"Aku tidak merebut posisinya !! Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku !! Kau tau, Aileen itu anak yang bodoh !! Dia tidak pernah berada di 10 besar, nilai teringginya hanya 5 !! Lima !! Bolak-balik papa mama selalu dipanggil untuk datang ke sekolah karena Aileen selalu membolos !! Tapi...apa yang Aileen dapatkan ?? Mama papa sama sekali tidak pernah memarahinya, selalu menyayanginya sementara aku ?? Aku yang berjuang mati-matian selalu mendapatkan peringkat pertama dikelas...mama papa biasa-biasa saja padaku. Dan ketika aku mendapatkan peringkat 5, mereka begitu kecewa padaku. Sedangkan Aileen...dia yang tidak pernah mendapatkan peringkat 1...mama papa selalu menyayanginya. Apa salah kalau aku iri padanya ?? Apa salah kalau aku membencinya ??"
"Dan kau tau fal...mama papa selalu menolak jika aku meminta liburan jalan-jalan ke tempat wisata, tapi jika Aileen yang memintanya mereka langsung menyetujuinya...Aileen selalu pamer kepada teman-teman kami, kalau orangtuanya begitu menyayanginya...lalu apa yang harus aku bilang, kalau mereka bertanya kepadaku mengenai orangtuaku ?? Apa aku harus bilang kalau mereka membeda-bedakan aku dengan Aileen ?? Hikhikhik..."
"Itulah alasanmu memilih tinggal bersama nenekmu dikampung ?? Dan kembali menjadi Aileen ??" Angguk Revita.
"Aku takut...kalau Aileen kembali kerumah...mama papa ku akan membeda-bedakanku lagi...hikhikhik..." tanpa sadar, Naufal memajukan duduknya dan menyentuh pipi Aileen, mambantunya untuk menghapus airmatanya.
Dan sepasang mata yang duduk tidak begitu jauh darinya, menurunkan lembaran menu sedikit kebawah mata. Melihat apa yang Naufal lakukan, menatapnya tajam.
"Aku minta maaf, aku ga bermaksud..." ucap Naufal lembut sambil menyapu air mata yang turun dari kedua mata Aileen. Dia juga tidak bisa menyalahkan Revita yang berperan sebagai Aileen, tujuannya hanya ingin mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya. Yaaa...Revita gadis yang baik, slama dia menjadi Aileen, dia tidak sekalipun menyakiti orangtuannya dan juga Agra.
Aileen memegang tangan Naufal, melihat jam tangan yang melingkar ditangannya.
"Fal...apa kita pernah bertemu sebelumnya ??"
"Tidak pernah" Naufal menggeleng.
"Jam tangan ini...setahun yang lalu, dicafe ini...kita pernah bertemu kan ??" Naufal mencoba mengingat2.
"Waktu itu aku duduk didepan kamu, ketika cafe ini penuh tidak ada meja yang kosong. Sebelum aku pergi, aku sempat menanyakan jam berapa saat itu. Itu kamu kan ?? Jam ini...jam yang kamu pakai saat itu kan ??"
Jangan bilang...kalau Revita ini, adalah perempuan yang bertemu denganku kedua kalinya. Dan pada saat itulah aku jatuh cinta padanya. Jadi...perempuan yang selama ini aku taksir adalah Revita ?? Bukan Aileen ?? Dan selama itu aku mengira kalau mereka adalah satu orang, dan mengira kalau Revita adalah perempuan yang sama dengan perempuan yang ketemu denganku waktu pertama kali...
Batin Naufal."Fal...benerkan ??"
"Jadi perempuan itu...kamu ?? Bukan Aileen ??" Revita mengangguk.
"Jadi...selama ini aku mengira kalau Aileen itu adalah perempuan yang aku temui dicafe...perempuan yang bisa membuatku jatuh cinta pada pandangan kedua ?? Ternyata bukan Aileen..." Revita hanya mengangkat bahu, sedikit tidak mengerti dengan ucapannya.
Tanpa sepengetahuan mereka, sepasang mata yang sedari tadi menatapnya tajam pergi begitu saja, sedikit kecewa.
Naura (Aileen)
Aku keluar dari cafe itu tanpa sepengetahuannya. Mereka sama sekali tidak menyadari keberadaanku.
Kenapa sih, kak Naufal pake pegang-pegang pipi kak 're segala ?? Apa kak Naufal suka sama kak 're ?? Apa kak Naufal juga akan ninggalin aku seperti Agra ninggalin aku ??
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura [Complete]
Teen FictionHai !!! Namaku Naura, Naura Reynand. Aku tidak tau itu nama asliku atau bukan. Yang pastinya seseorang memanggilku Naura, saat aku terbaring dirumah sakit satu bulan yang lalu. Dia adalah kakakku, Naufal Reynand.