Gara-gara Komik

5.5K 339 7
                                    

"Naura" ucap Naufal melihat Naura yang baru saja masuk ke dapur untuk makan malam, tapi Naura tidak maenjawab apa-apa, cuek. Bahkan, enggan melihat kakaknya yang tadi sempat memarahinya satu jam yang lalu di gramedia.

Naura mengambil dua centong nasi ke piring, tidak lupa mengambil lauknya juga.

"Neng Naura mau makan dimana?" tanya mbo Darmi sebelum Naura melangkahkan kaki keluar dari dapur.

"Kamar mbo" Naura berlalu meninggalkan dapur, dan berjalan menuju kamarnya.

Setengah jam berlalu, Naura keluar dari kamarnya dan mengembalikan piring ketempatnya semula. Lagi-lagi, Naufal mencoba untuk mengajaknya bicara.

"Naura, sini nonton. Sinetron kesukaan kamu udah mulai tuh...tukang haji naek bubur, eh...salah...tukang bubur naik haji"

Tetap aja Naura tidak perduli pada ocehan kakaknya dan langsung masuk ke kamarnya lagi, tidur. Mata Naufal terus mengekori Naura yang masuk ke kamarnya tanpa menoleh melihat kakaknya.

"Mas Naufal, neng Naura lagi ngambek ya sama mas Naufal ??" tanya mbo Darmi hati-hati.

"Iya mbo" jawabnya sambil menunduk males.

"Ngambeknya serem yaaa...dari tadi mas Naufal dicuekin terus...hahahah" ledek mbo Darmi melihat majikannya yang mulai pusing dengan sikap Naura.

Sebelum beranjak masuk ke kamarnya, Naufal mencoba mengajak bicara Naura. Mungkin saja Naura udah mau bicara.

"Naura" Naufal mencoba buka pintu kamar Maura, tapi...kok tumben-tumbenan ya...pintu kamar Naura dikunci.

"Naura...Naura marah sama ka Naufal??" tak ada jawaban dari dalam kamar.

"Maafin kakak ya Naura...jangan marah lagi donk..."

Zzzzrrrttt ggrrroookkk... grrrrokkk

Pantes saja Naura tidak menjawab, terdengar suara dengkuran dari dalam kamarnya. Yang artinya Naura sudah tertidur pulas. Naufal senyum-senyum sendiri mendengar suara dengkuran dari kamar adiknya itu, diapun langsung kembali menuju kamarnya.

= = = = =

Naufal mondar-mandir tidak jelas di dalam ruangan kerja salah satu butiknya, sesekali dia mengacak-ngacak rambutnya yang sudah tertata rapi. Saking pusingnya memikirkan Naura yang masih aja ngambek cuma gara-gara komik beberapa hari lalu, membuat Naufal tidak konsen kerja. Sudah beberapa hari ini Naura mendiaminya, tidak mengajaknya bicara, bahkan Naura sengaja tidak ingin bertatap muka dengan kakaknya itu, yang telah membuatnya malu didepan umum. Keasyikan mondar-mandir tidak jelas, membuat Naufal tidak menyadari sudah berapa kali karyawannya mondar-mandir masuk hanya untuk meminta tanda tangannya, tapi tidak ada yang berani memintanya langsung, melihat kondisi atasannya seperti banyak masalah. Sehingga merekapun meletakkannya diatas meja kerja Naufal tanpa disadari olehnya.

"Fal" tegur Rania, orang kepercayaan Naufal untuk menjalankan bisnis butiknya. langsung menghentikan kegiatan Naufal yang mondar-mandir.

"Apa??"

"Kamu kenapa ? Dari tadi mondar-mandir ga jelas..."

Naufal menghempaskan tubuhnya disofa ruangannya Rania duduk diseberangnya.

"Aku pusing Ran...Naura ngambek sama aku, udah beberapa hari ini aku dicuekin"

"Lho...kok bisa ??"

Naufal menceritakan sebab musabab kenapa Naura ngambek kepadanya beberapa hari yang yang lalu. Emang, Naufal tidak pernah menyembunyikan apapun dari Rania, termasuk soal Naura adiknya yang ketemu gede.

Naura [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang