu dari belakang kami. Kulihat nya mata menggelap marah.

"Ada apa?! Kau selalu datang di moment pentingku.. Apa maksudmu ?!" bentaknya pada Jason yang merusak mood Jacob saat ini.

"Little brother, aku hanya mencari angin. Aku tak tahu kalau kalian di sini juga. Clam down.." jawab Jason santai sambil memandang langit berdiri di smaping kursi taman yang kami duduki.

"Kau tidak apa-apa sweetheart..?" tanya Jacob padaku, menyadari pergerakan ku yang ketakutan. Lalu Ia memeluku dengan lembut dan ku rasakan hangat tubuhnya membuatku terasa nyaman sekaligus aman bersamanya.

I AM YOU'R MATE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang