Ujian nasional tingkat SMP telah usai, tiga hari yang sangat menentukan nantinya Nadine akan bersekolah dimana. Seminggu setelah ujian nasional, Nadine sekarang sedang bersantai-santai ria di rumah. Sejak ia di jauhi oleh Aksa. Kini diri nya tidak ingin merasakan yang namanya jatuh cinta.
Sekarang ia lebih menyibukkan diri dengan menonton televisi, membaca novel, atau sekadar menjahili bunda nya. Saat, ini tidak terbesit difikran nya untuk memikirkan seorang laki-laki.
Rasa sakit yang membuat nya merasakan trauma akibat memikirkan seorang laki-laki yang pada akhir nya meninggalkan diri nya. Ini merupakan sikapnya agar ia tidak meresakan sakit hati 'lagi'. Ketika ia asyik membaca novel yang kemarin baru saja ia beli. Ponsel Nadine pun mengeluarkan bunyi notif ada nya pesan yang masuk dan tidak berhenti berbunyi.
tling 'You have a new message'
Nadine pun langsung me-lock screen ponsel nya sambil ngedumel
"Ih elah siapa sih yang ngirim pesan ? ga sabaran banget. Udah tau gue lagi seru baca novel"
Alden Wijaya: Nadine?
Alden Wijaya: Nadineee
Alden Wijaya: Nad
Alden Wijaya: Nadine
Alden Wijaya: Nadinee?
Alden Wijaya: Hi Nadine:)
Ternyata pesan dari Alden. Pesan, yang sama sekali tidak diharapkan untuk muncul di notif ponsel nya. Namun, seketika raut wajah Nadine pun kaget. Nadine pun bingung ingin membalas atau tidak, ia takut akan terbawa perasaan lagi sama Alden. Dengan nekat dan entah ada angina jenis apa yang bisa membuat Nadine membalas pesan Alden.
Claresta Nadine: Iya
Hanya berselang beberapa detik notif pesan pun berbunyi lagi.
tling 'You have a new message'
Alden Wijaya: Apa kabar nad? Cie besok kamu ultah ya.
Hati nadine pun menggerutu ketika melihat pesan itu. Ketika perempuan lain akan senang dan bahagia apabila di kirimi pesan kembali oleh mantan pacar. Tetapi, pandangan Nadine berbeda. Ia merasa risih di kirimi pesan kembali oleh seorang mantan. Perasaan risih itu muncul karna Nadine sudah tidak ingin lagi merasakan cinta.
Setelah lima menit kemudian Nadine baru membalas pesan itu.
Claresta Nadine: Baik, haha iya.
Dengan perasaan yang kesal dan menggerutu. Nadine meneruskan membaca novel yang tertunda. Fikiran Nadine pun menjadi tidak karuan, novel yang ia baca juga sudah tidak menarik lagi baginya. Hati nya pun terus menggerutu sambil berkata 'Kenapa sih? Penting amat buat lo, mau gue ultah ke, engga ke ribet banget sih. Ganggu gue'. Sekira nya begitulah kata-kata yang refleks Nadine keluarkan.
Notif pesan pun kembali bunyi, kali ini lebih rame. 'tling' You have a new message. Dengan sangat kesal dan menggerutu Nadine pun langsung membuka pesan.
Alden Wijaya: Ciye, gimana nih? Besok udah ultah tapi kayanya di status belom ada yang special?ahaha
Ketika Nadine melihat pesan itu rasanya ia ingin sekali membanting ponsel yang ia pegang tapi mengingat kalau ia banting detik ini juga, maka sudah ia tidak akan mempunyai ponsel menjelang masuk SMA. Dengan perasaan kesal nadine pun langsung membalas.
Claresta Nadine: Ya terus? Gue gak peduli.
Setelah membalas pesan itu. Nadine langsung mematikan data ponsel nya. Dan menaruh ponsel nya. Ia berbaring sambil memikirkan apa yang baru saja di bilang Alden. Amarah nya pun memuncak ingin rasa nya Nadine memberi Alden bolgem mentah, tapi apa boleh buat. Untuk meredam amarahnya pun Nadine mendengarkan musik sambil tiduran. Tetapi lama-kelamaan ia pun tertidur dengan lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love story
Teen FictionClaresta Nadine Andromeda seorang perempuan yang periang, cantik, baik, dan belum mengerti apa itu cinta dan belum pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Alden Wijaya Diningrat seorang laki-laki yang tampan, baik, banyak gaya dan modus kesemua...