So Look at me in the eye
Is anyone there at all?
Cause im not leaving.
-5 Seconds Of Summer : The Girl Who Cried Wolf-MATAHARI terlihat menampakkan wajahnya. Pagi buta. Benda kecil itu terlihat bergetar dan berbunyi dengan nyaringnya untuk membangunkan sang Pemilik. Alarm berbunyi tepat pada pukul 05.00 A.M. Tetapi, sang Pemilik belum bangun padahal alarm sudah berbunyi untuk kesekian kalinya. Kelihatannya dia tidak ingin bangun sepagi ini dan ingin melanjutkan tidurnya lagi dengan nyenyak. Oleh karena itu ia mengulurkan tangannya sedikit untuk mengambil benda kecil yang terus berbunyi nyaring itu. Mati. Ya, alarm itu dimatikan olehnya. Typical Calum. Lalu ia melanjutkan tidurnya lagi. Ia sangat mengantuk hari ini, baru saja ia tidur 2 jam yang lalu. Itu semua karena ada pertandingan sepak bola yang disukanya. Dan berakhir jam 3 dini hari. Alhasil, beginilah dia sekarang. Tidak cukup tidur.
Jendela terbuka dengan sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan. Menyilaukan yang ada di ranjang dan tidur dengan pulasnya. Matanya terbuka perlahan-lahan. Melihat cahaya yang sudah terang. Hari ini sangat cerah. Heran lalu dia melihat jam dengan susah payah karena perlu menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Masih menyipitkan matanya ia melihat jam lalu, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 09.30 A.M. Ahh masih pagi sekali untuk bangun. Hoamm. APA? JAM 09.30? YANG BENAR SAJA AKU TERLAMBAT ! oh shit! Damn! Aku kebablasan tidur sampai jam segini. Ya ampun aku tertidur lama sekali. Ah, yasudah lah lagi pula gerbang sudah ditutup. Aku tidak mau masuk hari ini.
Baru saja aku selesai mandi dan ingin memakan pizza yang Mali pesan semalam sembari menemani ku untuk cemilan saat bermain PS nanti. Topping favoritku "ham and pineapple" this is the besttttt pizza i've ever had. Oh my god. Baru saja satu suapan pizza itu langsung membuat ku melayang seperti di awan-awan. Betapa enaknya pizza ini. Tidak ada yang lain lagi selain pizza. I love pizza. Really.
Ting!
You have 1 new message !
Ku geser layar itu lalu menampilkan sms dari Darcy.From: Darcy Collins
"Hey, where r u? Aku tidak melihat mu disekolah hari ini? Apa kau baik saja,Cal?"Ternyata dari Darcy. Ah dia perhatian sekali pada ku. Manis. Dia adalah sahabat ku dari kecil yang penakut tidak mau sesuatu yang berbau misteri. Dia memang payah. Aku yang selalu ada didepan saat ada situasi yang menurutnya misteri atau horror. Lalu dia mengikuti di belakang. Typical Darcy.
Lalu aku mengetik untuk membalas pesan ku ke Darcy.
To: Darcy Collins
"I'm sorry, Darcy! Aku baru mengabarimu. Iya aku baik-baik saja hanya tadi pagi aku telat bangun dan aku tidak sekolah hari ini. Hehehe. Kenapa? Kau merindukan ku? Datanglah kerumahku nanti saat pulang sekolah. I've a lotttt pizzaaaa for youuuuuu !!!!! :))) xx"Tidak berapa lama aku mendapat notif lagi bahwa ada 1 pesan baru.
From: Darcy Collins
"Ouchhh pizzaaaa aku akan datang untuk pizza bukan karenamu! ;) sisakan yang banyak untukku Cal!"Manis sekali dia. Bilang saja ingin bertemu aku. Huh, dasar Darcy. Lalu aku mengetik lagi untuk membalasnya.
To: Darcy Collins
"Dont worry! Nanti akan kubagikan yg banyak! Belajar sana! Nanti catatanmu aku pinjam ya. Bye. ;))))) xxxxx"Setelah itu tidak ada balasan lagi dari dia. Mungkin dia sedang belajar. Aku sudah terbiasa dengan meminjam catatan nya. Dan berakhir dengan aku yang menraktir nya. Ya seperti sekarang ini. Anggap saja imbalan untukmu Darcy. Karna merasa bosan aku memainkan PS ku, sambil memakan pizza. It's time to playing games!
