Karena notif jebol disebabkan banyaknya vote dan dukungan yang masuk untuk cerita ini, maka dari itu, aku next lebih cepet dari target semula--niatnya sih lama lagi.. wkwk--. Tapi harus ada yang vote dan comment yaa.. klo ada yg vote tpi gak ada yg comment, aku pending2 lagi deh nextnya.. hihihi.. (cekikikan licik)
Btw, HAPPY READING, READERS..!! ^^
~~~
Prilly POV
Dasar target ngeselin! Dari pertama kali kami bertemu, dia terus saja membuatku kesal. Mulai dari fakta yang mengatakan bahwa dia takut hantu, tingkahnya yang menjengkelkan, hingga akhirnya aku harus mengalah untuk membantunya. Asal kalian tahu, permintaannya kali ini dengan SANGAT AMAT TERPAKSA, harus aku kabulkan.
Setelah menerima sentakannya tadi, dengan berat hati aku menembus kamarnya. Mengelilingi seluruh penjuru rumah bak istana ini hanya untuk mencari kamar mamanya. Dan harus kalian tahu, Ali tidak memberi tahu letak kamar mamanya itu kepadaku. Sedangkan waktu yang aku punya tidak boleh lebih dari 5 menit.
Aku terus saja menembus pintu yang ada di rumah ini. Tak jarang aku juga menemui hantu-hantu buruk rupa yang tengah melakukan kegiatannya. Ada yang bermain kartu, bermain catur, duduk di ruang keluarga, melamun di balkon, berlari-larian, dan lain sebagainya.
Hei! Jangan kalian kira aku takut. Mereka memang nampak... maaf, menjijikkan. Tapi mereka tetaplah teman-temanku. Walaupun aku tidak mengenal mereka, tapi kami cukup akrab.
Aku juga bertanya kepada mereka letak kamar Mama Ali, mereka menunjuk ke banyak arahsesuai dengan posisi mereka. Aku berjalan mengikuti arah yang mereka tunjuk. Saat aku berada di dapur, mereka menunjuk ke arah utara. Saat aku berada di kamar mandi, mereka menunjuk ke arah tenggara. Begitu pun seterusnya hingga akhirnya aku tiba di sini. Di arah timur dari ruang keluarga. Di sini. Di depan sebuah pintu. Aku berharap ini adalah pintu kamar Mama Ali.
Perlahan aku melangkahkan kaki menembus pintu.
Yes!!
Kaki kananku telah menembus pintu dan menyentuh lantai dingin dari kamar. Sedangkan sisa lain dari tubuhku masih berada di luar ruangan. Huh, jika saja aku ini manusia, mungkin sekarang aku tengah dilanda kegugupan yang sangat besar. Dan pastinya jantungku akan berdetak tak karuan karena ketakutan.
Aku memejamkan mataku. Mendorong tubuh agar menembus pintu dengan pelan. Bahkan dapat kurasakan dengan jelas gesekan antara bayanganku dengan pintu kamar ini saat menembusnya. Kaki kiriku yang masih tertinggal juga ikut menyusul masuk.
Dan... Yeayy!! Akhirnya masuklah aku ke ruangan ini. Kubuka mataku pelan. Siapa tahu ini akan menjadi kejutan untukku.
Yup! Benar saja. Ini adalah kejutan untukku. Huft.. Akhirnya.
Ku dapati seorang wanita paruh baya yang terbalut selimut merah jambu tengah tertidur pulas di atas ranjang. Dapat kutebak bahwa dialah sosok ibu dari target menyebalkanku. Tidak heran jika anaknya tampan. Ibunya saja sangat cantik seperti ini.
Ya Tuhan! Aku benar-benar telah membuang banyak waktu. Dengan sesegera mungkin aku melupakan pasal 'Mama Ali yang cantik'. Toh, tugasku bukan untuk memuji ibunya, melainkan untuk mencari kumpulan benda kecil yang telah disatukan itu.
Aku melangkah mengelilingi kamar ini. Mencari kumpulan benda itu tanpa harus menyentuh benda lainnya.
Dapat!!
Dengan mantra yang telah diajarkan Kunti Cici, aku menyentuh benda tersebut. Sulit, itulah yang kualami saat mencoba menyentuhnya.
Saat telah tersentuh, aku mencoba untuk menggenggamnya. Selain itu, aku juga harus berusaha agar benda-benda ini tidak menimbulkan suara yang berisik agar tidak mengganggu ibu cantik yang tengah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost
FanfictionOh, sial! Siapa yang melakukan ini padaku? Lihatlah betapa teganya ia melakukan ini padaku! Apa kesalahanku padanya? Kenapa ia bisa melakukan hal yang mengerikan itu padaku? Andai saja ada yang bisa membantuku mengatasi masalahku kini. Sungguh bahag...