BAGIAN 48

20.4K 547 58
                                    

"Maafkan aku.."

"Tidak ada yang perlu di maafkan Tuan Lenno, sebaiknya anda pergi"

"Sherin aku mohon.. Aku telah menyesali semua perbuatanku padamu maafkan aku"

"Lebih baik anda pergi sekarang juga, sebelum saya berteriak"

"Tapi aku hanya ingin menengok putri kita, dan melihat keadaanmu sayang"

"Dia bukan putri kita!! Dia putri saya!! Dan satu hal lagi, kita sudah bercerai! Jadi pergilah, sebelum saya berteriak!!!" usir Sherina

Lenno berlutut di hadapan Sherin, berusaha memohon ampunan Sherin. Namun bagai berhati batu, Sherina sama sekali tak tersentuh. Sherina menatapnya dengan pandangan datar tanpa ekspresi. Perlahan tetesan air mata jatuh membasahi pipi Lenno, lagi - lagi dia menangis dan sekarang menangis di hadapan istri pertamanya

"Aku menyesal, apa yang telah aku lakukan kepadamu. Aku telah menyakitimu, aku menghinamu, mengusirmu, aku bahkan telah menalakmu! Aku bersalah, maafkan aku Sherina. Aku lalai menjadi suami dan ayah untuk kalian berdua, aku mohon ampuni aku. Beri aku satu kesempatan lagi"

Sherina menggeleng pelan, air matanya pun telah jatuh membasahi pipinya dia bukan seorang wanita yang kuat "Tidak! Berhentilah memohon kepadaku, pergilah! Aku tak ingin melihatmu lagi!"

Lenno menatap iba Sherina, kilasan masa lalu tentang kebersamaan mereka terulang lagi di otak Sherina, saat mereka menikah, tertawa bersama di Tutki, saat Lenno menjaga dan melindunginya, ya! Selama 6 tahun itu Lenno adalah sosok suami yang baik dan mencintainya, hingga Sherina memaksa Lenno menikahi Anaz. Wanita itu masuk ke dalam kehidupan mereka dan memporak porandakan rumah tangga mereka, mengubah Lenno yang lembut menjadi kasar. Semua berubah sejak dia tak mampu hamil dan mertuanya mencarikan menantu baru! Semua berubah sejak hadirnya Syahnaz Syafira, istri kedua Lenno.

"Pergi!! Hiduplah bahagia dengan Anaz dan putramu!!"

"Tidak! Aku juga ingin hidup bahagia bersamamu dan putri kita! Aku mohon Sherina.. Aku berjanji tidak akan menyakiti kalian berdua lagi!"

"Tidaaakk!!! Aku tidak mau bersamamu!!! Pergiii!!! Menjauhh dariku dan putriku!!!!" Sherina berteriak histeris membuat Lenno sedikit kaget dengan perubahan Sherina. Rizta masuk ke dalam ruangan dan melihat Sherina tertunduk menangis menutupi kedua telinganya.

"Sherina.. Kau tak apa- apa?"

Sherina menatap Rizta "Usir dia!! Jauhkan dia dari putriku!! Aku mohon, jangan biarkan dia kemari lagi!!! Aku tak ingin dia menyakiti putriku!!" pinta Sherina

"Lenno keluarlah" Rizta memberi kode pada Lenno untuk keluar dari ruangan tersebut. Lenno melangkah keluar dengan hati terpukul. Sherina menolaknya, dan ini bagai hukuman terberat dalam hidupnya. Tapi Lenno menyadari bahwa ini mutlak karena kesalahannya juga. Dia yang membuat semua ini menjadi berantakan. Dia harus menerima resikonya.

Cklek

Derap langkah mendekat terdengar menggema di ruang sepi ini. "Siapa?" tanya Anaz perlahan dia sedikit panik karena dia sama sekali tak dapat melihat dan mengetahui siapapun yang datang. Hidupnya gelap!!

Wangi parfum merasuk ke hidung Anaz, tanpa bicara dia sudah tau siapa yang datang "Lenno?"

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Lenno dengan suara serak

"Kau kenapa? Apa kau menangis?" tanya Anaz pelan

"Sebaiknya kau tidur, ini sudah malam. Istirahatlah"

"Tidak ada beda siang dan malam untukku, semua sama. Gelap yang menemaniku" Anaz tertawa hambar. Lenno membelai rambut hitam Anaz kemudian mencium keningnya. Anaz mampu merasakan kehangatan yang sama sekali tak pernah dia rasakan selama menjadi kekasih Lenno.

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang