Chapter 17

4.4K 385 21
                                    

Akhirnyaaa.. HAPPY READING !!!

///////////////////////////

Author POV

Menyesal sudah tidak ada gunanya lagi untuk saat ini. Itulah yang Prilly rasakan sekarang. Seminggu yang lalu-saat perjumpaannya dengan Tania, Prilly dengan mudahnya mengatakan kepada Tania untuk membebankan kepada dirinya satu misi, yaitu mempertemukan Ali dengan jodohnya dan membiarkan Tania mengemban satu misi lagi yang tertinggal.

Prilly menghela napas panjang sebelum mengalihkan wajahnya kepada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Tumben ke sini," ucap Ali pelan saat terduduk di sebelah Prilly.

Prilly diam. Ia tidak menjawab pertanyaan Ali. Matanya terpaku pada tanaman-tanaman yang ada di sekitar tempatnya mendudukkan diri.

"Li," panggil Prilly setelah cukup lama terdiam.

"Hm?" Ali mengalihkan pandangannya kepada Prilly.

"Lo punya saudara?"

Kali ini, Ali yang terdiam. Wajahnya mendadak sendu. Dan pastinya Prilly tau alasan dari perubahan raut wajah Ali.

"Punya gak?" tanya Prilly sekali lagi.

"Punya," jawab Ali pasrah. Karena ia tahu bahwa Prilly pasti akan terus mendesaknya.

"Oh, ya? Kok gue gak tau? Kenalin, dong," rajuk Prilly. Padahal gadis itu tahu, apa yang dilakukannya ini pasti akan menyakiti Ali karena membuat pemuda itu menguak kembali masa lalunya. Apalagi ini adalah salah satu masa lalu yang pasti sangat menyedihkan.

"Mungkin lo tau dia siapa." Balasan datar Ali membuat tubuh Prilly mendadak kaku, namun masih dapat ditutupinya.

"Maksud lo?"

Ali tertawa pelan namun terdengar hambar di telinga Prilly. "Dia udah meninggal."

Baiklah, ini berarti Tania bisa jadi adalah saudara kandung Ali. Kenapa bisa jadi? Karena Ali belum menyebutkan apapun tentang saudaranya selain fakta bahwa saudaranya itu sudah tiada.

"Oh, maaf. Gue gak maksud." Cuma niat doang nanyain ini ke lo, lanjutnya membatin.

Ali menggeleng pelan bertanda bahwa ia tak keberatan. "Kalo gue boleh tau, namanya siapa?"

Untuk ke sekian kalinya Ali menghela napas berat karena topik Prilly. "Namanya Eltanya Umra Gregnant, kakak gue."

Prilly mencerna nama lengkap seseorang yang Ali perkenalkan sebagai kakaknya. Eltanya Umra Gregnant? Eltanya? Tanya? Tania? Ya, itu pasti Tania! Prilly percaya sekarang bahwa Tania-bidadari yang juga menjabat sebagai malaikatnya itu adalah saudara kandung dari klien tampannya, Ali.

"Tania?"

Ali menoleh kaget ke arah Prilly. "Kok tau?"

"Kayaknya gue kenal sama dia."

"Jadi lo beneran kenal sama dia? Kenal di mana?"

"Ya. Di kamar mayat."

"Hah?"

"Bukan waktu hidup. Tapi waktu mati. Gue kenal dia di kamar mayat."

"Kok bisa? Dia kan udah 2 tahun meninggalnya. Sedangkan lo? Belum juga setengah tahun."

"Dua tahun?!" tanya Prilly kaget. Sedangkan Ali membalasnya dengan anggukan pelan.

Prilly mulai menerawang. Tania sudah 2 tahun meninggal, tetapi misinya belum pun selesai. Apa Prilly juga akan seperti itu? Atau mungkin akan jauh lebih lama?

My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang