Prilly pov
Flashback before disaster
Kenapa ali tak peka padaku? Dia meninggalkanku bersama brian hanya untuk bermain balapan. Liar pula. Apa wajahku yang sudah kutata dengan wajah ketakutan ini tak mempan padanya?
Ali... Aku ketakutan...
"prill, bentar ya, gue kesana dulu!" sepeninggal ali, brian menunjuk kearah seseorang yang sedang kebingungan.
Aku mengangguk dan tersenyum. Yang terpaksa.
Merasa bosan aku mengedarkan pandanganku. Berharap ada hiburan yang bisa membuatku sedikit tertarik. Tapi nihil hanya kerumunan orang dan suara yang bising kutemui.
Mungkin untuk cewe lain, mereka akan bersorak untuk menyemangati pacarnya yang sedang balapan. Tapi aku? Aku tidak seperti itu. Aku ketakutan.
Aku kembali mengerdarkan pandanganku. Dan akhirnya berhenti di halte diseberang sana. Aku berlari kecil menuju halte itu.
Aku duduk disana sendiri. Air mataku lolos dengan mudahnya saat aku teringat kejadian beberapa silam lalu. Saat aku dan papah pergi dimalam hari seperti ini.
Aku dan papah pergi mencari makanan dan beberapa keperluan. Aku dan papah menaiki motor untuk pergi ke minimarket terdekat.
Saat tepat berada dibelokan tak jauh dari rumahku. Papah berdiam memastikan jalan kosong dan aman. Setelah aman papah kembali melajukan motornya. Tapi.....
Ckkkkctttttt....
Bbrukkkk.....
Tiba-tiba sebuah truk datang dari lawan arah. Dan sepertinya lost control, tapi yang jelas truk itu menabrak kami hingga membuat kami terpental jauh. Terakhir aku melihat ayah berumuran darah tak sadarkan diri, disaat itu aku mencoba menggapai-gapai tangan ayah, tapi kepalaku kurasakan sangat berat dan sakit menjalar diseluruh tubuhku. Dan setelah itu aku tak sadar apa-apa lagi...
Dan saat aku membuka mataku, semua orang tersenyum kepadaku dengan tatapan yang sulit kuartikan. Tapi disana aku tak melihat papah, dan akhirnya mereka menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dan aku mengerti, aku kehilangan papah untuk selama-lamanya.
Setelah kejadian itu, aku sangat membenci kecepatan. Aku merasa ingin aku melampiaskan kemarahan itu, tapi kepada siapa? Dan akhirnya hampir 1 tahun aku tak pernah naik atau mengendarai kendaraan diatas 25KM/JAM.
Dan malam ini, aku kembali kepada kecepatan. Berharap tak akan terjadi apa-apa pada malam ini. Tapi aku salah....
Saat aku melihat ali, sudah melewati garis finish lebih dahulu. Ada secercah bahagiaku disana, aku berjalan kesana. Tapi saat aku menyebrang, tiba-tiba sebuah truk mengklakson kencang kearahku. Aku menoleh, dan bersamaan dengan itu lampu truk itu menyilaukan mataku dan truk itu semakin mendekat. Aku berteriak sekencangnya. Tapi terlambat, truk itu menabrak badanku yang kecil. Aku terpental beberapa meter, aku merasakan badanku lemas. Dan saat itu aku tak sadarkan diri lagi, hanya saat aku menutup mata, aku melihat ali berlari kearahku. Tapi setelah itu,,,, all is black!
"selamat tinggal,,, aa..alii!"
Pendek? Maaf, ini cuma chapter bonus ya! Cuma flashback aja!
Kasih bonus vote nya juga ya! Terima kasih sudah membuat aku merasa gak sia-sia bikin story ini.
See you to next chapter!
Salam Racer!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY RACER
FanfictionAku begitu membenci dunia malam. Dunia itu seperti neraka dunia bagiku, tapi apa yang terjadi denganku jika aku masuk kedalamnya? (Prilly Diza) Dunia malam adalah duniaku. Dunia seperti candu untukku. Balapan adalah hobbyku. Tapi bagaimana jika aku...