Author_Pov
Kringggg~
Bel pulang sekolah berbunyi. Murid murid pun berhamburan pergi ke luar kelas. Sama hal nya dengan Jaemi dan teman temen nya.
"Jaemiii, mau pulang bersama?" Tanya Hyeri menghampiri Jaemi.
"Kajja!"
Jaemi menarik tangan Hyeri dan berjalan keluar kelas. Saat sampai di gerbang sekolah, Jaemi di kaget kan dengan kehadiran kakak nya. Begitu pula dengan Hyeri,
"oppa? apa yang kau lakukan?" Tanya Jaemi polos.
"Aku menjemput mu lah" jawab Seungcheol dengan senyuman nya.
"Tapi aku ingin pulang bersama Hyeri, oppa" kata Jaemi sambil melirik teman yang ia gandeng.
"Kalau begitu kita antar saja dulu dia ke rumah nya, bagaimana?" Saran Seungcheol
"Haa ide bagus! Kau mau kan Hyeri?" Jaemi bertanya pada Hyeri.
"Ah ani, aku akan pulang sendiri saja, eum annyeong Jaemi-ah, Seungcheol oppa," Hyeri berlari keluar sekolah.
"Eh? Ada apa dengan nya.." Jaemi bertanya sendiri.
"Ada ada saja" kata Seungcheol dan membentuk senyum pada bibir nya.
"Kajja, Jaemi-ah" Seuncheol membukakan pintu mobil dan menutup nya setelah Jaemi masuk. Ia pun juga masuk dan mulai menyetir.-Di lain sisi-
unknown_povSiapa lelaki itu? Kenapa dia pulang bersama Jaemi? Apa dia pacar nya Jaemi? Ah tidak mungkin.. tapi mengapa mereka terlihat sangan dekat? hmm akan aku selidiki.
Jaemi_pov
"Oppa, kita mau kemana?"
"Hmm, aku akan mengajak mu jalan hari ini, kau mau kan?" Jawab Seungcheol santai.
"Tiba tiba sekali? Sejak kapan kau di rumah? Apa kau sudah mandi? Sudah makan? Kapan kau pulang? Apa yang menyebabkan ini semua? Kita mau kemana?" Tanya Jaemi panjang lebar. Dan hanya di jawab tawa dari Seungcheol.
"Oppa kenapa kau tertawa?!" Aku mulai kesal.
"Aku akan mulai trainee besok. Aku rasa jika aku sudah memulai trainee, kita akan jarang bertemu." Aku membulatkan mata ku mendengar semua apa yang Seungcheol oppa katakan.
"Hmm bahkan sebelum nya kita juga jarang bertemu bukan?" Canda ku sambil tertawa.
"Hey kau ini" Seungcheol oppa mengacak acak rambut ku.
"Yak oppa! Geurae, aku akan mendukung semua apa yang kau inginkan! Dan sekarang, kita haru jalan jalan, berfoto sebanyak banyak nya agar saat kau menjadi artis nanti aku akan menyebar nya ke dunia maya. Hahhaha "foto pre-debut seorang Choi Seungcheol!""
Aku tertawa sendiri mendengar semua perkataan ku.
"Baiklah nona, terimakasih dan lakukan lah semua yang kau ingin lakukan" Seungcheol oppa terseyum menatap ku.Author_pov
Jaemi dan Seungcheol berjalan di sekitar sungai Han. Mereka membeli permen kapas, dan memakan nya bersama.
"Oppa, sudah lama dari terakhir kalinya kita jalan bersama" kata Jaemi saat mereka tengaj asyik berjalan.
"Iyakah? Im sorry Jaemi, aku terlalu sibuk dengan dunia ku" jawab Seungcheol menundukan kepala.
"Its okay oppa, tapi aku ingin membuat janji pada mu" kata Jaemi.
"hm? apa itu?" Seungcheol menatap Jaemi dengan rasa penasaran.
"Berjanjilah mulai sekarang, kita harus lebih sering berkomunikasi! Walaupun hanya dengan pesan singkat atau apa saja" kata Jaemi mengangkat jari Kelimgking nya.
"Aiih, baiklah aku berjanji, maafkan aku karena tidak pernah perhatian pada mu" Seungcheol mengangkat jari kelingking nya juga.
"Baiklaah, sekarang waktu nta kita berfoto!" Jaemi menarik tangan Seungcheol agar lebih rapat dengan nya. Seungcheol merangkul tangan nya di bahu Jaemi. Dan mereka berfoto dengan berbagai macam expresi, dari senyum, mem pout kan bibir masing masing, bahkan ada pose Seungcheol mencium rambut Jaemi.
"Dan sekarangg, kau harus berselfie sendiri sebanyak 10 kali di handphone ku!" Kata Jaemi serta menyerahkan handphone nya.
"Kau ini ada ada saja" kata Seungcheol dan dia mulai bergaya. Sungguh, mereka seperti pasangan kekasih, padahal hanya adik dan kakak.Di lain sisi ada seaeorang yang mengikuti mereka. "Kenapa lelaki itu merangkul nya? Bahkan mencium nya? Ah yang benar saja!" Kata lelaki di balik pohon yang memerhatikan Jaemi dan Seungcheol dari tadi.
Matahari mulai terbenam. Jaemi dan Seungcheol masih asik mengobrol. Membicarakan apa saja hanya untuk melepas kerinduan satu sama lain. "Jaemi ah, sudah hampir malam. Bagaimana kita pulang? Besok kau sekolah kan" saran Seungcheol ke Jaemi.
"Aku masih ingin bersama oppa" jawab Jaemi mem memajukan bibir nya.
"Hey kau sudah besar, jangan bersedih gitu lah, lagian kan oppa mu ini akan menjadi artis besar nanti," Seungcheol mengelus pucuk kepala Jaemi.
"Hmm jangan tinggalkan aku oppa. Eomma dan Appa sudah tidak pernha balik sekarang, aku takut" suara Jaemi mulai bergetar.
"Iya, kau masih memiliki ku. Jangan bersedih, kalau kau sedih nanti oppa juga sedih loh," Seungcheol senyum menatap Jaemi. Jaemi membalas senyuman Seungcheol dan memeluk kakak nya erat. Seungcheol membalas pelukan itu. Sungguh, pemandangan yang sangat indah.. "baiklah, ayo kita pulang, kau perlu istirahat" kata Seungcheol menarik tangan Jaemin dan mereka berdua akhirnya pulang.At Home
- living room -Jaemi sedang mengerjakan tugas di ruang tengah hanya karena masih ingin bersama Seungcheol. "Jaemi ah" tiba tiba Seungcheol memamggil adik perempuan kesayangan nya itu.
"Nde oppa?"
" Bagaimana kabar si idiot itu?"
"Oppa, kau masih mengingat nya?"
"Tentu saja. Bukankah dia cinta pertama adik ku?" Goda Seungcheol
"Aish oppa. Hmm dia baik. Tadi pagi dia memberika aku susu oppa! Ah aku sangat senang!"
"Susu? Kau bahkan memilikinya..." Seungcheol tertawa dengan perkataan nya sendiri. "Hahahahahha"
"Yak oppa! Kau masih saja! Pervert!!!" Jaemi menepuk bahu kakak nya itu.
"Haha aku bercanda, apakah dia juga suka pada mu?" Tanta Seungcheol lagi.
"Ah AKU HARAP SEPERTI ITUU!" Jaemi berteriak dan itu cukup membuat kuping Seungcheol sakit.
"Hey, ini rumah bukan hutan!" Seungcheol menjitak dahi adik nya.
"Aku sangat malu oppa!" Jaemi salah tingkah sekarang.
"Kau belajar dulu yang rajin, kenalkan pada terlebih dahulu, arraseo? dan satu lagi. Dia tidak boleh lebih tampan dari ku!" Seungcheol meminta pesanan.
"Kau bawel sekali, Mr. Choi" jawab Jimin Memggoda kakak nya.
"Kau juga bodoh!" Jawa Seungcheol dan di balas tawa dari Jaemi.
"Sudah malam, tidur lah" kata Seungcheol.
"Kau juga" jawab Jaemi dan menuju kamar nya. Seungcheol mengangguk merespon perkataan adil nya. "Besok pagi aku yang antar ya" sambung Seungcheol. "Ne oppa, jaljayo~" Jaemin melambaikan tangan nya. "Nado" jawab Seungcheol dan terseyum.SKIP
morning
"Jaemi-ah, cepat!" Teriak Seungcheol dari luar memanggil Jaemi. "Nde oppa, wait a minute!" Jawab Jaemi. Seperti yang sudah Seungcheol janjikan semalam, dia akan mengantar Jaemi pagi ini. Jaemi memasuki mobil dengan terburu buru. Dan setelah ia masuk, mobil pun berjalan menuju sekolah Jaemi.
"Oppa, kau kapan berangkat?" Tanya Jaemi memulai pembicaraan.
"Habis mengantar mu ke sekolah" jawab Seungcheol yang masih fokus menyetir. "Bukan kah seorang trainee tidak boleh membawa kendaraan pribadi?" Tanta Jaemi. "Siapa bilang? Dan aku tidak membawa nya kok. Nanti aku akam menolfon Paman Lee untuk mangambil mobil dan menaru nya di rumah" Jawab Seungcheol. Jaemi hanya membulat kan mulut nya tanda menegrti. Tak lama setelah itu, mereka sampai di tujuan.
"Sudah sampai" kata Seungcheol dan dia turun di ikuti Jaemi.
"Ingat, kau belajar yang rajin. Nanti malam kalau sempat akan aku hubungi" Seungcheol mengelus pucuk rambut Jaemi untuk yang kesekian kali nya.
"Nde oppa!! Kau juga, jaga kesehatan mu, jangan terlalu lelah, makan terautur, perbanyak minum vitamin--" Jaemi terhenti dari bicara nya karena Seungcheol sudah menutup mulut adik nya itu.
"Baik nona, aku tidak akan lupa" lanjut Seungcheol lagi.
"Bailklah aku ke kelas sekarang. Anyyeong oppa! Im gonna really miss you!" Jaemi teriak
"Me too!" Jawab Seungcheol dan mengelengkan kepala nya pelan. Setelah itu Seungcheol pergi dan Jaemi beranjak ke kelas nya."Choi Jaemi!" Teriak seseorang
"Heung?" Jaemi membalas
"Siapa pria itu?" Tanya orang itu lagi.
"Hmmm bukan urusan mu. Sudah dulu ya, dadaa!" Jawab Jaemi dan langsung pergi.
"Yak Choi Jaemi! Jawab aku!!"---------
vote and comment~^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smirk ; Jeon Wonwoo [전원우] ✔
Hayran KurguJeon Wonwoo, lelaki yang memiliki senyuman maut itu mengajar seorang wanita yang sangat ia cintai. Tak di sangka, tenyata wanita itu juga memiliki perasaan yang sama dengan Wownoo. Hubungan mereka sempat di halangi oleh jarak. dan itu membuat Wonwo...