Nanti malam sudah pergantian tahun. Gak nyangka nanti malam akan menyambut tahun baru 2016.
Sekarang aku sedang berada dipanti tempat Patra diasuh sejak kecil, Patra memintaku untuk datang karna ada sesuatu yang akan dia beri tahu padaku katanya beberapa hari yang lalu.
Aku dan Bu Nani -ibu panti- sedang memasak didapur yang tidak terlalu besar dengan peralatan yang cukup dibilang sederhana.
Kata Bu nani setiap pergantian tahun baru mereka hanya makan bersama dan melihat kembang api dari halaman rumah.
"Nak Eva, boleh bantu liatin sup ayam dikompor?"
Ibu nani memanggilku dengan panggilan Eva seperti anak panti lainnya kecuali Patra. Aku segera pergi melihat panci yang berisikan sayur - sayuran dengan ayam yang sedang dimasak. Air sup nya sudah mengebul menandakan bahwa sup ayam nya sudah matang.
Kuangkat panci sup ayam tadi mengunakan kain agar tidak panas dan segera meletakan penggorengan untuk menggoreng ikan yang masih sangat segar.
Disini kompor yang digunakan masih sederhana yaitu kompor minyak, karna minyak disini lebih murah dan untuk penggunaan kompor gas masih relatif sedikit.
"Bu minyak goreng nya dimana ya?" Tanyaku pada bu Nani saat tidak menemukan minyak goreng dimana - mana.
"Oh iya, tadi ibu suruh Kinan untuk beli minyak goreng karna persedian sudah habis. Tapi sepertinya dia belum pulang" ujar bu Nani
Sebelum aku mematikan kompor, kinan datang membawa kantong plastik berisikan minyak goreng yang baru dibelinya. Bu Nani segera memberikannya kepadaku dan langsungku tuangkan secukupnya dipenggorengan.
Kupastikan minyak yang sudah kutuang tadi sudah panas dan langsung menaruh beberapa ekor ikan kedalam penggorengan.
Percikan minyak mengenai lenganku untuk cuma sedikit. Kubalikan ikan - ikan tadi saat warna dibaliknya sudah berwarna coklat selang beberapa saat ikan yang kugoreng telah matang sempurna.
Bu Nani sedang menata piring - piring berisikan makanan yang telah kita masak tadi diruang makan. Aku menghampirinya untuk membantu sekaligus membawakan ikan yang sudah kugoreng tadi.
Aku memberikan piring berwaran putih itu ke Bu Nani. "Maaf ya ngerepotin kamu Va" ujar Bu Nani tak enak.
"Gak papa kok bu. Aku senang bantu ibu masak" kataku masih menata piring kosong untuk anak panti makan nanti.
Kita masih menata piring dan gelas dimeja makan dengan sedikit bercengkrama. Bu Nani sangat baik pantas Patra tak ingin meninggalkan tempat ini untuk tinggal bersama kedua orang tua angkatnya. Yang sedikit kutahu katanya orang tua Patra sangat kaya, Ayah angkatnya merupakan pemilik perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, dan ibu angkatnya memiliki toko butik terbesar di indonesia bahkan sudah menjalar di luar Indonesia salah satunya negara New York yang memang terkenal dengan fashion.
Nanda menghampiri bu Nani yang sedang mengisi teko untuk tempat air minum. Kata Nanda ada tamu yang datang. Bu Nani segera mengelap tanganya dengan baju yang ia gunakan dan segera keluar untuk melihat siapa tamu yang baru saja datang.
Aku melanjutkan mengisi teko berwarna emas dan menengok kearah jarum jam yang sudah menunjukan pukul lima sore. Kuletakan teko berisikan air ditengah meja dan keluar kehalaman.
Kudengar suara berisik anak panti yang sedang menonton diruang santai dan saat aku ingin keteras aku melihat Patra sedang dipeluk seorang laki - laki dan wanita paruh baya. Mereka sangat staylist. Kuhampiri Bu Nani yang sedang tersenyum melihat Patra yang sedang dipeluk.
"Bu mereka siapa?" Tanyaku tidak mengalihkan padangan dari Patra.
Bu nani menengok dan menatapku lembut. " mereka orang tua angkat Patra."
![](https://img.wattpad.com/cover/51137913-288-k459990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Nusantara
Genç KurguAmazing cover by @snow-flurries ♡♡ Gadis ibukota yang pindah ke daerah Sulawesi Tenggara disana ia bertemu pemuda tunanetra yang mempunyai semangat hidup tinggi. Tanpa ia sadari ia telah jatuh kedalam pesona seorang Patra yang notaben baru saja ia...