Happy reading ^^
Author pov
Sebulan berlalu...
Navhiea berhasil mendapatkan beasiswa seratuspersen di kampus itu. Ia selalu pulang cepat lalu membantu ibunya membuat kue kue dan menjaga toko sekaligus rumahnya.
Ia tak memiliki banyak teman di desa itu. Hanya mengenal Lucy dan tak begitu akrab. Di kampus pun ia lebih memilih untuk menyendiri.
Navhiea semakin merasa sebagian dirinya hilang. Hatinya semakin hancur setelah meninggalkan Jacob.
Penyesalan? Ia tak tahu. Mungkin seiring dengan berjalan dengan waktu ia dan Jacob akan saling melupakan. Itu menurutnya.
--
Rose cemas melihat putrinya yang berubah lebih pemurung. Rose selalu mendapati putrinya menangis sendiri di kamar setiap malam. Dan di pagi hari ia melihat putrinya tersenyum bahagia.
Hatinya seperti tersayat-sayat melihat akting putrinya. Menutupi ksedihan dengan senyum termanis agar ia sebagai ibu tak cemas.
Rose menghargai usaha putrinya dan tak berani menanyakan apa sebabnya ia selalu meneteskan airmata.
---------
Navhiea pov
Hari demi hari berlalu. Setiap harinya aku melakukan kegiatan dan kesibukan yang sama tetapi bayangan Jacob dan perasaan ku padanya tak hilang.
Jacob semakin lekat dalam pikiran dan hatiku. Dan entah kenapa saat tiba tiba aku terpikir tentangnya, dadaku terasa sesak. Tanpa sepengetahuan ibu aku menanyakan soal sesak ku pada dokter, ia mengatakan aku sekarang sedang stress. Aku di larang berpikir tentang hal hal yang berat.
Hal aku pikirkan hanya tentang Jacob Black. Bagaimana caranya aku berhenti berpikir tentang Jacob ?? Bagaimana bisa jika ia sudah diam dan menetap di hatiku ??
Seperti sekarang, malam ini yang di terangi bulan mengingatkan ku pada half werewolf itu. Sungguh, ini masih sulit ku percayai.Sambil menatap indah bulan dari jendela kamarku, aku melihat bayang bayang wajah Jacob disana. Air mata ku jatuh begitu saja. Sesak di dadaku mulai terasa. Sakit.
Jacob..
Dimana kau.. ?
Apa kabarmu..?
Jaga dirimu baik baik..lirih dalam isak tangisku.
Aku merindukan mu Jacob Black. Sangat
----
"Ibu, hari ini apakah kita akan menu yang sama ??" tanyaku sambil mengadoni tepung.
"Ya sayang..ibu belum terpikir untuk membuat menu kue yang baru..lagi pula, pembeli masih menyukai menu kita yang pertama dan kedua.." jelas ibuku.
Ya, ibu melakukan beberapa inovasi agar penikmat atau pembeli kue-kue dan roti- roti di toko kami tak bosan datang berkunjung.
Walau desa ini tak begitu banyak penduduknya tetapi omset seharinya bisa dikatakan lumayan.
"Apa kau kuliah hari ini sayang..? Kenapa jam segini belum bersiap-siap untuk berangkat..? Kau bisa terlambat.." kata ibu lagi sambil mencetak adonan.
"Ya bu.. Sebentar lagi, ibu tenang saja. Aku sudah mengatur semuanya.." jawabku tersenyum.
--
Aku berpamitan dengan ibu untuk pergi ke kampus. Seperti biasanya mencium pipi kiri-kanan ibu, punggung tangannya dan memeluk nya. Aku sangat menyayangi ibuku. Sangat. Karena aku hanya memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM YOU'R MATE ?
WerewolfIni cerita pertama ku.. happy reading ya.. Hai ,nama ku Navhiea, hanya itu, aku juga merasa heran dengan nama yang terbilang pendek tapi aku menyukainya. Aku pernah menanyakan kepada ibuku tentang nama itu dan ibu hanya mengatakan nama itu unik...