Author POV
Pagi yang cerah. Terlihat sosok gadis mungil yang tengah menghadap kepada sebuah cermin besar dihadapannya. Dengan menggunakan dalaman berwarna kuning dibalut blazer jingga serta rok selutut berwarna senada dan polesan make-up tipis membuatnya terlihat anggun didepan pantulan dirinya itu.
" Grace... Ayo makan dulu!" Panggil seorang wanita dari luar ruangan tidurnya dengan sedikit berteriak.
" Iya, Ma.." Balas gadis tersebut dengan sedikit berteriak pula.
Dengan tangkas ia mengambil tas kecil di atas ranjang tidurnya dan dengan cepat meninggalkan ruangan tempatnya beristirahat itu.
Dengan sedikit berlari ia menuruni anak demi anak tangga dengan cepat dan berhati-hati agar tidak terjatuh.
" Pagi..." Sapanya bersemangat ketika tiba di ruang makan.
" Eh.. Cantik banget nih adek gue.. Mau pergi kemana nih?" Goda seorang pemuda dengan gaya khasnya.
" Apaan sih lo, kak.. Mau ke kampuslah.. Emang kemana lagi?" Balas sang gadis lalu duduk di seberang pemuda yang tadi menggodanya.
" Siapa tau lo mau pergi sama cowok lo.." Balas sang pemuda sembari memasukkan sepotong roti tawar kedalam mulutnya.
" Iih.. Ngaco lo.." Ucap sang gadis kesal lalu memukul kepala sang pemuda dengan sendok yang dipegangnya.
" Woy! Sakit tau.. Entar kadar kegantengan gue kurang 5% karena lo mukul kepala gue.. Pake sendok pula.." Balas sang pemuda kesal sambil mengelus-elus kepalanya.
" Biarin.. Itu baru 5%.. Lain kali gue bakalan kurangin kadar kegantengan lo sampek 1000%.. Tunggu aja lo.." Balas sang gadis lagi dengan sinisnya. Sang pemuda hanya berdecak sebal mendengar penuturan dari gadis tersebut. Sedangkan dua pasang mata yang sedari tadi memperhatikan tingkah mereka hanya tertawa kecil melihat kejadian tersebut.
" Ya udah.. Jangan berantem mulu.. Kayaknya emang gak ada hari ya untuk kalian supaya gak berantem.." Ujar seorang wanita paruh baya seraya mengoleskan selai pada rotinya.
" Ada kok, Ma.. Entar kalo dia mati kan kami gak berantem lagi.." Ujar sang pemuda dengan santainya. Sedangkan sang gadis yang menjadi target sang pemuda menatapnya tak percaya.
" Kakak ngomong apaan, sih? Gak boleh ngomong kayak gitu.. Kok ngelantur gitu sih kakak ngomongnya?" Ucap wanita paruh baya itu dengan nada sedikit tinggi karena emosi.
" Udahlah.. Jangan berantem di depan makanan.. Gak baik loh.." Ucap seorang pria paruh baya yang mulai angkat bicara melihat keadaan di depannya. Sang wanita pun duduk disamping sang gadis dan mulai menetralkan suasana hatinya yang tadi terbawa emosi.
" Morning..." Seorang pemuda dengan menggunakan seragam SMA nya turun dari tangga dan berjalan ke arah meja makan dengan gaya coolnya.
" Lama banget sih lo.. Kami hampir selesai makan, lo baru nongol.." Ucap sang gadis dengan nada sedikit kesal.
" Yaelah, Kak.. Lo kayak gak tau gue aja.. Gue kan cowok terpopuler di sekolah.. Jadi gue harus selalu perhatiin fashion gue, dong.." Sang gadis menatap sang pemuda dengan tatapan malasnya. Ia sudah menduga akan mendapat respon seperti itu dari pemuda tersebut.
Selepas sarapan, mereka pun pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing dengan kendaraan masing-masing pula.
Sang gadis pergi dengan mobil BMW putihnya menuju ke kampus tempatnya berkuliah. Tepatnya di Universitas Garelia.
Sekitar 15 menit kemudian, ia pun tiba di tempat tujuannya dan memarkirkan kendaraannya di tempat parkir.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost
FanfictionOh, sial! Siapa yang melakukan ini padaku? Lihatlah betapa teganya ia melakukan ini padaku! Apa kesalahanku padanya? Kenapa ia bisa melakukan hal yang mengerikan itu padaku? Andai saja ada yang bisa membantuku mengatasi masalahku kini. Sungguh bahag...