Suara pertengkaran dari depan pintu kamar Kevala membuat Patra mengeram kesal. Pasalnya sedari tadi Nina dan Niko berebut untuk masuk terlebih dahulu. Nina dengan sikap kekanakan serta tak mau mengalahnya ditambah Niko yang selalu ingin menang, membuat tak ada satu pun jalan keluar untuk mereka berdua.
Kak Naura yang berada disamping Patra hanya melihat datar kedua adik kembarnya yang sangat memalukan.
"Niko pokoknya harus gue yang masuk duluan. Pegang nih topi-topi!"
Niko menggeleng keras dan menghempaskan topi yang ada ditanggan Nina hingga terpental kelantai. Nina membelakan matanya tak percaya.
"Niko!" Suara Naura membentak Niko terdengar tajam. Niko menundukan kepalanya, tanda sangat menyesal.
"Kakak udah pernah bilang, jangan pernah nyakitin Nina"
"Iy-a kak, Niko salah" Suara Niko terdengar lirih, direngkuhnya badan Nina yang menunjukan sorot terluka kearah Niko.
Nina merupakan orang yang sangat sensitif sehingga keluarganya harus menjaga ucapakan mereka saat berbicara dengan gadis itu. Nina sering dimanja sehingga membuatnya terlihat lemah. Niko yang notaben kakak berbeda beberapa menit sangat tahu kelemahan adiknya itu, sebenarnya dia sangat tidak menyukai sifat manja adiknya tapi dia juga menyukai nya, ya walau hanya sedikit.
Niko takut saat adiknya itu benar-benar sekolah di Oxford, dia takut adiknya bertemu orang-orang yang tak mengerti dirinya. Niko sudah mengatakan pada Nina untuk membatalkan beasiswa itu, tapi Nina kekeuh karna mendapatkan beasiswa sangatlah susah apalagi untuk beasiswa jalur luar negeri. Dia saja sampai sujud syukur dilantai mall saat sedang menemani Naura berbelanja keperluan pernikahan kakak tertuanya dan saat mendapatkan telepon dari mamanya yang mengatakan bahwa dia mendapatkan beasiswa di universitas favoritnya itu.
"Lo jahat Nik, anjir!" Seru Nina pada Niko.
"Iya iya gue jahat, lo masuk duluan deh iya," Niko memilih mengalah pada Nina dari pada mematahkan janjinya agar tak pernah melihat adiknya terluka apalagi menangis. Kakak idaman banget, bukan?.
"Makasih kakak" Nina mengambil selusin topi yang jatub kelantai dan langsung masuk kedalam kamar Kevala dan diikuti oleh Naura, Niko, Kak Dika serta keluarga Kevala lainnya.
Patra memegang sekotak kue dengan erat takut kue itu jatuh dan rencananya gagal total.
"Lo pada berisik banget deh, ngapain coba malem-malem kesini?!" Tanya Kevala, saat kepala Nina menyembul dari balik pintu dan tersenyum manis kearah Kevala yang baru bangun dari tidur.
Nina menoleh kearah Patra, Niko dan Naura kepalanya mengganguk tanda semua siap. Nina menutup pintu kamar Kevala dan menghadap mereka, Nina memasangkan topi ulang tahun kekepalanya, Niko, Naura serta Patra.
Saat Nina memasangkan topi ke kepala Patra, wajahnya memerah dan mendapatkan ledekan habis-habisan dari Niko. Memang, Nina sedikit tertarik dengan paras rupawan Patra saat mereka pertama bertemu di Bandara tapi sayangnya perasaan Patra sudah dimiliki oleh gadis didalam sana.
Patra hanya tersenyum maklum melihat Nina yang langsung kembali bersiap-siap dengan rencana mereka.
"1...2...3"
Cklek
"HAPPY BIRTHDAY EVA, HAPPY BIRTHDAY EVA. HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY EVA"
Nyanyian selamat ulang tahun lebih didominasi oleh suara cempreng Nina dan Niko. Kevala hanya menatap mereka tak percaya, mereka mengingat ulang tahunya. Kevala tak melupakan hari lahirnya hanya saja dia tak menyangka akan mendapatkan kejutan dari saudara dekatnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/51137913-288-k459990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Nusantara
Fiksi RemajaAmazing cover by @snow-flurries ♡♡ Gadis ibukota yang pindah ke daerah Sulawesi Tenggara disana ia bertemu pemuda tunanetra yang mempunyai semangat hidup tinggi. Tanpa ia sadari ia telah jatuh kedalam pesona seorang Patra yang notaben baru saja ia...