EIGHTEEN(Voodoo Doll)

48 11 8
                                    

I can feel you watching even when you're nowhere to be seen,
I can feel you touching even when you're far away from me.






AKU terus berlari keluar dari rumah dan menuju ke suatu tempat. Seketika, kakiku mempunyai kecepatan lebih untuk berlari cepat, padahal aku payah dalam bidang olahraga. Ini semua dilakukan untuk alasan. Sebuah alasan yang dapat membuatku bahagia. Namun, alasan itu juga yang pergi menghilang entah kemana. Aku ingin menyudahi semua permainan yang ia lakukan ini. Sungguh, ini sebuah permainan yang tidak pernah aku inginkan. Aku tiba di perempatan jalan. Lalu, aku mengambil arah dari belok kiri. Aku berjalan agak cepat, merasakan sesuatu yang aneh. Suara derap langkah kaki seseorang. Kupercepat lagi langkahku dan aku sudah siap mengambil ancang-ancang untuk berlari. Jika, orang itu membekap mulutku atau bertindak jahat terhadapku. Ketika aku memberanikan diri menoleh ke arah belakang. Terlihat, wanita sebayaku sedang memakai jaket dengan kepalanya yang ditutupi tudung jaket yang ia pakai tersebut. Terdapat, seringaian di mimik wajahnya. Aku siap berlari. Ketika itu juga, ia mengejarku dengan lebih cepat. Aku ketakutan. Kurasakan di sekujur tubuhku mengalami keringat dingin. Aku juga yakin wajahku sekarang pasti pucat pasi. Kakiku sangat sakit, aku lelah. Ingin sekali rasanya aku berhenti. Tapi, ini sudah terlalu menyeramkan untuk berhenti sejenak. Aku tidak bisa berhenti berlari.

Kumohon, hentikanlah semua ini.

Aku berhenti. Aku masih berdiri mengambil nafasku yang masih terengah-engah. Aku merasakan ia juga berhenti. Tepat, berada dibelakangku. Aku tidak memberanikan diri untuk menoleh. Walau, dalam hati aku benar-benar sangat takut.

Seandainya Calum berada disini. Aku pasti tidak akan ketakutan. Calum, datanglah. Kumohon.

Kini terdengar suaranya yang juga terengah-engah sama seperti denganku.

"Kau, kenapa cepat sekali larinya?" Suara wanita ini seperti ku kenal. Aku masih membisu. Tidak mau berbicara. Aku terlalu takut untuk menoleh kebelakang. Kini, ia menempatkan tanganya pada pundakku. Deg. Pikiran negatif–ku mulai aktif dan berpikir ia akan segera membunuhku.

"Aku Mali,"

Astaga. Aku langsung menghadap kearah belakang. Ia membuka tudung jaketnya. Lalu, aku melihat wajahnya yang terlihat kelelahan setelah berlari.

Kenapa ia tidak memanggilku saja? Aneh.

"Astaga, Mali. Kau membuatku ketakutan dengan hal itu. Maaf jika kau kelelahan. Habisnya, aku berpikir tadi seorang penjahat sedang ingin membunuhku," aku mencoba menjelaskan.

"Baiklah, maaf juga jika aku membuat–mu ketakutan dengan tingkah–ku. Aku hanya tidak ingin ketahuan." Ucap Mali.

"Memang kenapa? Oh ya, dimana Calum?"

"Itu 'lah yang ingin ku bicarakan denganmu. Aku ingin membahas tentang ini denganmu. Tapi, tidak disini. Ayo, ikut aku."

Aku mengikuti langkah kaki Mali menuju suatu tempat yang tak ku ketahui. Aku benar-benar penasaran. Ada apa dengan Calum?

Aku harap ia baik-baik saja.












A/N
WOI LO SEMUAAA 5SOS UDH LANDED DIJAKARTA JINGGG. TAI. GUA CUMA BISA BILANG TAI. OKE. CUKUP. MAKASIH.

PENCET BINTANG YA LO SEMUA YANG SENASIB SAMA GUE. LOL.
YANG NONTON, HAVE FUN :" :"
TITIPIN SALAM GUE BUAT CALUM. KU CINTA DIA.
ILOVEHIMMORETHANINDOMIE
VOTE ⭐️
COMMENT 💁💭

p. s: maaf caps. Gue excited walaupun ga nonton :" :" :" :" :" :" :"
Indomie weh 👇👇👇👇👇👇👇

 Gue excited walaupun ga nonton :" :" :" :" :" :" :"Indomie weh 👇👇👇👇👇👇👇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WE (c.h)Where stories live. Discover now