Dimana Aku ??

4.6K 308 0
                                    

Naufal POV

Aku begitu panik ketika mendapatkan telepon dari mbok Darmi. Dia bilang, kalau sudah 2hari ini Aileen mengurung diri dikamarnya, tidak menyentuh makanan dan minuman sama sekali bahkan...sudah 2 hari ni dia juga tidak mandi. Itu yang dia katakan Mbok Darmi kepadaku. Ada apa dengan Naura ?? Sebenarnya, apa yang terjadi dengannya, sampai Naura seperti itu.

"Bram...tolong kau urus pekerjaanku disini, aku harus segera kembali ke jakarta. Kalau ada apa-apa, kau hubungi saja aku"

"Baik, Pak Naufal. Akan saya kerjakan"

"Oh iya pak...ini untuk bapak"

"Apa ini ??" Bram menyodorkan sebuah amplop coklat, yang sama sekali aku tidak mengerti apa maksudnya.

"Bukankah...beberapa bulan yang lalu, bapak meminta saya untuk menyelidiki seseorang ??"

"Oh iya ya...aku baru inget, baiklah akan aku buka dalam perjalanan" aku membawa amplop coklat itu dan menuju parkiran mengambil mobil, lalu melaju menuju jakarta.

Aku terus melirik amplop coklat yang kuletakkan di bangku penumpang, disebelahku. Di dalam amplop coklat itu, aku akan tau siapa seseorang yang sangat mirip dengan Naura, sebelum kecelakaan. Ingin sekali aku membukanya, tapi...saat ini buatku tidak penting !! Yang penting aku harus segera tiba dijakarta, menuju rumahku. Melihat bagaimana kondisi Naura adik kesayanganku, sekaligus...perempuan yang sangat aku cintai.

"Mas Naufal...Neng Naura..." Mbok Darmi langsung menghampiriku begitu aku tiba didepan pintu. Tapi aku langsung memotong ucapannya dengan kasar, shingga dia tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"MBOK INGET KAN, SAYA UDAH PERNAH BILANG KALAU ADA APA-APA SAMA NAURA, MBOK HARUS HUBUNGIN SAYA !!! INI UDAH DUA HARI NAURA TIDAK MAKAN, KENAPA MBOK BARU TELPON SAYA 3 JAM YANG LALU ??!!" Tanpa sadar aku membentak Mbok Darmi.

"Maaf Mas Naufal...Mbok takut mengganggu pekerjaan Mas Naufal di Bandung..." ucap Mbok Darmi menundukkan kepalanya.

"KERJAAN ITU GA PENTING BUAT SAYA MBOK !! YANG LEBIH PENTING ITU NAURA !! NAURA !!! INGET YA MBOK, KALAU SAMPAI TERJADI APA-APA MBOK HARUS TANGGUNG JAWAB !!!" lagi-lagi aku membentaknya, tanpa sadar jari telunjukku menunjuk-nunjuk kewajahnya. Seakan-akan aku sedang memerahi bawahanku, ya...Mbok Darmi memang bawahanku, tapi dia seperti keluargaku. Dia sudah mengikutiku dari aku masih berumur 5 tahun.

"Maafkan saya Mas..." mbok Darmi menangis. Selama puluhan tahun Mbok Darmi ikut keluargaku, baru kali ini aku melihatnya menangis dan itu pun...karena aku memarahinya.

Aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku lagi, aku pergi meninggalkan Mbok Darmi begitu saja. Aku tau, Mbok Darmi sama sekali tidak bersalah, tidak seharusnya aku membentaknya. Tapi, aku sangat sensitif bila berhubungan dengan Naura. Tidak perduli dengan kerjaan maupun orang lain.

Aku membuka pintu kamar Naura, dia terduduk diatas tempat tidurnya. Menenggelamkan wajahnya dikedua lututnya. Sepertinya benar yang dikatakan Mbok Darmi, kalau Naura tidak mandi selama 2 hari. Karena dia masih menggunakan pakaian tidur yang sama sebelum aku pergi kebandung.

Aku mendekatinya dan duduk dihadapannya.

"Naura" ucapku lembut. Dia mengangkat kepalanya dan menatapku. Tapi, tatapannya sangat berbeda. Tatapannya kosong seperti tidak mengenaliku. Sepertinya dia tidak tertidur selama 2 hari ini, wajahnya pucat...dan kedua matanya terlihat seperti mata panda, bengkak seperti habis menangis dan tidak tidur.

Apa mungkin dia tidak tidur selama 2hari ini ?? Dan menangis ??

"Kau...siapa?? Dan...dimana aku ini ??" jawabnya sedikit lemah.

Naura [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang