chapter 32

3.9K 220 2
                                    

Prilly pov

"Ohh begitu." Kata Kee dengan senyum evilnya.

"Kalo ga mau yaudah ga apa- apa. Gw usir dia aja kali. Atau ga gw suru dia nunggu lo tiga hari yiga malem. Biar lo puas?" Kata Kee Marah.

"Iya- iya." Kataku.

-skip-

Aku turun ke bawah dan membuka gorden jendela sedikit. Aku iseng pengen tau ke serian dia. Aku jamin Kee pasti udah tidur. Jadi dia ga bakalan tau kalo aku isengin Ali.

"Hmm. Jam berapa nih?" Tanyaku sambil mengucek mataku dan melihat ke arah jam.

"What jam 3 subuh. Ali masih di luar ga yah? Kok gw jadi khawatir gini sih. Keterlaluan banget gw gituin Ali." Karaku dambil mondar mandir.

Akupun berlari menggambil payung dan segera keluar rumah.

"Hah?!" Teriakku tak percaya saat melihat Ali masih menungguku dengan posisi yang sama.

"Prilly bego banget sih lu. Biarin orang yang lo sayang digituin sama diri lo." Ucapku menutruki kebodohanku. Akupun menghampiri Ali dan menadanginya dengan payung dan membuat diriku basah. Dia menengok sekilas dengan muka pucat.

"Kamu ngapain disini?" Tanyanya lembut sambil menatapku.

"A- aku. Aku ga mau kamu sakit." Kataku menunduk kebawah. Aku hanya melihat wajah tampannya sekilas.

"Aku mau ngebuktiin cinta aku. Sampai 3 hari pun aku tetap mau disini. Sampai kamu maafin aku bukan cuman karena kasihan. Tapi karena cinta. Yang aku butuhin bukan belas kasihan tapi cinta kamu ke aku prill." Jelasnya.

"Tapi entar kamu sakit. Aku marah sama kamu juga karena aku- aku." Kataku grogi sambil menatapnya.

"Aku apa?" Tanyanya.

"Aku cemburu sama kamu gara- gara Kenan. Aku takut kamu entar malah balikkan sama Kenan. Aku takut kamu ngelupain aku. Dan yang lebih penting aku takut kehilangan kamu dan juga cinta kamu." Jawabku sambil menatap matanya dengan nanar.

"Kamu ga usah takut kehilangan kamu. Aku ga akan ninggalin kamu sama sekali. Aku cinta kamu tulus prill." Jelasnya aku pun memeluknya dan melepas payungku membiarkan diriku dan dirinya basah.

"Maafin aku." Kataku sambil mengangis.

"Kamu kenapa nangis?" Tanyanya sambil menghapus air mataku. Aku hanya menggeleng.

"Ayo masuk entar kamu sakit." Kataku lalu menarik tangannya. Tapi, dia malah membalas menarik tanganku dan...

Cups. Dia mencium bibirku di tengah hujan. 1 menit sepertinya pebih diq menciumku. Aku kaget dan merasa bahagia. Lalu dia melepaskan ciumannya dengan pelan.

"A-ayo masuk." Kataku grogi dan malu.

-skip-

"Minum yah." Kataku sambil menyodorkan teh manis hangat kepada Ali.

"Ga usah." Katanya.

"Loh kok gitu?" Tanyaku bingung.

"Badanku lagi ga enak aja." Katanya. Aku memegang keningnya panas banget.

"Ali. Badanmu panas banget. Ini pasti gara- gara aku." Kataku berdiri trus lari- larian panik nyari handuk dan baskom buat kompresan sampai aku terjatuh karena tersandung kakiku dan jayuh terduduk di pangkuan Ali dan bertatapan cukup lama dia hanya tersenyum.

"Kamu ga usah repot gituh." Katanya sambil mengelus pipiku. Aku memegang tanganya.

"Maafin aku." Kataku menangis.

"Ehmm. Kamu ganti baju dulu aku ambilin handuk trus aku kompres kamu biar panas kamu turun. Bajunya pake baju saudara cowokku yang pernah nginep disini." Kataku sambil menangis lalu berdiri dan berlari ke atas menggambil baju buat Ali.

Setelah Ali selesai mengganti bajunya fia langsung duduk di sofa. Akupun mengambil bubur yang sudah ku masak. Lalu mengambil kompresan.

"Ali.. maafin aku kataku sambil menyuapi dia bubur." Kataku.

"Kamu ga salah." Katanya. Selesai makan aku langsung mengompresnya. Akupun dan dia tertidur.

**************
Hai author kambek. Bukan gw ga mau jawab comment kalian. Gw mwu comment kalian tapi gw ga bisa bales soalnya sibuk readers. Ada typo sorry. Happy readings:)

Because of music (aliando prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang