BAGIAN 4

16K 531 14
                                    

Lenno Pov

Berulang kali aku mendesah berat, rasa malas menjalar keseluruhan tubuhku. hari ini aku akan dipertemukan dengan seorang wanita yang sangat dibanggakan oleh orang tuaku. siapa namanya? aku bahkan lupa mensave namanya di otakku. sungguh perjodohan ini hanya untuk bisnis semata. kedua orang tuaku sangat bersemengat bisa bekerja sama dengan Adiba House

"Lenno, mama minta kamu senyum! jangan tekuk wajahmu begitu. mama yakin kamu akan tertarik padanya percayalah" bujuk mama. aku hanya mengangguk malas dan menarik senyu di bibirku walaupun dengan sedikit paksaan

aku dan kedua orang tuaku menanti calon mertua dan calon istriku disebuah ruangan privat di restaurant terkenal. sembari menunggu mereka aku menyibukkan diri dengan membuka media sosialku. aku membuka medsos yang sedang nghuits di kalangan anak remaja, Instagram. aku melihat foto - foto yang dipamerkan dan di publish oleh semua sahabatku menunjukkan momen - momen berharga dalam dirinya. dan tanganku berhenti pada sebuah foto wanita cantik, foto Syahnaz. foto itu nampak biasa saja, syahnaz sedang tersenyum dan beridir dengan sebuah kper besar di sebelahnya. captionnya "Melangkah maju kedepan, aku pergi untuk mencari satu nama 'Kebahagiaan', see you again Indonesia" begitu tulisnya. aku menghela napas, mungkinkah dia pergi meningglkan Indonesia karena aku?

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama" sapa suara lembut seoarang wanita. aku mematikan ponselku dan mengangkat kepalaku melihat dua orang yang sudah cukup lama aku dan orang tuaku menunggu. Seorang ibu muda berdiri dengan senyum manisnya, dia terlihat sangat cantik. bodynya juga cukup sexy untuk wanita seumuran dia. sepertinya dia begitu rajin merawat diri.

dari arah belakang ibu muda itu, seorang wanita muda berjlan dan duduk di sebelah ibu muda itu. wajah wanita itu cantik, manis, dan natural, tanpa polesan make up, dia terlihat begitu tenang dan satu kata yang cocok untuknya "Cantik". Aku begitu terpesona dengan wanita ini. wajahnya begitu enak dipandang, sorot matanya lembut, dia sangat polos. pikiranku yang sempat menerawang kembali ke alam sadar, inikah wanita yang akan menjadi istriku? istri yang akan aku jaga? tentu! aku akan sangat bahagia bila bisa bersamanya. entahlah, aku merasa sangat nyaman hanya memandang wajah dan senyumannya itu. rambut hitamnya, bibir yang tipis dengan mata bulat dia mirip boneka barbie. berbeda dengan Anaz yang selalu lengkap menggunakan atribut make upnya, eye shadow lah, eye liner, mascara dan peralatan lainnya. walaupun tanpa menggunakan make up Anaz juga cantik, namun tidak seperti wanita ini. dia terlihat lembut dan keibuan. wanita ini sepertinya pemalu, dia terus menunduk saat aku memandanginya. aku penasaran dengan tatapan matanya.

"Ehem.." deheman papa membuatku tersadar dan mengalihkan pandanganku dari gadis ini ke papa dan mama

"Kalau kau pandangi terus dia, dia bisa mati pingsan karena kau memandangnya seolah ingin menelannya hidup - hidup" canda mama yang di sambut gelak tawa semua orang termasuk dia, saat dia tertawa, duniaku serasa seperti di dalam Freezer, membekukan seluruh otak sarafku. oh Tuhan!

"Lenno kenalkan, ini tante Mitha Sahabat mama sejak kecil, suaminya adalah sahabat papa, merek yang menjodohkan mama dulu dengan papa" aku hanya mengangguk mendengarkan nostalgia percintaan kedua orang tuaku dan sahabatnya ini.

aku tersenyu sopan dan mengulurkan tangan kearah tante Mitha yang sudah aku klaim menjadi calon mama mertuaku "Lenno" ujarku tegas dan di balas dengan senyuman ramah oleh tante Mitha.  Wajah tante Mitha sangat mirip dengan wanita itu, tadi mama sempat menyebutkan namanya tapi aku tak terlalu fokus, She.. She.. She entahlah... aku lupa. Aku beralih kearah wanita cantik itu, menunggu mama mengenalkan aku padanya. entahlah aku menjadi lumpuh dan sangat pemalu pada wanita ini. senyum wanita ini benar - benar bagai Tsunami yang hanya beberapa detik saja mampu memporak porandakan seluruh hatiku, dia dengan gampangnya masuk kedalam hatiku meskipun kita baru bertemu kurang dari 30 menit. hebat!

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang