Aku segera memakai seragam sekolah khusus hari rabu dan kamis, sentuhan buton yang sering disebut anak SMA 1 untuk menyebutkan seragam sekolah mereka.
Setelah semua perlengkapan sekolah telah siap aku langsung keluar kamar dan meletakan tasku disofa ruang tamu dan duduk untuk memakai sepatu sekolahku.
Aku merapikan baju seragam garis-garis bewarna biru langit dengan rok abu-abuku dan langsung berpamitan pada nenekku.
"Pergi ya nek, Asslamulaikum" Aku keluar rumah dan memanggil ojek yang sering mangkal didepan gang rumahku.
Ojek yang kutumpangi pun segera melesat dijalan menuju sekolahku dan setelah sampai aku membayar ongkos ojek yang berhubungan dekat dengan keluarga nenekku. Itulah enaknya tinggal didaerah banyak yang dikenal ckck.
"Makasih om" kataku sembari mengembalikan helm yang tadi kugunakan.
Aku melewati pagar yang disudah ada penjaga satpam untuk memperhatikan jika ada yang melanggar peraturan seperti salah memakai kaos kaki atau tidak memakai dasi dan ikat pinggang saat hari senin dan selasa.
Dan dikanan kiri ada meja serta bangku panjang yang terbuat dari kayu untuk guru piket yang menangani siswa yang telat.
Saat aku melewati pinggiran lapangan yang biasanya setiap pagi ada kakak kelas atau teman seangkatan yang bermain sepak bola. Aku hanya menatap lurus kedepan tapi saat aku sudah ingin belok ketempat kelasku ada kakak kelas yang berdiri didepanku bersama temannya disamping kanan dan kirinya.
Dia menatapku seperti mengejek dan langsung mendengus kesal. "Jadi ini nih perempuan dari Jakarta?" Dia menatatku dengan mata bulat besarnya.
Aku tak menjawab pertanyaan kakak kelas yang gayanya sok banget ini, aku hanya meliriknya dengan dagu terangkat. Kalau dia sombong gue bisa lebih sombong kali daripada dia.
"Kalau ditanya tuh jawab" kata temannya yang berdiri disebelah kanannya. "Harus banget ya?" Kataku menantang
Sebenarnya aku malas meladeni hal seperti ini, ini tuh basi banget tau gak sih masih jaman apa bully adek kelas karna suatu hal. Dan lagi aku berani karna aku yakin pasti mereka yang mengerjaiku juga sebelum- sebelumnya seperti menendang tong sampah didepanku saat aku lagi piket dan mengkunci kamar mandi dari luar saat aku lagi berganti pakai olahraga untuk ada yang bersedia membukakan pintu kamar mandi saat peluit guru olahragaku terdengar nyaring.
Bener bener kakak kelas kurang kerjaan.
"Wah Bel, nantagin kamu tuh." Kata teman disebelah kirinya
Rasanya aku ingin tertawa didepan muka penuh make up nya itu gimana gak lucu yang biasanya selalu aku dengar kalau bully orang itu pasti pakai lo-gue tapi Kali ini aku-kamu rasanya aneh banget kalau dengarnya.
"Berani banget baru juga jadi adek kelas" kakak kelas yang dipanggil Bel itu pun tambah menaikan dagunya lebih tinggi.
"Kak gue gak ada urusan ya sama lo jadi dengan sangat hormat gue minta lo minggir" kataku malas.
Aku melihat sekitarku yang sudah banyak melihat kami, ada juga yang hanya berdiri didepan pintu dengan menyembulkan kepalanya aku malas menjadi pusat perhatian seperti ini apa lagi karna labrakan kakak kelas didepanku ini.
"Wah benar jadi kamu orang Jakarta itu" Katanya masih dengan nada mengejek
"Kalau iya kenapa deh." Aku sudah malas meladeni senior ini tapi Sepertinya dia tidak akan berhenti berceloteh kaya burung beo. Berisik banget sumpah.
"Tapi penampilan kamu tuh gak mecing banget dan tidak meyakinkan" Katanya dan teman disebelahnya hanya menganguk tanda apa yang diucapkan oleh temannya benar.
