Part 22

83 10 0
                                    

Pagi ini Nadine bangun lebih pagi dari biasa nya padahal hari ini adalah hari minggu. Ketika bangun rasan badan nya pegal-pegal semua. Ketika ia beranjak dari spring bed nya ia melihat kado yang tadi malam, ia pikir tadi malam ia hanya bermimpi ternyata benar ini benar-benar kado untuk nya.

Nadine meraih kado itu dan terduduk di pinggir spring bed nya untuk membuka kado tersebut. Setelah dibuka bungkusnya dan isi nya adalah sebuah kotak musik.

Jarang-jarang ada yang memberi nya kotak musik. Lalu ia mencari kartu ucapan atau sekedar nama yang memberi nya kado.

Dan isi dalam kartu ucapan itu adalah,

Helo nad!makin hari kamu makin cantik ya, btw happy birthday to you my bidadari hehe. Aku nyari ini susah payah loh, jaga baik-baik yaa walau aku tau kamu benci aku nad. Intinya jaga baik-baik yaa, happy birthday & i love you nad!

Alden Wijaya.

Setelah membaca surat itu Nadine merasakan seperti ada sesuatu yang telah masuk kembali kehati nya, hati nya yang kosong sejak ia meninggalkan Alden. Ada perasaan senang ada perasaan kesal. Senang karena Alden masih perduli terhadap nya dan kesal mengapa harus Alden yang memberi nya kado se romantis itu.

Dalam batin nya pun terbesit ucapan apa bener itu dia? apa mungkin? masa cuman gara-gara kado gue jadi gini sumpah ini gak mungkin.

Nadine mencoba memutar kotak musik itu dan kotak msuik itu membuat nya tersenyum-senyum sendiri. Setelah ditutup kotak musik itu di taruh nya di meja belajar dengan sangat apik bahkan rasa nya ingin ia bungkus supaya tidak terkena debu.

Mengapa hati Nadine mengikuti interupsi yang ada di dalam disurat. Terlintas kata-kata seperti itu di dalam otak nya, tapi seakan ia tidak peduli, tidak peduli atas semua luka yang ia lalui akibat lak-laki itu.

Nadine meraih ponsel nya dan langsung saja mengirim pesan ke Alden, padahal sebelum nya ia sangat malas dan anti untuk sekedar mengirim pesan ke Alden.

Tapi mengapa sekarang ia sangat bersemangat? Apakah Nadine mencintai Alden lagi? Mencintai lai-laki yang pernah membuat luka yang sangat dalam terhadap hati nya? Yang pernah membuat luka sangat dlam dan belum bisa disembuhkan? Apakah semudah itu Nadine bisa membuka hati nya lagi untuk Alden?

Claresta Nadine: Al? Mksh ya kadonya bagus bgt.

Ya memang benar kata pepatah cinta itu buta, sesakit apapun luka yang telah tergores akan sembuh dengan sendiri nya hanya dengan satu kebaikan. Itu yang sedang Nadine alami sekarang. Setelah lama tenggelam dalam kotak musik yang tersusun di atas meja belajar nya.

Nadine langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Nadine melewati bunda nya yang sedang memasak, sebenar nya ia ingin sekali menanyakan perihal kado yang diberi oleh Alden tapi rasa nya ia ingin membersihkan badan nya terlebih dahulu. Setelah selesai mandi ia kembali meraih ponselnya yang berada di meja berharap ada satu pesan atau beberapa pesan dari Alden.

Dan ketika ia membuka pesan, tidak ada satupun pesan dari Alden bahkan di baca saja belum. Ada sedikit rasa kecewa dihati nya. Ha? gue kenapa deh? kok bisa begini, apa gue mulai bisa membuka hati buat Alden? gak, gak mungkin.

Beberapa menit kemudian Nadine membuka fitur pesan lagi karena ponsel nya sedang di silent siapa tahu saja sahabat nya akan mengajak nya main hari ini.

Aksa Reifansyah: maaf juga nad aku gabisa kasih kamu apa-apa.

Brian Adhitama: wey mbellll, diajakin maen sm si vira, ravid, angga nih.

Ravid P Narendra: eh mbell maen yok. Udh dichat brian jg bukan bales.

Dan benar saja sahabat nya mengajak Nadine main, tetapi sebelum membalas pesan dari sahabat nya ia membalas pesan dari Aksa terlebih dahulu.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang