The blood in my veins. Is made up of mistakes. Let's forget who we are. And dive into the dark. As we burst into colors. We turn into life.
-Jet Black Heart-5SOSMATAHARI menyinari kota New York dengan sinar cerahnya. Terdapat banyak gedung-gedung yang menjulang tinggi seakan-akan berlomba-lomba untuk siapa yang lebih tinggi. Siapa yang berkuasa. Ini adalah kota Metropolitan. Kota yang sibuk. Penuh dengan gemerlap malam. Lalu, seorang gadis remaja sedang berjalan menuju sebuah cafe. Coffeeshop ini baru dibuka. Jadi, masih dalam rangka pembukaan hari ini ada promo free coffee for only TODAY! Don't miss it ! Begitu lah yang tertera di kupon gratis milik Darcy. Sebenarnya Darcy bukan orang yang suka dengan barang gratisan. Tapi, berhubung ini milik temannya. Oh, ralat ini milik orang tuanya. Ya,milik orang tua teman nya. Jadi, dia menyempatkan untuk pergi.
Ketika sampai di pintu gadis itu membuka pintu dengan perlahan. Terdengar nyaring bel saat pintu itu dibuka. Terlihat dia sedang mencari temannya itu. Lalu, dia melihat seorang laki-laki seumuran dengan nya menghampirinya sambil tersenyum. Piercings? Sejak kapan dia memakai itu dibibirnya? Batin Darcy.
"HEYYYYYY ohhhh myy gosh-DARCY!!!! I MISS YOU!!! LONG TIME NO SEE YA. HOW ARE YOU? How about your study? How about your parents? How do you- OH Wow, you really really fucking beautifull. I like ya." Kata laki-laki itu sambil mengedipkan mata nya.
"Heyyyy omg. Chill. I and my parents are reallyyyy fine. How about You? Not bad at study. Justt bored. Yeahh. Hahahahah"
"Ohh yaa. Im really fine ! And you know what? Finally, LUKE HEMMINGS HAS A NEW GIRLFRIEND." Kata nya sambil berbinar-binar. Oh. Luke.
"Ohhhh my gosh- WHAT? NEW?" Kata Darcy terlihat tidak percaya. Masalahnya baru beberapa lama kemarin Luke mengirimnya email bahwa dia putus cinta. Lalu sudah mendapat yang baru. Apa cowok semudah itu untuk move on?
"YASSS DARCY YASS. You want to see her? Wait. I've the picture. Look. Is she beautifull? Haahah"
"Are you crazy luke? 2 weeks ago you sent me a email and told me that you broken heart. And now? See! You've got a new girlfriend? Ohh my god. You such a-"
"No,no! Chill Darcy. Hehehe. Aku harus move on dari mantan ku sebelumnya maka nya aku memacari dia." Kata Luke dengan cengegesan.
"You really crazy!"
"Waitt waitt , are you have a boyfriend? Calum?" Kata Luke dengan polosnya.
"WHAT? No no. Aku tidak berpacaran dengan dia Luke."
"Tapi kalian kelihatan saling memberi perhatian. You two is cute couple."
"Aku tidak mau membahas itu. Tunggu, lihat sekarang. Kau memakai lip ring? Kau berubah menjadi nakal ya, Luke."
"Tidak aku masih Luke yang mencintai penguin. Hanya saja ini untuk tren saja. Oh iya sebentar lagi pembukaan akan dimulai. Kau duduk saja disana. Ok?"
"Okay,Luke. Tapi nanti kau temani aku lagi ya!"
"Siap nona!"
Matahari sudah tenggelam. Itu artinya sudah malam untuk kota New York. Dikota ini terdapat banyak kenangan. Tidak, sangat banyak sekali kenangan. Sehingga sulit untuk dilupakan begitu saja. Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku seorang laki-laki sebaya dengan alis tebal, otot bisepnya, ketika dia memegang bass kesayangannya, ketika dia memberikan humor atau joke yang terkesan garing. Tapi, dari semua itu dia lah yang aku pikirkan. Dia lah yang aku mau. Dia lah yang selama ini aku dambakan. Tapi, dia sulit untuk di raih. Terlalu jauh untuk di gapai. Aku termenung cukup lama membayangkan wajah itu.
