SIX(The Only Reason)

68 15 1
                                    

When i close my eyes and try to sleep. I fall apart, I find it hard to breathe. You're the reason, the only reason. Even though my dizzy head is numb.
I swear my heart is never giving up. You're the reason. The only reason.
The Only Reason-5 Seconds of Summer

MALAM ini lebih dingin dari biasanya. Entahlah aku merasa aneh sejak kejadian itu. Sejak Calum menanyakan tentang perasaan ku dengan nya sejak 2 hari yang lalu. Aku uring-uringan beberapa hari ini. Tidak bisa focus pada sesuatu. Aku masih memikirkan kejadian itu. Dimana ia diam saat orang lain menanyakan seperti apa hubungan kami. Dia hanya terdiam. Membuat ku bingung. Antara ia tidak suka pertanyaan itu, atau.. Ah sudahlah aku tidak mau terlalu begitu, berharap. Toh dia pasti tidak memikirkan ku. Dia hanya memikirkan ku ketika butuh catatan saja. Dia membutuhkan ku hanya sebagai temannya saja. Tidak lebih. Sudahlah, aku ingin tidur. Aku tidak ingin memikirkan ini lagi. Biar waktu yang menjawabnya. Jika, akhirnya Tuhan hanya memberi ku dan dia hanya sekedar sahabat. Aku rela. Tapi, itu hanyalah kata terbullshit saat orang menutupi rasa sedihnya asal kau tahu.


Malam ini bulan bersinar dengan terang nya. Angin berhembus cukup kencang. Sehingga, tirai jendela ku berterbangan. Pantaslah, aku lupa menutup jendela. Ya, malam ini terasa malam yang dingin. Dingin. Dan menusuk. Menusuk hingga ke tulang. Aku bangun dari ranjang ku untuk menutup jendela yang ada dikamarku ini. Sebelum itu, aku sejenak menatap bulan yang bertengger indahnya diatas langit. Cahayanya menyinari bumi. Seperti ia. Yang menyinari saat kegelapan tiba. Saat kesepian ku tiba. Terang. Lalu, aku menutup jendelaku dengan menguncinya. Dan aku kembali ke ranjang ku. Aku mengambil selimutku untuk menutupi tubuhku yang akan mengigil karena angin malam. Sedetik. Dua detik. Tiga detik. Aku melamun. Memikirkan kejadian 2 hari yang lalu. Hari dimana aku memberanikan diri menanyakan hal yang konyol kepadanya. Yang jelas-jelas tidak ia sukai. Pasti ia akan membenciku. Namun, kutepis semua pikiran yang ada di kepalaku. Butuh 10 menit akhirnya aku mengantuk. Lalu, perlahan-lahan memejamkan mata. Dan tertidur.

***

Aku tiba disekolah dengan keadaan mengantuk. Aku tidak bisa tidur semalaman entahlah apa yang mengerogoti pikiran ku. Aku berjalan menuju ruang kelas ku yang pertama. Hari ini kelas pertama ku ada di kelas musik. Tidak begitu membosankan. Tapi, aku tidak terlalu pandai dalam hal musik. Aku tidak bisa bernyanyi, tidak bisa memainkan alat musik kecuali seruling, sedikit-sedikit bisa bermain piano. Tidak terlalu buruk memang. Ku buka pintu kelas ku lalu, terlihatlah teman-teman ku yang lain. Mataku menatap mata coklat nya yang sedang duduk santai sambil memainkan gitar di tangannya. Sejenak aku berdiam. Aku tidak tahu harus melakukan apa. Aku tidak boleh salah tingkah. Bisa-bisa ia curiga nanti kalau aku punya perasaan yang lebih dengannya. Walaupun kenyataanya benar sekali. Dia tersenyum menatapku. Oh. That smile. Gosh. Aku hanya membalas dengan senyum yang sedikit aku paksakan. Entah mengapa saat aku melihat dia aku "sedikit" sakit. Aku mulai berjalan ke meja ku yang terletak di tengah barisan ketiga. Aku mulai menaruh tas yang ku bawa tadi lalu, membuka buku musikku. Aku membaca nya agar tidak bosan. Kemudian, aku merasakan Dia menuju mejaku. Saat aku mendongak ternyata bukan lah ia. Tapi laki-laki yang berambut pirang, dengan sedikit jambul dirambutnya, dimples saat ia tersenyum, that lip ring. Ya kau tahu yang ku maksud siapa. Aku terkejut seketika ia bisa berada disini. Lalu, ia tersenyum dengan girangnya dan menyapaku. Tapi, keanehan dimulai ketika aku tidak menemukan Calum disana. Dia tidak ada lagi di mejanya dengan gitarnya. Aku mencarinya kesekitar kelas. Tapi, hasilnya nihil.






AUTHOR's NOTE:
HAII!! Hehe. Wah kira" Calum kemana disaat Luke hadir ya? Hmm. So, please VOMENTS. VOTE. AND. COMMENTS. Maaf kalo di tebelin abis para pembaca kadang suka cuekin hal yang satu itu. :( so SILENT READERS, thanks udah bikin cerita ini ga ada vote nya :) tapi, gapapa aku trima kasih sama kalian yang udah baca cerita abal-abalku ini. Aku tau banget masih banyak yang kurang dalam FF ini. But, i'll try my best! Jadi penulis bukanlah hal yang mudah bukan? Jdi curhat dh. BYE.

WE (c.h)Where stories live. Discover now