Chapter 7

6.1K 482 0
                                    

Author POV

" Woy!! Enak banget lo tidur di sono! Cepetan bangun!"

Suara cempreng dan melengking itu berhasil membuat seorang gadis yang tengah tertidur pulas mengerjapkan matanya lalu bangkit dari posisi berbaringnya.

" Akhirnya bangun juga lo! Udah berapa lama lo tidur? Hah?" lagi-lagi suara cempreng itu mengusik indra pendengarannya.

" Ini udah hari kebangkitan ya? Emangnya udah kiamat? Perasaan baru kemarin gue dikubur," lirih sang gadis pelan.

" Woy!! Ngapain lo? Sini! Gue mau ngomong!"

Suara cempreng tersebut mengalihkan perhatian si gadis. Ia menautkan alisnya bingung.

" Kok bukan sangkakala sih yang bunyi? Malah suara cempreng gitu yang nyambut," lirihnya sarkastik.

" Heh!! Enak aja lo bilang suara gue cempreng!"

Gadis itu tersentak. Ternyata lirihannya terdengar hingga ke telinga wanita bersuara cempreng yang berdiri sekitar 3 meter darinya. " Ya udah cepetan kesini! Jangan buang waktu gue!"

Perlahan tapi pasti gadis itu mendekat ke arah wanita bersuara cempreng tersebut hingga jarak di antara mereka hanya tersisa sekitar setengah meter.

Gadis itu mendekatkan wajahnya kepada wanita bersuara cempreng tersebut dengan tatapan bingung. Ia memperhatikan setiap inci dari wajah si wanita bersuara cempreng dengan seksama hingga si empunya bergidik ngeri memperhatikan wajah serius sang gadis. Perlahan wanita tersebut menjauhkan wajahnya ke belakang dan mendorong kepala sang gadis menjauh dengan keras karena jaraknya yang sudah sangat dekat.

" Aduhh," ringis sang gadis seraya mengelus wajahnya yang didorong secara paksa tadi.

" Ngapain sih lo ngelihatin gue segitunya! Bikin risih tau gak!" bentak wanita itu lagi-lagi dengan suara cemprengnya.

" Ya, maaf. Soalnya muka lo lecek banget sih. Rambut lo juga berantakan. Gak pernah sisiran ya? Kayak kunti tau gak sih?" ucap sang gadis masih mengelus wajahnya.

" Yee nih anak. Gue emang kunti, somplak!" ucap wanita yang menyebut dirinya kunti itu dengan kesal.

" Tuh kan bener. Emang mirip sih lo sama kun-ti?" gadis itu membelalakkan matanya lebar-lebar. " AAA!!"

Refleks kunti tersebut menutup kedua telinganya karena suara nyaring sang gadis.

" Woy!! Suara lo nyaring bener! Biasa aja napa!" balas kunti tak kalah nyaring.

" Gimana mau biasa aja! Gue nemu hantu!!" teriak sang gadis masih histeris. Rasanya ia ingin menangis, tetapi entah mengapa tidak bisa.

" Ya Tuhan. Lo juga hantu, somplak! Ngeselin banget sih hantu baru!"

Seketika gadis itu terdiam. Mencoba mencerna kata-kata si kunti. Lidahnya terasa kelu. Ia menatap kunti nanar.

" Gue han-tu?" tanyanya pelan. Berharap bahwa yang didengarnya salah. Tetapi apa daya, kunti mengangguk mantap. Gadis tersebut baru sadar bahwa ia bukanlah manusia lagi. Air mukanya ia coba untuk berubah sedih, tetapi ia tidak bisa merubah raut wajahnya. Justru hal itu membuatnya tampak menggemaskan.

Kunti menatapnya bingung. Alisnya naik sebelah.

" Woy!! Bengong aja lo," ucap kunti sambil menepukkan kedua tangannya di depan wajah sang gadis hingga membuatnya tersentak kaget dan lamunannya buyar.

" Ah, iya. Kenapa?" ucap gadis itu gugup.

" Nanya lagi lo kenapa! Ngeselin banget sih! Dasar hantu baru!" gerutu kunti.

My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang