Bagian 10

14.6K 377 5
                                    

Setelah menghabiskan waktu untuk berbulan madu yang singkat, kini saatnya Lenno kembali ke rutinitasnya. Kembali belajar  di sebuah Universitas terkenal di Australia dan melakukan kewajiban sebagai dokter umum di sebuah Rumah sakit di Negara Kangguru ini.

Sherina telah menyiapkan sarapan dan keperluan untuk dibawa sang suami berangkat kuliah dan bekerja. Hanya menu makanan sederhana dan berlidah Indonesia. Ikan salmon dengan sambal terasi dan sedikit sayur tumis.

"Sarapan dulu sayang?" Lenno datang menghampiri Sherina dan mencium keningnya lalu duduk di belakang meja makan. Sherina dengan senyum mengembang mengambilkan nasi dan lauk untuk dinikmati oleh sang suami.

"Terima kasih sayang" Sherina tersenyu manis dan menyodorkan segelas kopi untuk dinikmati Lenno. Lenno merasa hidupnya lengkap dan bahagia setelah ada Sherina. segala keperluannya benar - benar diurus oleh Sherina. Istri idaman!

Mereka telah menyelesaikan acara sarapan bersamanya. Sherina mengantarkan Lenno sampai depan gerbang mansion mereka. Lenno memiliki cita - cita menjadi seorang dokter gigi. Dia ingin menjadi dokter sejak duduk di bangku SMP dan hanya Anaz yang mengetahui cita - citanya itu. Dengan dukungan Anaz pula Lenno berhasil mendapatkan restu kedua orang tuanya melanjutkan kuliah di kedokteran dengan berjanji ikut turut serta membangun perusahaan. karena itulah yang membuat Lenno memutuskan memacari Anaz, sebagai ucapan terima kasih karena sudah bergigih memberikan dukungan dan membantunya.

Dengan lembut, Lenno mencium kening Sherina dan Sherina dengan rasa hormat mencium punggung tangan Lenno

"Nanti malam kita dinner romantis di luar ya?" ajak Lenno

Sherina mengangguk "Selesaikan pekerjaanmu, setelah itu segeralah pulang aku menunggumu sayang" ujar Sherina

"Aku suka mendengar kau memanggilku sayang" goda Lenno kemudian mencium pipi mulus Sherina. Lenno masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil menjauhi mansion mereka. Sherina masuk ke dalam mansion itu dan mulai berberes merapikan meja makan.

Dreett dreett.. Dreet

Sherina setengah berlari mengambil ponselnya yang terus berdering.

"Haloo ya Ma?" sapa Sherin hangat

"......"

"Apa?? Mama lagi bercanda??"

"....."

Sherina menjatuhkan ponsel di genggamannya. Tubuhnya seketika lemas mendengar kabar dari Sarah. Ini bohong! Katakan ini bohong. Semuanya hancur! Tidak lagi nampak bahagia seperti biasanya. Kini dia sendiri. Sendiri mengarungi dunia ini. Sherina terus menggeleng pelan menyangkal fakta yang baru saja di dengarnya "Ini tidak mungkin" lirihnya Rasanya ini bagai mimpi buruk. dia baru saja pergi seminggu dari rumah dan kini mendapatkan berita duka mendalam? bagaimana ini?

Lenno Pov

Mansionku nampak gelap seperti tak berpenghunu, kemana Sherina? apa dia sedang keluar? tapi bukankah kita sudah janjian dinner malam ini? Aku menggeleng, Sherina tidak mungkin keluar. dia tidak tahu seluk beluk negara ini. Aku melangkah masuk ke dalam mansion ini dan mencari saklar lampu lalu menyalakannya. keadaan rumah begitu sepi tanpa penghuni. apa terjadi perampokan? pikiran negatifku muncul. ah tidak mungkin, keadaan rumah masih rapi.

"Sayang... Sherina..?" panggilku namun tidak ada jawaban. aku kembali melangkah lebih dalam dan mataku menangkap sosok wanita tertidur di lantai dekat meja makan. aku setengah berlari menghampirinya

"Sherina? Hei sayang.. sayang" Aku menarik tubuhnya yang melemas. matanya tertutup. aku menepuk nepuk pipi Sherina agar tersadar

"Sherina? Sayang?" Aku menghela napas. ada apa ini? kenapa Sherina? aku jadi panik sendiri

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang