Part 16

80 13 0
                                    

Hari ini merupakan hari senin yang berarti para siswa siswi wajib mengikuti upacara bendera. Kali ini Nadine datang sangat pagi dan didalam kelas hanya ada enam orang yang baru datang.

Nadine merupakan typical orang yg mudah bergaul. Sudah dua minggu lebih Nadine berada di kelas 3-2 dan ia sudah sangat akrab dengan teman sekelas nya tetapi Nadine lebih akrab lagi dengan kiki, retno,salwa,hasan, dan wahyu.

Ketika Nadine menaruh tas dan duduk dibangkunya tiba-tiba Cindy mengajak nya berbicara.

"Nad? Gue mau pindah yaa duduk sama sisil sampai seterusnya"

"Iya"(dengan wajah yang sangat flat)

"Dih nad, gue ngomong sepanjang itu lu jawab cuman iya doang. Ngeselin lu ah!"

"Emang, udah sana lo katanya mau sama sisil"

"Iya-iya nih gue pindah, lo ngusir gue jadinya?"

"Gue gak ngusir tadi kan lo yang bilang kalo lo mau sama sisi"

"Iyasih tap-"(omongan Cindy pun terpotong ketika Nadine menyagkal nya)

"Shuttt udah sana lo bawel amat sih kaya emak-emak rempong"

Ketika Nadi e menengok ke belakang nya kiki dan salwa pun menyuruh Nadine agar duduk bersama Retno.

"Nad, mending lo duduk sama si retno tuhh"

"Gue sih mau aja sal, tapi retnonya mau gak tuh?"

"Ehh no lu mau gak duduk sama si Nadine?"(sambil menepuk punggung retno yang berada disampingnya)

"Hm- gue sih mau ki, tapi masalahnya depan banget ki"

"(Salwa langsung menyambar pembicaraan kiki dengan retno) Udah gapapa sih no kan seru kita ber-empat"

"Iyadeh gue mauu"

"(Salwa,kiki,Nadine pun langsung berteriak) Nah gitu dong no"

"Et dah bacot nya gede banget hahaha"

Jam istirahat pun sudah mulai. Kiki, salwa, retno, nadine typical siswi yang sangat malas untuk turun ke kantin. Karena kalau jam istirahat sudah pasti kantin sangat berjubal-jubal! Sebuah hal yang mereka sangat hindari.

Pasal nya, pernah mereka berempat mencoba ke kantin saat bel berdeing menandakan jam istirahat lalu, satu-satu dari mereka berempat ada yang tak sengaja terinjak kakinya, lalu kalau retno karena tubuhnya yang tambun maka ia sering dimarahi yang sedang mengantri di kantin karena menghalangi, lalu kiki yang secara tiba-tiba sesak nafas dikarenakan sangat penuh nya kantin.

Dan mereka juga merupakan anak mamah yang setiap harinya diperhatikan bekalnya. Mereka juga tidak malu membawa bekal, bahkan mereka senang, dan mereka juga merupakan typical siswi yang gampang terkena penyakit jika makan makanan yang sembarangan.

"Nad, lo bawa bekel apa?"

"Bawa nasi goreng pake telor nih sal. Lo bawa apa?"

"Gue bawa nasi putih pake capcay. Eh gue mau telornya dong nad"

"Ambil aja nih. Oiya ki, no lu bawa apa?"

"Kalo gue bawa ayam goreng nad"

"Aaaaa retno gue mau dong hehe"

"Kalo kiki mah sama kaya nadine"

Jam istirahat pun berakhir dan saatnya memulai pelajaran seni budaya, tetapi kali ini guru nya tidak masuk karena ada suatu urusan.

Suasa kelas pun jadi sangat ramai dan tak terkendali. Bahkan sang ketua kelas pun tak sanggup mengendalikan kelas.

"(Kiki pun mulai terganggu dengan suasana kelas) Ihh berisik banget sihh"

"Iyaa nih berisik banget ki"

"Hahaha gaya-gayaan lu no"

"Tau retno gaya-gayaan haha"

"Iyah iyah gue salah, dipojokin mulu gue hufft"

Bel pulang sekolah pun berbunyi, waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa dan siswi.

"Ehh Nad kebawah nya bareng aja"

"Oke noo"

Nadine pun berjalan kearah parkiran motor yang berada di depan sekolahnya. Sembari berjalan Nadine pun berbicang-bincang dengan retno.

"Eh males besok gue mapel nya pak arif"

"Sama kali nad, pusing gue kadang juga gak masuk apa yang diterangin"

"Iya ih semoga aja besok dia lagi ada urusan kan hahaha"

"Iya semoga. Gue duluan ya nad itu angkotnya udah ada"

"Oke noo, hati-hati ya"

"Iya nad"(meninggalkan nadine yang berada di parkiran motor)

Nadine pun sudah selesai memakai jaket dan helm. Sudah siap untuk pulang dan mengendarai motor.

Ketika sudah mau keluar area parkiran motor. Nadine di 'tlaksoni' dan di stop oleh seseorang yang memakai motor matic putih.

Dan tak lain itu adalah Alden, seorang laki-laki yang enggam pernah lelah buat ngedapetin cinta Nadine kembali lagi.

"Aihh ngapain sih dia kesini lagi"(bergerutu di dalam hati)

"Ehh Nadine aku kesini buat jemput kamu loh"

"Iyaa? Bodo"

"Aku serius nad"

"Bodo ya bodo, ga peduli. Gua cape dan mau pulang"

"Ya ampun Nadine jangan gitu dong. Yaudah makanya kita pulang ya"

"Bodo yaa, kesel gue liat muka lo!"

"Sampe segitunya Nad?"

"Iyalah, emang lo pernah ngehargain perasaan gue? Pernah?"

"Hmm"

"Gapernah kan, udahlah gausah deketin gue lagi. Nyatanya gue bisa bahagia sama temen-temen gue dan tanpa lo ada di hidup gue"

"Tapi nad please, aku mau kita balik kaya dulu. Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi nad"

"Alah basi omongan lo, inget ya jangan pernah jemput gue lagi dan jangan pernah deketin gue lagi. Ini terakhir lo ketemu gue, inget ya. Udah awas sana gue mau pulang"(nadine pun langsung me ngegas motornya)

Nadine sudah berada dijalan arah mau pulang. Terlihat dikaca spion dari motor Nadine, Alden masih saja mengikutinya. Nadine pun menggurutu dan membatin

'Kenapa lo baru berjuang sekarang? Kenapa gak dulu? Kenapa?'

Kata-kata itu pun sekarang menggerayangi fikiran Nadine. Dan membuat laju motor nadine semakin kencang, karena ingin buru-buru sampai dirumah supaya tidak diikuti lagi oleh alden.

Entah Nadine yang sudah bisa berpaling hati dengan anak basket itu, atau memang Nadine yang sudah sangat luka sehingga sangat membenci Alden.

Yang jelas nadine sudah tidak mau lagi menemui alden. Seperti yang ia katakan tadi ke alden.






































#Halooo kalian readers setia My Love Story,  maaf ini merupakan story yg pendek ya guys. Maafkan dakuu juga kalo kata-katanya agak sedikit ganje dan typo hehehe.

Tetep jadi readerss setia My Love Story yaa guyss!!! Jangan lupa vote, dan ajak yg lain buat baca juga yhaa hehe. Dan jangan lupa buat follow instagram nya @my.lovestoryid Makasihh !;)

Kritik&saran: bellsandtia28@gmail.com

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang