Dan dibawah langit yang menguning, di atas tanah yang indah, dibalik hutan yang sangat rindang, terdapat pasangan yang saling melebur menjadi satu.
...
Setiap setahun di Garuda Putih, pergi camping bersama satu angkatan lainnya merupakan kegiatan yang sudah sering di jumpai.
Camping ini sebenarnya bukan kegiatan wajib mencari data hutan dan kegiatan yang berhubungan dengan nilai lainnya. Ini hanya sekedar berkumpul dan menyatukan anak IPA dan IPS.
Dan semua orang menganggap ini kegiatan rutin wajib. Ya, siapa yang mau melewatkan camping macam ini?
Oh mungkin ada. Seperti Gery. Ia bahkan kerap mencari cari alasan yang terdengar konyol ditelinga orang tua, guru, dan Valerie.
Katanya dengan adanya camping ini bagaimana kalau longsor, banjir, angin topan, kebakaran hutan, atau lebih buruknya lagi salah satu dari mereka jatuh dan masuk ke jurang.
Dan bagi Valerie, Gery hanya terlalu banyak menonton teen wolf seperti dirinya. Padahal jelas sekali seorang Gery tidak akan menonton teen wolf.
Padahal dari sekian banyak alasan, satu alasan yang sebenarnya adalah bagi Gery kegiatan macam ini sangatlah menyulitkannya.
Akhirnya perjuangan bujuk membujuk Valerie terbayar. Gery menyutujui pergi camping sesuai acara angkatan. Dengan syarat Valerie harus terus berasa di sampingnya.
Tidak hanya Gery, seorang Farah Adeeva juga begitu. Ia sama malasnya dengan Gery. Dan hal itu yang membuat Aldi, Anya dan Valerie rela mengerahkan tenaga untuk menyusun taktik mengajak Farah.
Sebenarnya bukan itu alasannya. Dengan mudah siapapun juga bisa menebak di camping nanti Farel dan Aster akan bersama sama atau bahkan bermesraan.
Serius, itu memuakan bagi Farah.
Namun ternyata takdir berkata lain. Nasibnya berakhir di sini, bus panjang yang sesak bersama teman teman lainnya.
"Far ketawa kek masa daritadi diem mulu. Bikin gue bersalah tau ga najis dah." Ucap Anya menyikut badan Farah pelan membuat perempuan itu menoleh dan melepaskan earphonenya.
"Emang lo salah." Sarkas Farah mengangkat debelah alisnya lalu kembali mendengarkan lagu dari earphonenya.
Mendengar temannya yang tak berminat Anya mencibirnya dan kembali asik bersama teman teman IPA-nya.
Sedangkan Valerie? Nyatanya Gery menyuruhnya pindah di satu kursi kosong di belakang yang membuat Farah atau Aldi sendirian.
Walau sudah menyewa 5 bis besar untuk angkatan mereka tetap saja setiap bis masih terasa sesak.
Telinga Farah memang mendengarkan bahkan mulutnya ikut bernyanyi seolah menikmati nada nada indah yang mengalun lewat earphonenya.
Namun tidak dengan pikiran bahkan otaknya. Pagi pagi saja ia sudah disuguhkan kegiatan yang mau tak mau bersama dengan Farel.
Karena tadinya ia mengangkat tenda tenda yang sangat berat. Namun Farel datang dan menawarkan bantuan. Tentu saja ditolak, tapi kata orang seorang Abyan Gefarel tidak pernah menyerah semudah itu.
Karena geram Farel terus memaksa akhirnya Farah melepas tenda itu ke lapangan aspal hingga terdengar dentuman bunyi yang sangat keras.
Disusul dengan Farah melenggang pergi meninggalkan Farel yang masih terlihat terkejut.Farah butuh saran. Ia harus bertanya apakah tindakannya tadi benar atau salah. Ia masih marah dan kecewa dengan Farel. Tapi dirinya sendiri tidak mau menjaga jarak dan terlihat benar benar kecewa dengan Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionApakah tuhan memang menciptakan ekspektasi dan mimpi agar manusia mengerti bahwa, kenyataan tak pernah berbanding lurus? Tuhan itu jahat atau baik sih? Ia tak pernah mengerti. Rasanya ingin hidup jauh lebih lama dari yang ia pikirkan. Namun ia meng...