chapter 31

3.9K 218 4
                                    

Ali pov

Hari ini gw jemput Prilly di rumahnya. Fia keluar dengan myka datar dan ga biasanya lalu dia masuk ke dalam mobilnya. Aku pun langsung mengetuk kaca mobilnya dia membuka kaca mobilnya

"Kamu kenapa?" Tanyaku bingung.

"Menurut lo?" Tanyanya yang memakai katalo gue tumben pikirku.

"Kok kamu ngomongnya gitu?" Tanyaku.

"Tau ah cape gw ngomong sama lu." Katanya lalu menjalankan mobilnya.

"Prilly!!!" Teriak Kee saar Prilly meninggalkannya.

"Si Prilly kenapa?" Tanyaku padanya.

"Mau tau kenapa?" Tanya Kee dengan muka nahan emosi. Aku hanya mengangguk.

"Ini semua gara gara si Kenan!!!" Teriaknya lalu meninggalkan ku yang terpaku.

Kenan?? Kenapa dia balik lagi di saat gw udah bahagia sama Prilly, batinku.

-skip-

Saat pulang sekolah

"Prill." Aku menahannya saat di keluar kelas.

"Apa?" Tanyanya dengan datar.

"Salah aku apa? Kamu kan kesel sama Kenan." Ucapku kesal.

"Oh ya. Lalu ini apa?" Tanyanya dan melempar sebuah foto. Ada aku dan Kenan. Di belakangnya tertulis 'Aku tidak akan pernah meninggalkanmu dan tidak ada yang bisa menggeser posisimu di hatiku, Kenan ku sayang.'

"Prill. Itu semua salah paham. Aku udah ga cinta lagi sama dia." Belaku.

"Oh ya? Selain itu dia juga ngirimin ini." Kata Prilly dan melempar sebuah surat. Lalu, dia meninggalkanku. Isi suratnya adalah ancaman jika Prilly tidak menjauhiku.

-skip-

Malam hari aku datang ke rumah Prilly. Aku melempar kerikil ke jendelanya. Dia membuka jendelanya.

"Apaan lagi sih?!" Katanya dengan marah.

"Prill. Aku tau kamu marah sama aku. Tapi please jangan kayak gini. Aku ga bisa. Aku sayang banget sama kamu." Kataku. Dia menutup jendelanya.

-skip-

Prilly pov

Tokk

"Apaan yah itu?" Tanyaku sendiri. Aku membuka jendela. Yah, ada Ali di sana.

"Apaan lagi sih?!" Ucapku dengan marah sebenarnya aku ga tega giniin Ali.

"Prill. Aku tau kamu marah sama aku. Tapi please jangan kayak gini. Aku ga bisa. Aku sayang banget sama kamu." Katanya. Aku juga kangen sama kamu. Ucapku dalam hati. Lalu aku menutup jendela.

Jederr

"Petir. Udah mau hujan." Kataku.

"Prilly. Aku ga akan pulang sebelum kamu maafin aku." Katanya. Aku membuka jendelaku dan berteriak padanya, "Terserah. Mau lo nunggu sampai besok atau sampai 3 hari gw ga peduli." Ucapku dan menutup jendela. Tiba- tiba aku jadi khawatir. Kalo Ali beneran ga pulang gimana?

"Prilly!!" Teriak Kee yang tiba- tiba masuk ke dalam kamarku.

"Apaan?" Tanyaku yang masih menutup kuping karena Kee teriak.

"Hujaann." Ucapnya histeris.

"Trus??" Jawabku.

"Ali pe'a." Katanya histeris lagi.

"Biarin lah." Jawabku.

"Begoo.. kalo Ali sakit gimana. Mau nanggung lo?" Tanya Kee.

***************

Hyy author kambek. Sorry yah pama update trus ceritanya agak lebay. Soalnya Author lagi bikin cerita lain judulnya true love never end. Tapi belom di terbitin.

Because of music (aliando prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang