Namaku Miracle Valerie. Orang bilang namaku ini cukup bagus. Ditambah dengan penambahan kata Miracle yang berarti keajaiban.
Orang tuaku memberiku nama Miracle dengan harapan aku akan menjadi keajaiban untuk orang orang di sekitarku kelak.
Namun semakin lama aku menghirup nafas di bumi ini, aku semakin buta akan segala hal. Bukan buta kurasa. Hanya terasa seperti mati rasa sehingga aku tak tahu apa arti banyak hal.
Seperti cinta, kasih sayang, bahkan hal yang sangat sepele. Aku tak mengerti arti sebuah nama.
Bila diizinkan aku ingin mengganti namaku menjadi Debacle Valerie, atau mungkin Calamity Valerie. Agar aku tak terlalu terbebani dengan kata kata Miracle.
Setidaknya Debacle dan Calamity merupakan kata kata yang sesuai untuk menggambarkan kehidupanku yang runyam.
Aku hidup di dunia ini mungkin tanpa cinta dan kasih sayang. Aku lupa bagimana rasa cinta dari seorang ibu, ayah atau saudara kandung.
Bahkan aku lupa atau mungkin melupakan bagaimana cara mencintai diriku sendiri.
Karena rasanya rasa cintaku terhadap orang orang di sekelilingku ternyata menimbulkan pisau. Dan saat kupeluk mereka agar semakin erat, aku seperti menikam mereka tepat di dada.
Satu doaku pada tuhan.
Biarkan mereka yang seharusnya putih tetap putih. Biarkan aku yang seharusnya hitam tetap hitam.
Jangan campurkan mereka denganku hanya untuk membuatku sedikit merasa menjadi bagian dari putih. Karena hitam dan putih akan menjadi abu abu.
Jangan biarkan mereka merasa menjadi bagian dari hitam. Hitamku terlalu pekat. Bagaimanapun putih akan memudar bila tercampur dengan hitam.
Dan mereka akan menjadi hitam.
Mereka tak akan kuat menjadi hitam. Itu sebabnya mereka memilih tak memiliki warna daripada menjadi hitam.
Setidaknya aku mendoakan mereka setiap harinya.
...
Oke so, cerita ini akan jauh berbeda dengan cerita yang lain. Kalian bisa bandingin cerita ini dengan cerita saya yang lain.
Ini bukan tentang THS atau cerita seperti Caps - A. Ini cerita baru, benar benar baru.
Semuanya akan menjadi author pov disini kecuali bagian mulai. Bahasanya juga lebih tinggi daripada yang lain.
Karena ternyata setelah disadari bahasa THS itu hancur banget. Jadi ini dalam rangka mencoba menjadi penulis yang lebih baik.
Omong omong this story dedicated to lisaemayanti idekan untuk membuat cerita ini.
Tapi jujur aja awalnya jauh dari ini. Jauh sekali.
Mungkin konflik di cerita ini klise banget. Tapi semoga aja ga bosen atau gimana. Karena Valerie ga mau sendirian oke.
Cerita ini juga di publish setiap senja. Ketentuan hari ga menentu, tapi dalam seminggu diusahakan mempublish minimal satu.
Oke, so welcome in Senja.
28.01.2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionApakah tuhan memang menciptakan ekspektasi dan mimpi agar manusia mengerti bahwa, kenyataan tak pernah berbanding lurus? Tuhan itu jahat atau baik sih? Ia tak pernah mengerti. Rasanya ingin hidup jauh lebih lama dari yang ia pikirkan. Namun ia meng...