Suara pintu tertutup membuat Kevala langsung memegang roda kursi rodanya, membawanya kearah ruang televisi yang sepi.
Mama nya sedang pergi bekerja kekota lain yang sama dengan seperti papahnya. Sudah hampir seminggu kayanya dia ditinggal orang-tuanya.
Dia tidak bisa ikut karena harus sekolah dengan guru privatenya atau biasa disebut home schooling. Walau sebenarnya bisa saja dia izin kepada gurunya tersebut. Tapi Kevala bukan orang seperti itu, dia bukanlah anak manja yang akan merengek jika ditinggal orang tuanya bekerja. Karena dia sudah biasa sejak kecil walau sekarang dia agak kesulitan.
Namun, Elda yang sekarang sudah duduk dikelas 2 SMP selalu datang kerumahnya yang hanya samping-sampingan. Gadis remaja itu tak pernah bosan karena katanya rumah Kevala sangat nyaman.
Berhubung dia hanya berdua dengan mamanya yang bekerja hingga malam tiba. Walau Niko tidak pernah datang kesini lagi karena dia memutuskan ikut kuliah di Oxford menemani adiknya, Nana.
"Sepi banget," Kevala berbicara sendiri dan menekan tombol power untuk menyalakan televisi dihadapanya.
Hari masih siang, hawa panas matahari seperti dapat masuk melalui cela cela jendela rumahnya. Dinyalakan kipas angin yang terletak diatas langit-langit ruang tersebut membuat nya sedikit tidak kepanasan.
Kalau siang seperti ini Elda belum pulang dari sekolahnya. Gadia itu akan selalu datang saat pukul tiga-an tapi kalau lagi ada les dia hanya mampir sebentar disini.
Gadis itu, umur bertambah jadi tambah pedas ucapannya dan pemikirannya sangat terbuka.
Cita-citanya sangat cocok dengan kepribadiannya, menjadi pengacara. Elda gadis yang sangat luwes jika memberikan pendapat dan sangat mudah bergaul dengan orang yang bahkan baru dikenalnya.
Patra pernah cerita tentang pertemuannya dengan Elda waktu Kevala masih tak sadarkan diri dirumah sakit. Katanya Elda pernah mengatainya orang gila saat mereka bertabrakan di persingan jalan, membuat pantat gadis itu kesakitan.
Kevala bahkan sangat terbatuk-batuk akibat tertawa terlalu kencang dan lama berhenti. Dan raut wajah Patra saat itu sangat amat tidak enak dilihat.
Menginggat hal itu Kevala tersenyum kembali sembari menganti channel-channel yang ada dilayar persegi tersebut.
Pandanganya terfokus disiaran "Si Bolang" siaran yang mengadirkan bocah-bocah dari daerah yang ada di Indonesia yang sangat senang berpetualang.
Siaran yang setiap siang selalu ditontonnya saat dia baru selesai belajar dengan guru private-nya. Dan hari ini mereka sedang menjelajahi Sulawesi tenggara, pulau Buton.
Tempat nya dulu pernah tinggal, tempat yang menghadirkan bejuta pesona walau dia tahu didaerah lain banyak pesona yang tak kalah indahnya. Tempat nya mendapatkan pengalaman yang banyak dari orang-orang yang baru dikenalnya.
Kevala sangat merindukan teman-temannya disana, karena hanya lewat dari perantara sangat tidak puas untuknya.
Dan lagi karena disana dia dapat bertemu Patra, tempat yang awalnya untuk membuat dirinya tak bertemu dengan Fabian dan segera menghilangkan perasaannya untuk Fabian, Move on. Tapi yang ada dia kembali jatuh Cinta dengan orang yang berbeda dan dengan cara yang berbeda pula.
Kevala tanpa sadar tertidur diatas kursi rodanya setelah menonton acara yang dia suka bahkan daerah yang sangat dirindukannya.
***
Suara dari televisi diruang keluarga membuat gadia remaja yang masih memakai seragam sekolahnya dengan cepat membuka sepatu beserta kaus kakinya.
Diletakannya sepatunya dirak sepatu yang tersedia disamping pintu. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan santai menuju ruang keluarga. Pasti Kevala ada disana seperti biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/51137913-288-k459990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Nusantara
Genç KurguAmazing cover by @snow-flurries ♡♡ Gadis ibukota yang pindah ke daerah Sulawesi Tenggara disana ia bertemu pemuda tunanetra yang mempunyai semangat hidup tinggi. Tanpa ia sadari ia telah jatuh kedalam pesona seorang Patra yang notaben baru saja ia...