Penghalang Rindu

91 5 0
                                    

To : Runa ^^

Semangat ujian paketnya ya Tra. Jangan lupa berdoa ... go go fighting!

Send

Seperti sore biasanya sehabis bangun dari tidur siangnya, Kevala akan menyempatkan memberikan semangat untuk Patra. Karna besok cowo itu akan mengadakan ujian nasional, dia mengambil ujian paket.

Setiap pesan yang dikirimkan Kevala akan selalu dibalas pada malam hari, karna jadwal belajar Patra yang sibuk disiang hari, membuat Kevala sidikit bersabar.

Sebenarnya hubungan apa yang sedang dijalani oleh mereka berdua? LDR? Tapi Patra belum yakin, cowo itu masih menitipkan hatinya pada Kevala, jadi apakah itu bisa dibilang LDR? Sepertinya tidak.

Kevala menyibakan selimut tebal yang menutupi separuh badannya hingga dada lalu menaruh kembali handphone nya diatas nakas samping tempat tidurnya.

Sudah hampir dua bulan dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit tapi tidak ada yang bisa dilakukannya selain tidur, makan, main handphone, dan menonton tv.

Tapi untung Niko dan Nana selalu datang untuk mengajaknya mengobrol atau membawa Kevala jalan-jalan sore disekitar komplek rumahnya.

"Kevala sayang, lo lupa lagi makan siang, ini udah jam empat," suara yang sudah sangat Kevala ingat diluar otaknya yang selalu datang tepat jam empat sore. Nana? Kalian pikir itu nana? Salah besar, itu Elda sahabat sekaligus tetangganya. Cewe cantik yang umurnya bertautan beberapa tahun lebih muda darinya.

Rambut ponytail selalu hadir dipengelihatan Kevala saat anak smp itu datang memasuki rumahnya dengan seenak jidat. Tapi Kevala tidak terlalu ambil pusing, walau tuh bocah berisik banget tapi setidaknya dia ada teman untuk sekedar menemaninya menonton film kartun atau film apa pun yang bisa menghalangi kebosanan.

"Please ya Da, suara lo itu mengema sampe sini tau gak," Kevala berdecak lidah kesal saat Elda sudah memasuki kamar Kevala dengan membawa nampan berisi makan siang serta susu putih segar.

Elda tak membalas sindiran dari tetangga nya itu dia malah sudah duduk dipinggir tempat tidur setelah meletakan nampan dimeja yang tidak jauh dari tempat tidur Kevala.

"Lo nakal sih,udah gue bilang telpon gue jam satu-an. Gue udah pulang sekolah kok."

Kevala memutar mata malas, "Habis pulang sekolahkan lo harus les."

"Telat beberapa menit gak ngefek kok. Gue bayar juga kan tuh tempat les" ujar Elda santai.

"Walau lo nyebelin abis tapi gue sayang juga kok sama lo!"

Hanya kekehan kecil yang keluar dari bibir tipis Elda. Walau tipis tapi pedes bro.

Elda atau nama panjangnya adalah Emeralda. Ya hanya Emeralda, kayanya emaknya gak mau kasih nama anaknya panjang-panjang. Atau emaknya yang gak punya ide buat kasih nama? Tau deh, itumah terserah emaknya saja. Kevala tak ambil pusing.

Nampan yang tadi ada dimeja bundar kini sudah berpindah kepangkuan Kevala. Kepala gadis itu mendongak saat Elda sudah bertolak pinggang. Oke, sepertinya tuh bocah udah gak sabar.

Sebenarnya yang anak kecil siapa disini? Kevala atau Emeralda?.

Dengan ogah-ogahan Kevala memasukin sesendok demi sesendok nasi yang ada dipiring kedalam mulutnya. Elda hanya melihatnya dan tersenyum lalu langsung mengambil remote yang ada disebelah Kevala.

Gadis itu menganti saluran chanel untuk dia nonton tapi tak ada satu pun acara yang bagus pikirnya.

"Itu kenapa film india semua sih dari siang sampe malem, gak habis pikir gue" Emeralda kembali berceloteh, seperti hari-hari yang lalu Emeralda akan mengomentari tayangan televisi yang sepertinya membuatnya bosan. Tapi ucapannya itu loh, pedes banget kaya cabe.

Asmara NusantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang