BAGIAN 2

24K 732 19
                                    

Wanita itu menjatuhkan tubuhnya di atas rerumputan. matanya bengkak dan masih terdapat sisa - sisa air mata yang baru saja mengering. tatapannya lurus kearah langit gelap yang ada diatasnya. air mata tidak kunjung berhenti mengalir dari mata indahnya. seolah dirinya masih nyaman berteman dengan kesedihan.

Dadanya sakit, sesak dan nyeri bagaikan teriris sebuah sembilu tajam yang menyayat hatinya. dia menggenggam kuat rerumputan ditangannya. nafasnya naik turun tidak beraturan menandakan dirinya masih dikuasai penuh oleh emosi yang belum stabil. Sebelah tangannya meremas bajunya kuat seolah menyalurkan kekesalannya.

"Apa salahku kepadamu? Demi Tuhan, aku begitu mencintaimu! aku memujamu bak dewa di hatiku, bertahta sendiri di hatiku, menguasai seluruh pikiranku! bertahun - tahun lamanya aku selalu berdiri menjadi bayangan gelap di dekatmu, tanpa tahu malu aku selalu berusaha mencuri hatimu. tapi apa? kau tetap acuhkanku! dan parahnya... aku kini mencampakkan aku!" Wanita itu mengatur nafasnya sesaat

"Mengapa hatimu susah untuk terbuka kepadaku? kenapa Lenno..."

wanita itu menutup matanya sejenak, menghela napas berkali - kali agar bisa sedikit lebih tenang. lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat "Bukan Syahnaz namanya jika harus kalah dan menyerah dengan percintaan ini! Dia pasti akan menyadari bahwa akulah wanita yang tepatb untuk mendampingi hidupnya!" Sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah seringai, dan tangannya perlahan mengelap air matanya.

"Aku akan datang, dan merebut cintaku! percaya padaku!"

********

Lenno Pov

Terngiang di dalam otakku wajahnya yang menunjukkan raut tak suka, matanya yang menyiratkan luka dan kekecewaan atas apa yang aku sampaikan tadi. aku tak bermaksud menyakiti hatinya, aku hanya tidak bisa menikmati cinta yang dia berikan dan melanjutkan semuanya dengannya. ini menyiksaku!

Syahnaz Syafira, adalah seorang wanita cantik yang sejak duduk di bangku SMP menyukaiku secara terang - terangan. tidak seperti wanita lain yang menutupi rasa sukanya padaku, Anaz malah menunjukkannya bahkan menyatakan cintanya kepadaku. bagiku dia wanita yang agresif. dia cantik, sangat cantik. bahkan banyak pria memujanya entah mengapa aku tidak tertarik kepadanya. aku tidak menyukainya sama sekali. dulu dia selalu mengirimkanku surat cinta yang sama sekali tak pernah aku balas. Dia juga dengan nekat menyatakan cintanya di depan semua orang saat acara keluluisan yang sudah pasti aku tolak untuk kesekian kalinya.

Aku pikir setelah masuk di bangku SMA, aku tidak lagi satu sekolah dengannya, namun kenyataannya berbeda. kami kembali berada dalam satu sekolah. dia pun tidak pernah menyerah untuk mendapatkanku, berbagai cara digunakan untuk bisa menarik perhatianku, tapi tetap semua hanya sia -sia saja. Aku tak hanya sekali menolaknya, aku telah menolaknya ribuan kali dengan tegas, dengan halus,, dengan bentakan dan kadang - kadang dengan kata yang cukup kasar. tapi Dia, Syahnaz seperti wanita yang berhati baja yang tidak mengenal kata 'Menyerah'

Sampai kami masuk di universitas yang sama, kedokteran. aku memilih masuk di kedokteran gigi dan dia memilih masuk di kedokteran umum. aku mulai menyerah dengan keadaan, dengan Syahnaz. aku pikir dengan menikmati cintanya aku akan baik - baik saja. bukankah lebih menyenangkan merasa dicintai daripada mencintai? dan aku putuskan untuk menerimanya menjadi kekasihku. aku bukannya tidak mencoba mencintainya, aku berusaha keras untuk bisa mencintainya. tapi rasa hati dan pikiranku hampa saat bersamanya, aku tidak nyaman dan tidak merasa senang. Syahnaz iotu tipe kekasih idaman. selama menjadi kekasihku, dia banyak berkorban. sering kali aku memarahinya hanya karena masalah sepele tapi dia selalu mengalah dan membuatku tidak bisa mencari alasan untuk marah padanya. Syahnaz adalah pacar yang perhatian. saking perhatiannya dia selalu membawakan aku sarapan pagi. dia melayaniku bukan seperti kekasih pada umumnya, dia memanjakan aku seperti seorang raja. bahkan, dia rela menyerahkan keperawanannya kepadaku.



Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang