Cinta Kedua (END) 21+

BAGIAN 5

Syahnaz Pov

Aku memutuskan untuk ikut bersama sahabatku ke Amerika. Bukan karena aku tak lagi ingin bersama Lenno atau aku menyerah mendapatkan Lenno. Tidak! Itu bukan tipeku. Aku akan tetap mencintai Lenno sampai kapanpun. Dialah pengisi hatiku. Walaupun aku saat ini berada di Amerika, aku tetap memantau Lenno dari beberapa orang suruhanku. Rasa sesak menjalar ke seluruh penjuru hatiku saat aku mendengar informasi tentang Lenno bahwa dia akan menikah dengan wanita lain. Wanita yang telah di jodohkan olehnya.

Jangan panggil aku Sherin, jika saja aku tak tau siapa wanita sok suci itu. Dia adalah putri seorang pengusaha yang telah lama meninggal. Perusahaan makanan yang di geluti keluarga wanita itu akan di satukan dengan perusahaan Wedding Organaizer milik keluarga Lenno. Mungkin hubungan mereka saat ini adalah hubungan antara pebisnis. Dan Ibu dari Wanita itu adalah sahabat baik tante Sarah. Anaz menghela napas saat mendapat beberapa foto yang dikirimkan anak buahnya.

"Wanita yang cantik, polos dan cukup menarik. Tapi dia tak sexy, bukan tipe Lenno yang selalu hot di ranjang. Sedangkan tubuhku jauh lebih sexy dari wanita ini! Wanita sok suci yang telah merebut laki – laki yang selama hampir 10 tahun aku cintai. Rasanya ini tak adil bagiku" Aku merobek foto wanita itu dan melemparnya ke sembarang arah

"Aku akan kembali untuk merebutmu sayang!!"

Aku benar – benar kecewa dengan sikap Lenno. Dia memilih wanita itu daripada harus mengejarku yang pindah ke Amerika, dia benar – benar tidak perduli padaku. Bagimana kondisiku, bagaimana perasaanku dan apakah aku hancur? Dia tidak perduli dan tidak pernah mau tahu. Dia hanya menyakitiku dengan berbagai kata – kata hina dan mencampakkan aku bagai sampah. Namun entah apa yang merasuki otakku, aku tak mampu untuk membecinya, aku tak pernah mampu untuk melupakan pria yang sebagian besar waktu hidupnya di gunakan untk menyakitiku, menghina dan menolakku.

Aku berniat ingin pulang ke Indonesia saat ini juga, lalu menjambak rambut wanita sial itu, menyeret Lenno ke pelaminan, namun benar yang dikatakan Veni. Aku harus sedikit bersabar, Lenno tidak akan bisa mencintai wanita arogan dan emosional sepertiku. Aku harus merubah diriku, agar Lenno dapat membuka hatinya untukku. Benar bukan?

Sherina Pov

Ini pertama kali dalam setengah abad hidupku berkenalan dengan seorang pria begitu intim, pria yang aku akan jadikan pacar pertama, pacar terakhir dan pacar abadiku. Dia Lenno Adhirajasa. Aku tak mengenalnya dengan pasti, siapa dia, bagaimana sifat dan karaketrnya, apa kesukaannya dan sebagaimana. Kami adalah hasil dari perjodohan yang sama – sama kami ingini.

Aku tak pernah mau mengenal lelaki, aku tak pernah mau berdekatan dengan lelaki, bukan karena wajah yang tak rupawan, atau kekuranganku, tapi aku tidak ingin memiliki hubungan khusus yang sering di sebut "berpacaran". Aku meminta kepada Mama untuk mencarikan aku jodoh yang terbaik. Aku percaya akan pilihan mama. Aku diajarkan oleh Agama yang aku anut bahwa aku tak boleh berpacaran, pacaran hanya akan menimbulkan perzinahan dan itu sangat dibenci oleh Tuhanku. Jadi aku menyerahkan segala urusan asmaraku pada Mama. Aku yakin pilihan mama akan menjadi yang terbaik untukku

Mama Mitha adalah sosok wanita tegar dan kuat, apapun pilihannya pada hidupku aku yakin itu semua adalah yang terbaik. Dia selalu ingin aku bahagia. Setelah meninggalnya papa, Mama menjadi sosok Ibu dan Ayah untukku putri tunggalnya. Berusaha bekerja sebaik – baiknya untuk bisa menyekolahkan aku, membesarkan aku dan memberikan aku kehidupan yang layak. Aku memberi apresiasi pada wanita cantik yang membagi tubuhnya denganku selama 9 bulan dan mempertaruhkan nyawanya untuk aku bisa melihat dunia dengan memberinya kesempatan mencarikan aku pendamping hidup yang sesuai dengan feelingnya sebagai seorang ibu

"Kamu yakin mau mama Jodohin? Apa kamu tidak punya laki – laki lain pilihanmu?"

"Ya ma, aku mau mama menjodohkan aku. Mencarikan sosok pria yang baik untukku. Aku akan menerima semua pilihan mama. Karena aku tau apapun pilihan mama pasti yang terbaik untukku"