13 years ago.
"Cal, aku bilang kan aku tidak mau." Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya yang kecil. Mata gadis itu berwarna hijau. Rambut yang agak sedikit curly. Rambut yang berwarna blonde. Dia sedang bermain bersama teman kecilnya. Laki-laki kecil berambut hitam dan bermata cokelat itu hanya tertawa melihat temannya. Wajah laki-laki kecil itu memang seperti Asia. Tapi, dia bukan orang Asia. Dia akan benci di panggil "hey orang Asia!"
"Iya aku tau kau tidak suka tapi kau harus mencobanya ini seru! Kau harus mencobanya." Kata laki-laki berambut hitam itu dengan antusiasnya.
"Aku tidak mau! Titik! Kenapa juga kau memaksaku? Kau kan tahu aku takut kalau soal seperti ini." Lagi,ia mengerucutkan bibir kecilnya itu. Membuat teman nya hanya tertawa kecil.
"Ya sudah kalau kau tidak mau mencobanya. Kau akan ME-NYE-SAL!" Kata Calum sambil meninggalkan gadis itu."HEY ! Tunggu Calum! Aku ikutttt!" Gadis itu mengejar Calum yang sedang berlari.
Disinilah mereka berada di sebuah rumah kecil kosong. Rumah itu sudah lama sekali tidak ditempati. Ini adalah ide Calum. Dia bilang dia ingin mengetahui apa Hantu itu benar ada ? Atau hanya fiksi belaka? Seperti anak kecil yang lainnya, Calum memang anak yang selalu penasaran dengan sesuatu.
"Sudah ayo jangan takut ! Aku kan ada disini." Kata Calum sambil memegang tangan Gadis kecil itu.
"Tapi aku takut,Calum." Gadis kecil itu kelihatan ketakutan. Ya, dia memang penakut terhadap sesuatu yang berbau misteri. Berbeda dengan Calum yang menyukai Misteri. Bahkan dirinya pun menjadi Misteri bagi Gadis kecil itu.-----------------------------------------------
Disini lah aku sekarang. Duduk di pinggir pantai sambil memandangi sunset. Ini hobiku. Tepatnya kebiasaan ku saat sore pada waktu weekend. Pergi ke pinggir pantai,duduk,membaca buku,memandangi langit,melihat anak kecil bermain. Semua terasa indah. Bahkan sempurna. Aku menyukainya. Tidak lupa aku menuliskan sesuatu pada buku yang selalu ku bawa. Ya, semacam diary. Aku suka menuliskan isi hati ku atau kejadian hari ini pada buku tersebut. Anggap aku anak kecil. Sambil memandangi langit sunset. Aku melihat laki-laki sedang berjalan ke arahku sambil membawa ice cream di kedua tangannya.
"Hei, here for you." Sambil menyodorkan ice cream vanilla. Favoritku. Maksudku, ice creamnya. Hehehe.
"Thanks." Kataku sambil tersenyum.
Dia juga tersenyum. Ah, senyum favoritku. Eh?"Darcy?"
"Ya, Calum?"
"Kalau kita sudah besar nanti dan sudah lulus sekolah apa kau masih mengingatku ?" Tentu saja.
"Hmm tentu. Apa kau juga begitu?"
"Hmm mungkin."Apa? Kenapa mungkin?
"Mengapa mungkin??"
"Hahaha aku hanya bergurau saja. Tentu saja aku akan selaluuuuuuuu mengingatmu. Mana mungkin aku bisa melupakanmu. Iya kan?" Stop it,Calum.
"Ahh iya kau benar sekali. Kita akan saling mengingat bukan?"
"Ya, karna teman akan selalu mengingat temannya." Friendzone. Shit.
"Yeah you're right."
Dia tersenyum menatapku. Aku juga tersenyum saat menatap nya. Bukan senyum senang tapi senyum yang terpaksa senang. Yes FAKE SMILE."Aku tahu aku bukanlah siapa-siapanya. Dia hanya melihatku sebagai teman. Hanya teman. Tidak lebih. Terkadang rasa nyaman ini bisa melupakan hubungan kalau aku dan dia hanya lah sebatas teman."
Yasssssssssssss.
Plisssss coments and votes if u enjoy.
Hope u enjoy it guys.
Btw, disini ada yang nonton 5SOS?
Pricelist nya udh ada. Dan.
Jeng jeng jeng.
Gakuat sm tiketnya. Tribun aja 900k.
AKU BISAAAA APAAAAAAA.
BYE.
YOU ARE READING
WE (c.h)
FanfictionKetika Darcy Collins memendam rasa kepada seorang Calum Hood yang periang namun, tertutup dalam sesuatu hal yang tidak diketahui Darcy. Semakin lama rasa yang terpendam itu semakin bertumbuh, selama itu juga Calum semakin menjauh. Apa penyebabnya? B...