Semakin hari hubungan gue dan Alden baik dan romantis. Rasa yang baru pertama kali dalam hidup gue, yang gue rasakan. Gue dan Alden sudah menyelesaikan ulangan semester. Sekarang kita lagi sama-sama liburan. Tepat hari ini bulan ke enam gue sama Alden. Buat gue yang baru perta kali merasakan bagaimana rasa indah dan sakitnya pacaran.
Hari ini gue ada janjian sama Alden bakalan main dirumah gue. Tenang kok gue gak berduaan doing sama Alden tapi gue juga ajak Lena. Dan Lena dengan senang hati menemani gue dan Alden. Alden bilang akan kerumah gue sekitar jam empat sore dan kemungkinan agak terlambat karena katanya dia mau beli makanan dulu. Padahal mah enggak usah karena bunda gue pasti akan masak atau buat makanan setiap ada temen gue yang main kerumah.
Sekarang masih sekitar jam tiga sore. Tapi gue udah siap dan udah rapih seperti ingin pergi padahal nanti juga Cuma dirumah doang. Sambil menunggu Alden dan Lena yang akan datang dalam satu jam lagi, gue mencoba mengirim pesan ke mereka.
Claresta Nadine: Al, kamu jadi kerumah aku? Jam berapa?
Claresta Nadine: Lenaaa. Lo jadi kan kerumah gue? Tenang aja nanti banyak makanan kok apalagi Alden mau bawa makanan katanya.
Kalau mau bujuk Lena mah gampang tinggal iming-imingi aja banyak makanan nanti juga datang kok. Biasanya Lena kalau datang kerumah gue pasti dia jadi orang yang menguasai deretan toples makanan yang ada dirumah gue. Makanya ga heran kalau Lena punya tubuh yang sangat subur.
Alden Wijaya: Iya sygku, aku pasti jadi datang kok. Apalagi hari ini hari jadi kita yang ke enam:*
Lena Putri A: Pasti gue datang kok tenang aja. Walau nanti gue bakalan jadi nyamuk berjam-jam asal banyak makanan nad hehe:v
Gue bilang juga apa. Lena gampang diculik nih haha.
Claresta Nadine: Iya sayangkuu. Cepet kamu rapih-rapih sana ini udah jam berapa Al.
Claresta Nadine: Yeu giliran ada makanan aja cepet banget lo! Hahaha.
Sekarang sudah pukul 16.00 WIB dan mereka belum ada yang datang. Padahal gue udah mengirim pesan yang banyak ke mereka. Yaudah lah gue nonton tv dulu. Tapi ada sekitar dua menit gue hanyut dalam acara yang ada di tv, ada suara yang manggil dengan lantang dan gue pastikan itu suaranya si Lena.
Setelah gue membuka pintu pagar benar aja Lena yang datang dengan ketawa khas dan dengan muka yang cengengesan.
"Hey Nadine. Maaf ya gue telat, si Alden mana udah datang belum?"
"Iya santai gapapa kok. Belum datang katanya dia bakalan telat lagi beli makanan dulu katanya. Ayo masuk Len."
Setelah gue mempersilahkan Lena masuk kerumah gue, kelakuan yang biasa dilakukan kalau perempuan sudah kumpul yaitu ghibah (ngomongin orang) atau ngomongin apapun, sampai kucing yang sering lewat depan rumah Lena dan sekarang si kucing lagi hamil aja juga jadi bahan obrolan kita.
"Oiya Nad, lo sama Wijaya udah berapa lama nih?
Hari ini tepat hari jadi yang keenam Len."Gila awet juga ya Nad lo sama si Jay. Tapi, gue kasih tau lagi nad. Sekarang mungkin hubungan kalian baik dan lagi romantis. Lo juga harus sisakan rasa kecurigaan atau rasa benci lo dan pokonya lo tau kan maksud gue. Gue kenal si Jay dari jaman orok sampe sekarang dan sebelum pacaran sama lo si Jay parah banget deh punya pacar banyak ada dimana aja tuh pacarnya. Gue bilang gini karna gue gamau lo nantinya sedih gara-gara si Jay. "
"Hm iya Len, makasih lo udah nasehatin gue sampe lo mikir panjang. Gue aja yang ngejalanin hubungan Cuma berpikir gue sama Alden bakalan romantic dan baik-baik aja. Hahaha lo kok jadi mirip bund ague sih nasehatin gue panjang lebar nyebelin"
KAMU SEDANG MEMBACA
My love story
Teen FictionClaresta Nadine Andromeda seorang perempuan yang periang, cantik, baik, dan belum mengerti apa itu cinta dan belum pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Alden Wijaya Diningrat seorang laki-laki yang tampan, baik, banyak gaya dan modus kesemua...