"Lah emang gue kesini kan pengen belajar bukan pengen nandan kaya lo pada kak!" Teriakku dalam hati.
"Sepatumu itu norak banget"
"Dan lagi mukamu itu pucat"
Ya ya ya aku hanya bergumam tak jelas menangapi ucapan cewe centil dihadapku ini. Harus extra sabar ladenin orang yang punya kelainan kaya mereka.
"Apa jangan-jangan kamu gak punya uang buat beli make up seperti kita?" Katanya masih menilai penampilanku.
"True gue harus ngikut dandan menor kaya kalian gitu? Bibir mengkilat kaya abis makan gorengan dan lagi itu bedak atau tepung putih banget" kataku mencibir dan orang-orang yang sedari tadii menonton aksi kita langsung tertawa ngakak setelah aku mengucapkan kalimat tadi.
Kak Bel terlihat marah karna ucapanku dia maju dua langkah dan aku berjaga Jaga takut dia akan memukulku. Tapi sebelum dia melayangkan tangan mungilnya itu diwajahku suara yang selalu mengisi acara yang diadakan sekolah pun terdengar dari arah panggung Kak Bel pun langsung menoleh ke arah Kak Afdal dengan wajah sok imutnya. Dasar ular berbisa, medusa.
Kak Afdal adalah ketua osis di SMA 1 dia sangat terkenal ditambah dia mempunyai wajah menawan dengan kulit coklat bersih dan lagi dia sangat amat pandai dapat dilihat karna dia selalu mengikuti perlombaan akademik maupun non akademik dan dia selalu memenangkan nya.
Kak Afdal berlari kearah kami dengan kak Bel masih menunjukan wajah sok manisnya. Berhubung tuh Medusa lagi Liatin kak Afdal mending gue cabut lewat pinggiran kelas sebelas IPS dan perpustakaan.
Aku masih dapat mendengar suara kak Bel yang sedang berbicara dengan kak Afdal dengan Nada sok manisnya. "Hei kak Afdal."
Aku berlari memasuki kelasku dengan amarah masih menumpuk di ubun-ubun. Aku melewati teman-temanku yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah milik mereka, sudah menjadi pemandangan setiap pagi itu mah.
Setelah sampai dibangkuku aku segera melempar tasku dan duduk, Belva dan lainnya yang sedang fokus mengerjakan pekerjaan mereka langsung menoleh kearahku yang terlihat sangat frustasi.
"Kamu kenapa Kev?" Tanya Belva
"Gak papa" kataku sedikit tersenyum lalu Belva dan lainnya pun kembali mengerjakan pekerjaan mereka.
Kalau kalian ingin tahu Belva adalah adik kandung dari kak Bel kalian tidak percaya bukan? Sama sepertiku tapi itulah kenyataan yang sebenarnya. Bener-bener beda banget tapi jika dilihat nama mereka hampir sama kan?. Belva dan Bella?.
***
Assalamualaikum wkwk... Akhirnya masih bisa buat nulis nih cerita padahal lagi sibuk banget serius deh bang :v.
Oh ya selamat hari sumpah pemuda untuk pemuda-pemudi Indonesia dan Happy Anniversary 1st OSIS SE-JAKBAR, loop you guys *kedip-kedip cantik*
Untuk seminggu kedepan gue gak bakal update secara gue pengen nikmati acara gue disini -jekartah- wkwkw jadi alhamdulillah untuk guee . Akhir kata dari gue yeyy gak punya utang update :'v *lirik temen sekelas* :v
Dan dimulmed ada icon dari kota Bau-Bau, pantai kamali dan patung naga. Tempat si Kevala ketemu Patra, kekeke.
Arigatou Gozaimasu minna-san! Guten Abend
❤ 28 October 2015 ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Nusantara
Teen FictionAmazing cover by @snow-flurries ♡♡ Gadis ibukota yang pindah ke daerah Sulawesi Tenggara disana ia bertemu pemuda tunanetra yang mempunyai semangat hidup tinggi. Tanpa ia sadari ia telah jatuh kedalam pesona seorang Patra yang notaben baru saja ia...