Aku berada di sebuah taman. Taman yang bagus. Dengan berbagai warna bunga di sekitarnya. Tempat duduk dipinggir taman. Taman ini beda aku tidak pernah kesini sebelumnya. Lalu,aku melihat perempuan. Dia memakai dress. Cantik. Dress itu memanjang kebawah betisnya tertutupi oleh dress nya. Hidung nya yang mancung. Rambut brunette nya yang masih sama seperti dulu. Tangan lentiknya yang dulu menari-nari di jari ku sekarang terlihat lebih putih. Wajahnya sedikit memucat. Bibir yang kecil. Terlihat mungil. Mata biru laut yang ia punya. Terlihat bersinar. Bulu mata yang lentik. Dia terlihat berbeda dari biasanya. Lalu, dia memberi ku senyuman manis nya. Ketika aku ingin mendekatinya dia menjauh. Seakan-akan dia menyuruh ku untuk pergi. Aku ingin ikut dengan nya. Aku tidak mau kehilangan dia lagi. Lalu,aku mengejarnya dia memberi ku peringatan agar aku tidak mendekatinya. Aku terdiam. Lalu dia melangkah pergi. Ketika sudah berjalan dia menoleh ke arahku. Dia tersenyum tulus. Lalu dia menghilang begitu saja. Ketika aku berlari menyusulnya dia hilang. Dia hilang lagi. Dan aku tidak dapat meraihnya lagi untuk kesekian kalinya.
Aku merasa ada yang memanggil ku. Tapi, aku terlalu lelah untuk bangun. Suara itu samar-samar masih memanggilku. Ternyata,aku ketiduran ketika bermain PS. Lalu, aku mendengar suara pintu yang dibuka. Aku pikir itu Mali, atau itu Ibuku. Tapi, ternyata sepertinya bukan. Aku masih memejamkan mata. Aku seperti merasa dilihat. Ruangan ini diam tanpa suara. Tapi siapa dia? Lalu aku berpura-pura seperti baru bangun dari bawah alam sadarku. Ketika aku terlihat membuka mata aku menyipitikan mata ku. Samar-samar aku melihat Darcy. Darcy? Untuk apa dia kesini? Melihat ku tidur? Oh yaampun calum kau melupakannya. Kau yang menyuruhnya ke rumahmu. Maafkan aku darcy aku lupa.
Lalu aku membuka pembicaraan.
"Kau sudah disini? Sejak kapan? Woahhh" kataku sambil menguap dihadapannya.
"Ya begitulah sekitar satu jam yang lalu" apa ? Yang benar saja ? Sepertinya dia baru masuk? Dia berbohong padaku? Awas saja kau Darcy. Beraninya kau berbohong padaku. Akan ku beri hukuman kau."Apa ? Satu jam? Oh my! Im sorry. Aku membuat mu menunggu lama." Kataku berpura-pura juga. Aku ingin melihat sampai mana ia berbohong. Lalu, ia tersenyum sendiri. Aku tau Darcy tidak bisa berbohong. Dia. Wanita. Polos.
"Kenapa kau tersenyum?" Kataku sambil menaikan alisku yang tebal ini."Im just kidding. Hahaha Aku baru beberapa menit disini. Kau tertipu! Hehehe" katanya tanpa merasa bersalah. Kan sudah aku bilang dia tidak bisa berbohong. Kau. Wanita. Polos. Darcy. Darcy si Wanita Polos. Mungkin aku harus memberinya julukan itu sekarang.
"Apa ? Jadi kau menipuku ? Berani sekali kau ya !" Kataku sambil berpura-pura marah. Lalu aku mengambil bantal ku untuk memukul wajahnya. Aku ingin perang bantal dengannya. Mengingat aku sudah lama tidak bermain dengannya seperti ini lagi.
"Hei jangan! Aku disini kan ingin makan pizza mu!" Katanya sambil menghindari bantal yang akan ku lempar.
"Pizza ? Kalahkan aku dulu,loser." Kata ku sambil mengeluarkan lidah ku tanda meledek nya.Aku senang dengan Darcy yang seperti ini.
Aku harap kita akan bisa bersama-sama selamanya.
Tidak ada siapa pun.
Hanya Aku dan Dia.
Just
Calum and Darcy.AUTHOR's NOTE:
Hey!! Sorry lama kalo yang udah nunggu ceritanya. Hehe. Kayak ada yang nunggu aja :"
5SOS and One Direction kmren ada di AMA's siapa yang udah nonton???
Btw, Niall di AMA's hot af. Oh iya kmrn thanks giving ya? HAPPY THANKSGIVING. :)Bye!!
28/11/2015.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE (c.h)
Fiksi PenggemarKetika Darcy Collins memendam rasa kepada seorang Calum Hood yang periang namun, tertutup dalam sesuatu hal yang tidak diketahui Darcy. Semakin lama rasa yang terpendam itu semakin bertumbuh, selama itu juga Calum semakin menjauh. Apa penyebabnya? B...