"Darcy? Hey?" Luke menyadarkan ku ketika aku sedang termenung seperti ini.
"Ya? What?"
"Are you okay? Sick? Hungry? You want to sleep?"
"Tidak Luke aku baik-baik saja. Hanya tadi aku bosan."
"Oh kalau begitu kau ingin pulang ? Ini sudah malam. Biar aku antar saja kau ke rumah mu dengan mobilku."
"Tapi, bagaimana orang tua mu? Mereka sudah beres-beres?"
"Mereka sudah pulang sejak tadi. Tinggal pelayan saja yang membersihkannya. Jadi? Kau ingin pulang kan? Ayo aku antar."
Mesin mobil Luke berhenti tepat di depan rumah Darcy. Luke sejenak melihat rumah Darcy. Teman masa kecilnya itu. Tidak berbeda masih sama seperti dulu. Rumah bergaya ala vintage. Mobil ayah Darcy yang terparkir dengan rapi di garasi. Dan ayunan yang masih sama saat dia dan Darcy bermain. Miss that moment. Batin Luke.
"Thanks, Luke."
"Yeah, no problem."
"Kalau kau ada masalah cerita saja padaku. Mungkin aku bisa bantu kau dengan solusi ku." Luke tersenyum tulus.
"Ya. Pasti. Tapi masalahnya solusi mu tidak membantu ku sama sekali, Lucas."
"Jangan memanggil ku Lucas! Panggil Luke. Oh ya? Bagaimana dengan Calum? Mungkin aku bisa membantu mu untuk menjadi lebih dekat dengannya."
"Luke! Aku kan sudah bilang jangan bahas ini lagi. Aku .. Aku hanya berteman dengan dia."
"Aku kenal kalian berdua. Kau tidak ingat? Aku, kau, Calum kita sering bermain pasir dipinggir pantai, bermain ayunan dihalaman rumah mu, berlari seperti orang idiot, hey aku mengenal kalian lebih dari satu minggu,atau 3 minggu. Ayo lah jika kalian saling menyukai. Kenapa tidak jadian saja? Bukan kah perasaan jika dipendam itu sakit?" Kata Luke panjang lebar yang membuat Darcy termenung.
"Ya sudah sana kau pulang. Ini sudah malam pasti kau lelah. Aku mau tidur. Terima kasih Luke. Bye! Take care Luke."Lalu Darcy membuka gerbang pintu rumahnya dan memasuki rumahnya. Sebelumnya dia melihat ayunan itu. Ayunan yang selama ini menemani mereka bertiga saat sedih,senang,bersama-sama. Tapi, itu dulu. Sekarang berbeda. Calum bukan lah Calum yang dulu. Luke pun sama. Semua sudah punya urusannya masing-masing.
Luke melihat Darcy telah memasuki rumahnya lalu termenung. Bagaimana bisa Calum tidak tahu bahwa Darcy mencintainya? Apa yang dipikirkan olehnya? Apa dia masih ingat tentang wanita itu? Tapi kenapa? Bukan kah itu sudah perkara lama? Atau jangan-jangan Darcy tidak tahu kalau Calum .....
AUTHOR's NOTE:
HI DECEMBER ! By the way. Jangan galau ya karna Mulmed. Gatau mesti bilang apa. Maybe he just need some more privacy. Atau waktu santai. Atau itu bisa jadi lirik lagu. Positive aja ya.
#WELOVEYOUCALUM
#WEAREHEREFORYOUCALUM
#CALUMNEEDME
#CALUMILOVEYOU
#CALUMJUSTNEEDSOMEPRIVACY
#CALUMJUSTNEEDME
#CALLMECALUM if u want. :)
01/12/2015
YOU ARE READING
WE (c.h)
FanfictionKetika Darcy Collins memendam rasa kepada seorang Calum Hood yang periang namun, tertutup dalam sesuatu hal yang tidak diketahui Darcy. Semakin lama rasa yang terpendam itu semakin bertumbuh, selama itu juga Calum semakin menjauh. Apa penyebabnya? B...