END

34.5K 611 185
                                    

"Ya, karena cinta itulah yang membuat mata hatiku buta. Mengambil jalan pintas untuk mendapatkan laki - laki itu. Maafkan aku" ujar Anaz menyeka air matanya dan tetap tersenyum

Sherina sadar, bahwa Anaz hanya wanita biasa yang berjuang selama belasan tahun untuk dapatkan cinta Lenno. Dan semua ini salahnya, hadir di tengah - tengah mereka, membuat jarak antara mereka semakin terbentang lebar. Sherina juga wanita, dia pun mencintai sepenuhnya Lenno. Biar bagaimanapun Lenno adalah suaminya. Pengorbanannya selama 7 bulan tidak sebanding dengan apa yang dikorbankan Anaz selama belasan tahun menanti cinta kasih Lenno yang selalu berujung dengan pencampakkan.

"Aku mohon, bencilah aku. Tapi maafkanlah Lenno" ujar Anaz pelan "Aku berjanji jika kau memaafkan Lenno aku akan pergi dari kehidupan kalian" Anaz menghela napas "Tapi tolong jagalah Diftan seperti anakmu sendiri"

"Tidak!" ujar Sherina keras

"Ap-apa?"

"Dengar aku Anaz, aku tidak akan menjaga Diftan! Kau ibunya dan kewajibanmu harus menjaga Diftan dengan baik, dan aku? Aku akan ikut serta membantumu menjaga Diftan seperti anakku sendiri" Sherina berjalan mendekati Anaz "Dan Lenno, aku rasa Lenno sudah menyesali perbuatannya padamu, tentu semua ini asal muasalnya dari Lenno yang tidak bisa bersikap adil padamu, membuat rasa cemburu itu membutakan semuanya. Kini setelah sekian lama menderita, aku ingin kau dan Lenno bahagia. Aku yang akan pergi" ujar Sherina dan Anaz menggeleng kuat

"Tidak! Tidak ada yang boleh keluar dari keluarga Adhirajasa. Tidak kau Sherina ataupun kau Anaz" ujar Lenno berada di depan pintu. Sherina menatap Lenno sinis.

"Aku hanya ingin meminta maaf kepada kalian berdua. Ini salahku, dan kalian yang harus menanggungnya. Tolong berikan aku satu kesempatan lagi, untu membahagiakan kalian berdua dan dua anak - anak kita"

"Anak kita? Siapa?" sinis Sherina

"Sherina, aku tau kau begitu kecewa dengan semua sikapku aku-"

"Apa rasa penyesalanmu bisa kembali membawa putriku sehat? Apa kalian bisa membuat putri mungilku kembali melewati masa kritisnya? Aku mengalah!! Aku tak ingin tersakiti lebih banyak aku juga tidak ingin anakku sakit hati" ujar Sherina

Lenno berlutut di hadapan Sherina, dan memeluk kaki Sherina. Sherina mencoba melepas pelukan Lenno pada kaki sebelah kanannya. "Aku mohon maafkan aku, aku sadar aku salah" pinta Lenno tulus. Anaz merasakan aura penolakan Sherina terus menerus pada Lenno. Dengan tertatih dia menjatuhkan dirinya dari kursi roda membuat Sherina dan Lenno memandang kearahnya

"Anaz" jerit Sherina dan Lenno kemudian menghambur pada Anaz memeganginya dan mencoba membantunya kembali duduk di kursi roda

"Berhentilah membantuku! Kalian sadar? Kalian bertengkar untuk kesalahan yang tidak pernah kalian lakukan! Aku Syahnaz Syafira, aku yang membuat kebahagiaan rumah tangga kalian berantakan! Jangan menyalahkan Lenno dengan keadaan putrimu, akulah yang membuatmu melahirkan sebelum waktunya. Maafkanlah Lenno" ujar Anaz dengan berurai air mata "Aku tak ingin berdosa seumur hidupku, aku tau aku sadar aku mencintai Lenno dan cinta tidak harus saling memiliki. Kebahagiaan Lennolah yang aku inginkan. Semua yang dilakukan oleh Lenno padamu adalah hasil dari adu dombaku!" Anaz menangis. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Sherina

"Aku sudah buta Sherin, aku tak bisa melihat lagi. Ini adalah hukuman dari Tuhan untukku, aku mohon jangan hukum aku dengan membuatku semakin bermasalah. Maafkanlah Lenno" Anaz perlahan meraih tangan Sherina dan tangan Lenno lalu di satukan. Air mata masih terus mengalir dari mata Anaz namun dia terus tersenyum

"Aku janji aku akan pergi dari hidup kalian, asal-"

"Aku akan memaafkanmu dan Lenno, hanya dengan satu syarat" ujar Sherina

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang