Cinta adalah caraku tahu tentang dirimu, caraku menatap kepergianmu dan caraku tersenyum saat melihat wajah indahmu
=====
Author pov
Sudah seminggu berlalu semenjak kepulangan prilly dari rumah sakit. Dan selama itu pula ali selalu menemaninya.
Ya, prilly tak hilang ingatan. Karena saat itu, saat prilly benar-benar bangun prilly bisa mengingat semua orang yang ada disekelilingnya. Dan melihat hal itu ali dan resi sangat bahagia, ternyata orang yang mereka cintai tak lupa pada mereka.
Hari ini adalah minggu. Ali berencana mengajak prilly jalan-jalan. Walaupun rencana ini sudah mereka rencanakan dari jauh-jauh hari, tapi mengingat keadaan prilly yang tak memungkinkan akhirnya hari minggu ini menjadi hari terlaksananya rencana itu.
Ali pov
Menunggu orang yang kita cintai bukanlah suatu kebosanan menurutku. Yang ada menunggu orang yang kita cintai adalah kegiatan yang paling menyerukan. Jika dalam balapan, ibaratkan sebuah kemenangan dijalur 201 M.
"ali... Yuk! Aku udah siap!" aku mengangkat wajahku. Ketika mendengar suara nyaring yang sejak dari tadi kutunggu.
Mataku nyaris tak berkedip melihat gadis cantik didepanku. Bukan dress mewah yang dipakainya, hanya jeans dan baju berlengan panjang sesikut dengan bawahnya bergelombang, mampu membuatnya cantik bak bidadari.
"ali... Hey, kenapa ada yang salah, ya?" aku berkedip, ketika suara itu menyadarkanku kedunia nyata, mengaguminya.
"eh? Enggak, enggak! Aku mau nanya, kamu disuruh siapa pake baju ini?" tanyaku sengit. Wajahnya menunjukan ketakutan.
"i..i..ini... Ini aku kok yang pilih. Kenapa? Gak pantes, ya? Atau gak cocok?" suaranya memang terdengar ketakutan.
"nggak, kamu cocok kok. Tapi... Kamu jadi cantik banget kalo pake baju gini" ucapku akhirnya dengan seringai jahil.
Wajahnya yang semula ketakutan berubah menjadi memerah. Dan itu membuatku tertawa gemas. Hingga tanganku terangkat mencubit pipi chubbynya.
"ihhh,,, ali gak lucu tau!" bibirnya mengerecut.
"emang siapa sih, yang ngelawak?" aku mencoba memberhentikan tawaku, tapi hasilnya nihil, lagi-lagi aku tertawa.
"ihhh,,, alliii mah!"
Akhirnya aku berhenti tertawa, "yaudah, maaf deh. Yuk, berangkat? Nanti kemaleman lagi" aku mengulurkan tanganku. Dan disambut hangat olehnya, senyumku tak berhenti mengembang.
"yukk!!!"
=====
Aku dan prilly kini sedang duduk disebuah kebun teh luas didaerah bogor. Gemerlap langit tak lagi terlihat karena terpantul lampu-lampu terang dari bumi.
"jakarta disini indah, ya?" tanyanya tiba-tiba. Aku menoleh tapi prilly sama sekali tak menoleh. Malah dia menatap kearah lampu-lampu itu sambil tersenyum.
"nggak, biasa aja. Malah lebih indah, cewe disampung aku" ucapku berhasil mendapatkan cubitan kecil dipinggang.
"alahh... Gombal banget, pak!"
"ihh,, nggak kok, siapa sih yang gombal? Aku? Enggak kok, itu emang kenyataan!"
"masa?" ucap prilly menyeringai jahil kearahku.
"kamu gak percaya? Sini deh liat" aku menunjuk salah satu cahaya lampu disana yang paling terang.
Aku berjalan kebelakang prilly. Sampai-sampai ia sendiri bingung melihatku, tapi aku mengedipkan sebelah mataku memberi isyarat.
"kamu liat lampu itu?" tanyaku dengan menyandarkan daguku dibahunya.
Prilly mengangguk.
"gimana? Lebih terangkan?" tanyaku lagi. Dan prilly mengangguk.
"itu ibarat kamu. Dari sebagian besarnya cewe yang ngejer aku, kamu itu yang paling terang. Diantara, kota besar itu kamu yang paling beruntung..."
"udah cukup, gombalnya?" ucapku terpotong. Ih, nih anak gak tau apa orang lagi ngerayu?
"ih, kok dipotong sih?" tanyaku manja, lalu berjalan kesampingnya.
"ya abis, gombalan kamu itu basi tau. Aku mau denger, mmm... Kata yang romantis dari kamu. Tapi harus kata-kata kamu sendiri gak usah ngikutin orang lain" ucapnya sambil melihatku. Aku semakin mencebikan bibirku.
"berasa ulangan bahasa indonesia deh" sindirku. Dia tersenyum melihatkan deretan gigi putihnya.
"jika orang bertanya, apa kelemahanku? Aku akan menjawab kamu..." ucapku menggantung. Prilly mengernyitkan dahinya seolah bertanya 'kenapa'.
"karena kamu itu jantung aku. Dan aku juga manusia, yang jika diambil jantungnya akan mati sia-sia. Itu kelemahan aku" tiba-tiba aku melihat matanya mengabut.
"apa kamu cinta aku?" tanya prilly dengan suara bergetar.
Aku mengangguk cepat, "kamu gak usah tanya cinta aku kekamu. Gak ada cinta aku sepeserpun aku kasih keorang lain, selain kamu. Jadi, kamu kasih aku kepercayaan kamu. Dan yakin cinta aku gak akan pernah salah milih, jantungnya" ucapku dari hati.
"seluruh kepercayaan aku buat kamu. Dan makasih udah jadiin aku jantung dihidup kamu" ucapnya, lalu dia memelukku erat. Tak ada yang bisa kulakukan selain membalas pelukannya.
"love me like you do"
"always more, and forever"
Pendek banget, ya? Gapaplah asal update ya kan? Selamat tahun baru ISLAM bagi penganutnya.
Oh iya, siapa yang nonton GGS RETURN? Gimana episode pertamanya? Aksi driftnya bagus banget kan? Makin cinta GGS deh.
Vote dan komen selalu kutunggu. Makasih udah add story ini ke reading list atau library kalian.
Salam Racer!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY RACER
FanfictionAku begitu membenci dunia malam. Dunia itu seperti neraka dunia bagiku, tapi apa yang terjadi denganku jika aku masuk kedalamnya? (Prilly Diza) Dunia malam adalah duniaku. Dunia seperti candu untukku. Balapan adalah hobbyku. Tapi bagaimana jika aku...